***
Jea memasuki salah satu restoran cepat saji, namun langkahnya tiba-tiba terhenti setelah melihat seorang pria sedang duduk sendirian di dekat jendela restoran tersebut.
Wajahnya terlihat tidak asing. San? Benarkah itu San? Ngapain dia jauh-jauh datang kemari?
Akhirnya Jea memutuskan untuk mendekati pria yang mirip dengan San itu. Langsung saja ia menyapa. "San?"
Ekspresi San terlihat sedang terkejut melihat keberadaan Jea dan July di restoran cepat saji yang sama, mereka kebetulan bertemu disana dengan tujuan untuk membeli makan siang.
"J-Jea?" San benar-benar terlihat terkejut tanpa paksaan. Namun bocah kecil yang sedang Jea gendong itu malah tersenyum hingga terlihatlah gigi putihnya, tentu saja ia mengenali wajah San, karena hampir setiap hari Jea mem-video call San dari jarak jauh, walaupun berbeda beberapa jam antara Amerika dan Korea.
San bangkit dari posisi duduknya, ia membungkuk kepada Jea, ibu muda itu membalas. Jea tersenyum tipis, ia senang dan tidak menyangka bahwa San ada di Amerika. Apakah dia datang untuk mengunjunginya?
"Jea apa kabar?" San memulai pembicaraan.
"Aku baik-baik saja."
Jea sampai lupa tujuan ia ke restoran cepat saji itu, ia menitipkan July kepada San sementara, ibu muda itu berjalan menuju kasir untuk memesan makanan. San mengambil kursi anak-anak lalu meletakkan July di kursi tersebut.
Keduanya saling melontarkan pandangan dan juga senyuman.
"July kenal sama paman?" San mulai bertanya kepada bocah berumur lima tahun itu.
July masih tersenyum memandang San, hingga matanya membentuk sebuah eye smile. Bocah itu mengangguk.
"Paman siapa coba?" Pria itu kembali bertanya.
"Paman San!"
Suaranya yang khas anak kecil itu membuat San gemas, senyumannya itu memamerkan kedua pipinya yang chubby. San tidak tahan lagi, ia mencubit pelan kedua pipi chubby milik July.
"Astaga imut banget kamu."
San mengambil hpnya, lalu ia mulai melakukan selfie bersama July, setelah itu ia kirim kepada Wooyoung.
Hp Wooyoung bergetar, pria itu menghentikan kegiatan mengeringkan rambutnya, ia mengambil hpnya lalu di periksanya lah pesan dari San.
San Minta Di Betot
San sent a picture
| Ehe
| Jangan marah~HEH! APA APAAN LO?! |
Udah ketemu Jea ternyata, gud lah |
Btw sampai kan salam gue ke July <3 |San hanya tertawa kecil. "July kenal paman Wooyoung?" Ia bertanya kembali kepada bocah itu. Balasan darinya hanya mengangguk dengan sedikit ragu.
"Kenal ngga?" San mulai mencari foto Wooyoung, lalu ia tunjukkan kepada July. Barulah bocah itu mengembangkan senyumannya, ia kembali memandang kepada San.
"Paman Wooyoung!!" Ia berseru.
Ternyata July masih mengingat Wooyoung, walaupun mereka cuma pernah dua kali video call, tidak seperti San yang hampir tiap hari. Jadi wajar saja July mengenali wajah San.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔︎] 𝐒𝐡𝐨𝐫𝐭 𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬[𝟎𝟑]-𝐒𝐭𝐫𝐚𝐧𝐠𝐞𝐫
Fanfiction[𝐂𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐭𝐞𝐝] [𝐂𝐡𝐨𝐢 𝐒𝐚𝐧] ❝I'm just a stranger just passing by, but when i saw you felt so hurt, i've begin to help you. And loving you.❞ [𝐒𝐡𝗼𝐫𝐭 𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐍𝐮𝗺𝐛𝐞𝐫#𝟑] |𝟐𝟎𝟐𝟎| Written by: @ice_americano