Brother Zone Part 7

3.2K 231 30
                                    


Happy reading 🖤

Hembusan angin malam yang sejuk itu menerpa kulitnya yang mulus. Pria mungil itu kini sedang menatap kosong ke arah depan. Pandangannya lurus, mengabaikan taburan bintang di langit yang sedang menampakkan diri. Sesekali ia memejamkan matanya saat kerjadian itu terlintas di benaknya. Dalam hati ia menangis, merutuki dirinya yang tidak bisa melupakan kejadian tragis itu. Ia menghela nafas berat, berusaha memejamkan matanya kuat kuat.

Tangan kekar itu memeluk pinggang ramping sang adik. Jimin terkejut, namun ia enggan membalikkan posisinya. Ia terdiam menikmati usapan lembut dari sang kakak. Dalam hati Jimin bersyukur, mempunyai seseorang yang bisa mencintainya dan menerima apa adanya.

"Kau siap sayang?" Tanya Jungkook menyembunyikan wajahnya pada perpotongan leher sang adik.

"Hmm." Gumam Jimin. Jimin berusaha meyakinkan dirinya untuk kuat, selagi ada Jungkook hati Jimin tenang. Ia merasa terlindungi selama ada di sampinng Jungkook.

Malam ini, Jungkook memutuskan dirinya dan Jimin untuk pergi Spanyol. Melihat Jimin yang semakin pendiam dan murung membuat Jungkook tak tega melihatnya. Ia tersenyum pedih, mengingat ia tidak bisa membantu adiknya dalam bahaya dulu.

Kini mereka sedang berada di basement hotel, baru saja mengambil barang barang yang perlu di bawa untuk ke Spanyol. Tempat itu sangat sepi, hanya ada beberapa mobil yang memarkir di sekitar sini.

 Tempat itu sangat sepi, hanya ada beberapa mobil yang memarkir di sekitar sini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Seokjin, terus pantau lokasi. Aku sedang berada di basement bersama Jimin, ia terlihat ketakutan sekali. Beritahu Chan untuk sesegera mencari informasi detail mengenai pemuda tadi." Jungkook meluruskan pandangannya.

"...."

"Ya, aku akan langsung ke Spanyol malam ini. Tolong booking hotel di Alamanac Barcelona. Pastikan keamanan ketat." Jungkook langsung mematikan sambungan telephone.

Jungkook melirik ke samping, tampak Jimin sedang menyenderkan tubuhnya ke belakang. Jungkook tersenyum sendu melihat adiknya yang sudah lemas dari tadi. Ia melajukan mobilnya. Ia berdoa, semoga selama di perjalanan tidak ada yang mengganggunya.

Jungkook menatap suasana luar, sangat sepi. Hanya ada lampu yang menyala dan daun yang sesekali bergerak karna tertiup angin kencang. Ia menatap ponselnya, terpangpang di layar kini sudah jam 12 malam.

"Jangan di pikirkan terus, sayang. Ada aku disini, kau tak perlu takut.." Jungkook mengambil tangan Jimin dan mengecupnya lembut.

Jimin tetap diam, menghiraukan ucapan sang kakak. Kejadian kejadian tragis terus berputar di benaknya. Ia mengepalkan tangannya, kepalanya begitu sakit saat kejadian itu terus menghantuinya.

Jungkook menatap kaca spion, matanya menajam. Mobil besar hitam kini tengah mengikutinya dari belakang. Ia memfokuskan pandangannya, mencatat baik baik plat nomor mobilnya.

Brother Zone -JIKOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang