***
"Ya! Choi San!"
Wooyoung menjentikkan satu jentikan ke arah San yang sedang melamun tersebut.
"Udah gue bilang berapa kali jangan manggil gue pakai nama lengkap gue." Pria bernama San itu memalingkan wajahnya ke sembarang arah tanda ia merajuk dari sahabatnya itu.
Sementara Wooyoung hanya terkekeh. "Lagian lo dari tadi bengong mulu dah," Wooyoung menyeruput kopinya. "Kesian tuh kopi lu dingin jadinya."
San kembali ke posisi normalnya. Namun ia masih menatap Wooyoung dengan tatapan kesal.
"Sorry hehe."
Aku tersenyum setelah melihat hasil test pack ku yang menujukkan dua garis biru, positif, aku hamil. Akhirnya. Tak berselang lama sejak tiga bulan pernikahan kami, air mataku mengalir dengan bebas, senyuman ini tak bisa ku pudarkan.
Suamiku harus melihat ini, dia pasti bahagia banget setelah tau bahwa aku hamil dan sedang mengandung anaknya.
"Hamil?"
Namun pria itu terlihat tidak menyenangkan. Ia justru menunjukkan muka datarnya dengan kerutan kening. Aku yang sedang memegang test pack tersebut mengangguk senang.
"Kamu gak salah liat?" Tanyanya untuk memastikan. Ah aku tau, mungkin dia sedang berakting seakan-akan dia tidak terkejut diluar tetapi terharu di dalam.
"Selamat."
Senyumanku memudar, ada apa dengan dirinya? Dia terlihat begitu suram, seperti tidak ada semangat dalam hidupnya. Dan juga, kenapa ia mengemaskan bajunya?
"Sayang..."
Kulihat ia menutup tasnya dengan rapat lalu mengangkatnya. "Maaf Je, aku mau kita bercerai."
Bagaikan kilat menyambar diriku di pagi hari, ini bohongankan? Aku pasti masih tertidur dan sedang bermimpi, ini tidak benar.
Test pack yang ku genggam tadi reflek terlepas dari genggamanku.
Realita yang kuhadapi ini sangat menyakitkan, bagaimana bisa aku menikah dengan seorang pria pengecut seperti dia? Kenapa dia berubah? Padahal dulu kita saling mencintai dan saling berjanji untuk tidak meninggalkan satu sama lain.
"M-maksudmu apa?"
Ia menghela napas berat. "Aku sudah mengurus surat perceraian, tinggal kau tanda tangani."
"Tanpa memberitauku penyebabnya? Kenapa tiba-tiba? KENAPA KAMU SANGAT PENGECUT?!"
"AKU BUKAN PENGECUT!" Baru kali ini ia membentakku seperti itu, dan itu membuat hatiku tergores dengan lebar.
Aku tidak mengerti dengan jalan pikirannya. Aku tidak mengerti dengan pilihannya.
"Tanda tangani saja."
Ia membuang muka begitu saja, seakan muak melihat wajahku selama tiga bulan ini, tangan ku bergetar dan langkah kakiku terasa berat. Aku meraih pulpen tersebut, lalu dengan berat hati aku menanda tangani surat itu.
Lelaki itu langsung merampas surat tersebut setelah ku tanda tangani lalu beranjak pergi meninggalkanku, dan anaknya yang di dalam kandunganku.
"Aku harap kamu bahagia,"
Ia tidak menjawab.
"Aku harap kamu segera kembali,"
Masih terdiam.
"Aku harap kamu sadar,"
Ia tak bergeming.
"Aku harap, kamu segera melihat anakmu nanti,"
Ia tetap pergi.
"Aku mencintaimu."
Menghilang begitu saja tanpa pamit.
-; Starring ;-
𝐂𝐡𝐨𝐢 𝐒𝐚𝐧 ✰
Selamat membaca ;)
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔︎] 𝐒𝐡𝐨𝐫𝐭 𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬[𝟎𝟑]-𝐒𝐭𝐫𝐚𝐧𝐠𝐞𝐫
Fanfiction[𝐂𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐭𝐞𝐝] [𝐂𝐡𝐨𝐢 𝐒𝐚𝐧] ❝I'm just a stranger just passing by, but when i saw you felt so hurt, i've begin to help you. And loving you.❞ [𝐒𝐡𝗼𝐫𝐭 𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐍𝐮𝗺𝐛𝐞𝐫#𝟑] |𝟐𝟎𝟐𝟎| Written by: @ice_americano