0.5

268 44 4
                                    

"Yeji~"

"Yeji bangun~"

Yeji mengerjapkan matanya, menatap atap atap plafon rumahnya. Dia baru ingat karena memikirkan Beomgyu ia jadi terlelap. Cih kenapa juga Yeji harus memikirkan si penggangu Choi Beomgyu itu?

Yeji bangkit dari posisi tidurnya kini ia sudah duduk diatas ranjang tempat tidurnya, benar saja kini teman laki-laki Yeji sudah berdiri di hadapan Yeji.

"Astaga!" Yeji berteriak kecilb sebab terkejut.

"Kenapa?" raut wajah teman laki-laki Yeji seketika panik.

"Kamu ngagetin aku" kata Yeji.

"Oh, maaf"

"Gapapa kok, aku kecapean aja jadi begitu" kata Yeji kepada teman laki-laki nya sembari tersenyum ramah.

Teman laki-laki Yeji pun beranjak ikut duduk diatas ranjang tempat tidur Yeji, kini mereka berdua sudah duduk berhadapan.

"Kamu capek kenapa?" tanya Teman laki-laki Yeji.

"Tadi ada tetangga sekaligus temen sekolah aku datang ke rumah" kata Yeji.

"Terus?"

"Ya aku males, soalnya dia orangnya aneh!"

"Anehnya gimana?"

"Ya gitu deh, dia belagak kayak canayang! Ck aneh!" Yeji mendengus kesal.

"Aku juga aneh tapi kamu mau main sama aku Yeji" kata teman laki-laki Yeji.

Yeji menatap lekat teman laki-laki nya, "Ish ya kamu beda lah!"

Teman laki-laki Yeji tertawa diikuti dengan Yeji yang kini ikut tertawa, jika dilihat-lihat mereka mirip juga ya.

"Yeji kamu kesal sama orang itu?" tanya teman laki-laki Yeji.

Yeji hanya menanggapi perkataan teman nya itu dengan anggukan.

"Benci gak?" tanya nya lagi.

"Iya~" jawab Yeji.





"Kalau gitu kamu bunuh dia aja pakai pisau koleksi mama mu yang udah kamu simpan di laci".

"Hah?" Yeji nampak bingung.

"Ya tujuan aku nyuruh kamu ambil itu kan untuk begini Yeji".

"Tapi.."

"Daripada dia terus-terusan gangguin kamu".

LET ME SLEEPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang