Prolog

148 8 6
                                    

Haloo panggil aku aiii 😆
Jadi ini first time aku buat cerita hehe semoga suka ya 😌

Maaf kalo ada kesamaan alur, tempat, nama, tokoh, karakter, ataupun peristiwa dengan cerita lain.

Maaf kalo ada kesamaan alur, tempat, nama, tokoh, karakter, ataupun peristiwa dengan cerita lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kenan berjalan melewati koridor dengan santai, walaupun banyak mata yang menatapnya kagum secara terang-terangan. Ia muak dengan tatapan kagum mereka itu hampir setiap hari. Namun seketika perhatiannya teralihkan, saat ada yang menarik tangannya dengan keras dari belakang.

"Gue mau ngomong sama lo" ucap Kiana sambil terengah-engah karena lelah mengejar Kenan.

"Apa?" Kenan memutar badannya dan menatap datar ke arah tangannya yang masih dipegang oleh Kiana.

Kiana yang sadar arah tatapan Kenan, langsung melepaskan tangannya dengan cepat.

"Sorry gak sengaja sumpah. Eh lo inget gue kan?" sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Hmm" Kenan langsung berbalik melanjutkan jalannya lagi tanpa memedulikan Kiana. Ia pikir kiana akan menyampaikan hal yang penting ternyata hanya menanyakan ia ingat kiana atau tidak, sangat membuang-buang waktu pikirnya.

"Tunggu dulu, gue punya penawaran buat lo"

Kenan yang mendengar ucapan Kiana langsung berhenti dan menolehkan kepalanya ke belakang. Penawaran? Memangnya apa yang akan ditawarkan kiana?.

Kalo kurang greget ya monmaap hehe :v
Jangan lupa vote sama comment ♥

ApricityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang