3D [ Part 1 ]

7.8K 431 32
                                    

[ Gentara Roman ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ Gentara Roman ]

***

Indyra Deanne. Gadis manis dengan lesung pipit dipipinya. Orang-orang biasa memanggilnya dengan sebutan Dyra. Saat ini, ia sedang memantau layar hp nya yang menampilkan deretan nama pendaftaran siswa di sekolah negeri, karena sekarang pendaftaran dilakukan secara online. Sudah sejak tadi, Dyra selalu merapalkan doa agar ia bisa diterima di sekolah negeri yang ia impikan. Selain karena sekolah itu bagus, Dyra ingin masuk kesana karena ingin meringankan beban ayahnya, supaya tidak ada yang namanya bayaran sekolah. Namun, harapan Dyra pelan-pelan pupus, karena namanya terus saja tergeser. Hingga akhirnya kekecewaan yang ia dapatkan ketika melihat namanya yang sudah menghilang. Dyra langsung berlari keluar kamar dan memeluk sang bunda yang sedang berada di dapur. Air matanya sudah menetes. Bunda mengelus lembut kepalanya.

"Kenapa? Gagal ya?," tanya bunda.

"Bunda hiks hiks, maafin Dyra ya bun. Dyra ngga bisa masuk ke sekolah negeri."

"Ngga apa-apa. Seenggaknya, kamu udah nyoba."

"Iya, tapi kalo masuk swasta, pasti bayarannya mahal bun."

"Kamu ngga usah mikirin bayaran. Biar ayah sama bunda yang cari."

"Tapi bun, satu-satunya sekolah swasta yang paling deket disini itu SMA Kasuara, dan itu mahal banget."

"Itu udah jadi tugas bunda buat biayain sekolah kamu."

"Bun, Dyra janji. Kalo Dyra masuk kesana, Dyra bakal belajar yang rajin supaya Dyra bisa dapetin beasiswa atau apa gitu, pokoknya yang bisa ngeringanin bunda."

"Iya, bunda doa in, semoga apa yang kamu inginkan selalu tercapai."

"Amiin."

Dyra pun memutuskan untuk membantu bundanya menyiapkan makan malam. Beberapa jam kemudian, setelah semuanya beres, Dyra menuju ke kamar adiknya dan melihat sang adik yang sedang asik bermain lego.

"Al, makan yuk."

"Ngga ah kak."

"Lho, kenapa?"

"Al ngga laper."

"Berapa kali kakak bilang? Kalo udah jamnya makan, ya kamu harus makan. Kamu ngga kasihan sama bunda yang udah capek-capek bikin makanan? Di luar sana masih banyak orang yang ngga bisa makan."

"Maaf, kak," ucap sang adik sambil menunduk takut.

"Yaudah, beresin dulu mainannya, abis itu langsung makan."

Dyra kembali ke ruang makan. Akhirnya, ia, bunda, serta adiknya pun memakan makanannya. Sesekali, Dyra tertawa mendengar ocehan adiknya. Cewek itu mengalihkan pandangannya untuk menatap sang bunda. Raut wajahnya terlihat lelah, karena sudah seminggu ini bundanya sering lembur bekerja. Tanpa terasa, makanan di piring Dyra sudah habis. Hingga akhirnya, ia memutuskan untuk kembali ke dalam kamarnya dan mengistirahatkan tubuhnya. Baru saja ia memejamkan matanya, notif hp masuk ke pendengarannya. Dyra mengambil hp nya yang menampilkan sebuah notif dari Genta, salah satu sahabat cowok yang sangat dekat dengannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 20, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dyra & DuniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang