Kesya masih lelap dan tidak ingin berjauh jauhan dengan tempat tidurnya untuk saat ini. Hari ini hari minggu,kapan lagi Kesya bisa tidur sampe siang? Selama enam hari Kesya harus bolak balik rumah sekolah rumah sekolah dan hari ini Kesya tidak ingin menyia nyiakan waktu yang berharga ini.
"Kesya,sayang bangun nak. Itu ada temen kamu diluar udah nungguin" Mamah mengetuk pintu kamar Kesya berulang kali tetapi Kesya masih ingin berlama lama ditempat tidur.
Diruang tamu Tino menunggu Kesya yang masih juga dibujuk oleh mamanya untuk bangun. Mamah Kesya menghampiri Tino dan mengatakan kepada Tino untuk membangunkan Kesya.
"Kamu kekamar Kesya aja,dia mah emang gitu. Kalo hari libur udah kaya kebo" Mamah Kesya kembali kedapur untuk melakukan aktifitasnya yang sudah ditinggal sejak tadi.Tino masuk ke kamar Kesya yang sebelumnya sudah Tino ketuk berulang kali namun tidak ada sahutan. Kamar ini sudah seperti tempat peninggalan perang dunia dua. Sangat berantakan bahkan lebih berantakan dari kamar Tino. Penghuni kamar ini masih lelap dan tidak tau kalau ada orang yang memasukinya.
Tino berjalan kearah jendela dan menyibakkan tirai agar cahaya matahari bisa masuk. Kesya merasa terganggu dengan silaunya matahari yang membuat tidur tenang Kesya terusik. Kesya menarik selimut dan meraung karna silaunya matahari. Tino yang sudah tidak sabar menarik selimut Kesya hingga Kesya terbangun.
"Aaaaahhhhhh. Mamahhh kenapa ada orang dikamar Kesyaaaaaaaa?" Kesya berteriak membuat telinga Tino serasa ingin pecah.
"Mamah lo yang nyuruh gue buat langsung bangunin lo!" Tino berjalan mengelilingi kamar Kesya yang dipenuhi dengan barang berwarna pink bahkan cat nya pun pink.
"Lo ngapain libur libur dateng kerumah gue. Kaya ga ada kerjaan lain aja?"
"Buruan mandi,gue tunggu lo dibawah!" Tino meninggalkan Kesya dengan beribu pertanyaan yang saat ini bersarang diatas kepalanya.
"Situ sapa ngatur ngatur?" Kesya turun dari tempat tidurnya dan berjalan kearah kamar mandi.Sudah satu jam Tino menunggu Kesya tetapi Kesya belum juga turun. Emang anak cewe kalo mandi berjam jam apa? Semedi kalii.
Kesya selesai setelah ia berlama lama didalam kamar mandi. Ia bergegas turun dan mendapati Tino yang belum juga pergi.
"Lo ngapain?"
"Siap siap,gue mau ngajak lo jalan" Tino memerintah Kesya seakan dia adalah pacar Kesya.
"Lo siapa? Pacar bukan,temen bukan. Gue hari libur males kemana mana. Jangankan jalan,keluar rumah dua langkah aja gue ogah" Kesya menuju dapur dan mencari Mamahnya tapi tidak juga ketemu.
"Mamah lo pergi kearisan"
"Ihh,kebiasaan. Pergi ngga pamit dulu ama anaknya" Kesya melihat meja makan yang kosong melompong. Sedangkan cacing dalam perut Kesya sudah meronta untuk diisi.
"Gue siap siap dulu. Gue mau pergi tapi tempatnya terserah gue. Oke" Kesya lari kekamarnya dan berganti baju. Gaya santai dan tidak terlalu mewah,lagian juga cuma pergi ke tempat makan."Jangan naik motor dehh,naik mobil aja" Kesya mencari kunci mobilnya dan menyerahkan kepada Tino. Tino hanya bisa menuruti kemauan Kesya. Akhirnya motor Tino ditinggalkan dan mereka berdua pergi menggunakan mobil Kesya.
"Lo sekolah perasaan ngga pernah bawa mobil" Tino yang baru melihat mobil Kesya langsung bertanya.
"Iya,kan gue dulu kalo sekolah bareng Satya. Yaa mobil dipake kalo Satya males bawa motor aja" Lagi lagi Tino harus mendengar nama Satya yang keluar dari mulut Kesya.
"Oh iya lo mau makan dimana?" Kesya yang sedari tadi hanya diam mulai berfikir akan makan dimana.
"Ditempat kesukaan lo aja gimana?" Kesya yang bingung akan makan dimana akhirnya memutuskan untuk makan ditempat favorit Tino.
"Kata lo,lo yang nentuin tempat. Kok jadi tempat favorit gue?" Tino bingung dengan pemikiran cewe satu ini.
"Udah ditempat biasa lo makan aja"
Tino hanya bisa menuruti kemauan Kesya dan pergi keresto favoritnya.Restoran ini tempatnya masih menggunakan konsep jaman dulu. Sangat tenang dan juga nyaman.
"Lo makan apa?"
"Apa aja yang penting enak"
"Ok"
Kesya sibuk dengan ponselnya sementara Tino hanya fokus memperhatikan Kesya.
Cantik. Satu kata untuk menggambarkan Kesya yang kini sedang tersenyum ntah karna hal apa. Tapi Tino sangat senang dengan senyuman Kesya.Sekarang Kesya dan Tino berada disalah satu pusat permainan. Time zone tempat permainan yang paling Kedua suka. Kesya bisa menghabiskan waktu berjam jam jika sudah berada disini. Tino yang hanya melihat Kesya yang sedari tadi bolak balik mencoba semua permainan.
"No,ayo main game lempar basket!" Kesya yang sangat antusias menarik tangan Tino dan bermain.Sudah pukul delapan malam dan Kesya sudah terlelap dalam mobil. Tino yang melihat Kesya terlelap tidak teg untuk membangunkannya dan akhirnya menggendong Kesya sampai kamar.
Hari senin,upacara ditengah lapangan yang matahari nya sangat terik. Kesya biasanya akan melakukan aksi pura pura pingsan ketika mulai amanat yang akan menghabiskan waktu berjam jam.
Akhirnya upacara selesai dan Kesya memutuskan untuk langsung kembali ke kelas. Sementara teman temannya yang lain pergi ke kantin.
"Satya,lo masih marah sama gue?" Kesya yang melihat Satya sedang berjalan dikoridor kelas langsung menghampirinya.
"Sorry Sya,kemaren kemaren sikap gue aneh. Pulang sekolah lo bareng gue ok" Satya merangkul Kesya dan berjalan menunggu kelas Kesya.
"Abis lo aneh tiba tiba diem ga jelas ke gue. Sat,kita udah sahabatan dari kita kecil. Jadi lo kalo ada masalah cerita lah ke gue"
"Iya Kesya,ok lo masuk gih. Gue ke kelas dulu" Satya bergegas ke kelas.
"Udah baikan lo ama ka Satya?" tanya Aurel.
"Udah"