[D] Ini hanya cerita tentang Kim Jennie yang terjerat dalam kehidupan yang dibuat membingungkan dan penuh kejutan
Kehidupan Jennie seperti sudah direncanakan oleh seseorang yang sialnya Jennie cintai. Amnesia membuatnya melupakan sebuah fakta yang s...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Jen, ayo ke kantin.” Ucap Jisoo yang sudah berdiri diambang pintu kelas bersama dengan Rose dan Lisa
“Duluan saja, nanti aku menyusul.” Jennie yang sedang mengemasi buku-bukunya sedikit melirik kearah Jisoo, Rose, dan Lisa
“Eonni mau kemana?” Tanya Rose
“Aku mau ke toilet dulu baru ke kantin.” Ucap Jennie yang mendapatkan anggukan kepala dari Rose
“Kita duluan ya.” Ucap Lisa yang dijawab acungan jempol oleh Jennie
Ketiga gadis itu langsung melenggang pergi meninggalkan kelas, meninggalkan Jennie seorang diri yang sedang mengemasi barang-barangnya. Setelah selesai mengemasi barang-barangnya, Jennie langsung beranjak dari bangkunya
Kaki jenjangnya terus melangkah menyusuri koridor. Tidak, gadis itu tidak ke toilet, melainkan pergi ke taman belakang hanya untuk sekedar meredakan rasa panas di otaknya setelah melewati jam pelajaran Matematika
Mata kucingnya dapat melihat presensi seorang pemuda sedang duduk dengan kaki yang lurus ke depan, dengan cepat Jennie berjalan mendekatinya dan duduk disebelahnya saat melihat siapa yang sedang duduk di sana
“Tumben duduk diam di taman, biasanya ribut di kantin bareng anak Ikon.” Ucap Jennie
“Lagi pengen aja.” Jawabnya yang terdengar sangat cuek
Mata Jennie sedikit melirik kearah wajah pemuda itu yang menampilkan ekspresi sedih dan tidak senang
“Hanbin, kau patah hati ya?” Tanya Jennie dengan mata yang menyipit
Hanbin melirik Jennie dengan tidak suka saat mendengarkan penuturan gadis itu
“Sok tau.” Ucap Hanbin
“Biasanya juga happy, kalau bukan patah hati karena apa?” Tanya Jennie penasaran
Secara tiba-tiba tangan Hanbin merangkul Jennie yang membuat dirinya yakin bahwa Hanbin tidak sedih, melainkan sedang merasakan yang namanya bahagia
“Anak kecil tidak boleh tau.” Sebelum beranjak pergi Hanbin mencolek hidung Jennie dengan tatapan genitnya, hal itu membuat Jennie merinding
“KAU MAU KEMANA?!” Jennie berseru keras saat melihat Hanbin sudah mulai berjalan menjauhinya
Badan Hanbin berputar, dia berjalan mundur sambil menampilkan senyumannya yang terlihat menjengkelkan di mata Jennie
