Enam hari sudah berlalu, pagi ini pasukan goryeon akan berangkat ke dekat perbatasan.
Di depan gerbang istana, Ayah dan kelima kakak nya sudah bersiap untuk pergi berperang, dengan seragam khusus, pedang dan kuda nya masing masing
"Bawalah kabar baik pangeran pangeran tampan ku!"Ucap Nara dengan nada bercanda, ia berusaha menyembunyikan wajah sendu nya di balik penutup wajah, akan tetapi oppa nya melihat jelas kesedihan sang adik dari mata nya yg sedang menahan rasa sedih.
"Aku ber jangji..kita akan menang"Jimin tersenyum lalu memeluk adik perempuan satu satu nya itu, lalu di ikuti oleh ke empat adik nya.
"Oppa.. hiks.."Lee nara tak sanggup menahan rasa sedih nya lagi sekarang, Ia menangis sambil memeluk erat lee jimin dan ke empat oppa ny yg lain
"Jangan menangis permata putri kecil ku, Mendiang ibu akan selalu melindungi kita"Ucap Yeonjun lalu menghapus air mata adik nya
"Aku bukan anak kecil lagi oppa hiks..aku sangat menyayangi mu, aku sangat menyayangi kalian hiks"
Setelah acara pelukan antara kakak yg beradik yg akan berpisah itu, kemudian nara menghampiri laki laki setengah abad yg dari tadi melihat pemandangan yg mengharukan antara anak anak tercinta nya.
"Ayah juga butuh pelukan"Raja goryeon membentangkan tangan nya lebar
"Ayah..."Nara tersenyum lalu langsung memeluk ayah nya itu. Semua orang yg ada di sana menangis karena terharu
Jadi ini lah yg ucapan perpisahan keluarga kerajaan goryeon, mereka benar benar saling menyayangi dan mengasihi satu sama lain.
__Di hutan dekat perbatasan antara kerajaan goryeon dan joseon. pasukan joseon sudah bersiap dengan ribuan pasukan nya yg terbagi ke dalam beberapa kelompok yaitu pasukan berkuda, pemanah, pedang dan tombak.
Tak lama pasukan goryeon yg tak kalah banyak pun datang dengan di pimpin oleh putra mahkota Lee jimin. Terlihat ada empat orang adik nya juga dan raja agung goryeon.
Yoongi yg sedang menunggangi kuda menatap Hoseok yg berada di sebelah nya, dan hoseok hanya membalas wajah dingin yoongi dengan senyuman angkuh dan percaya diri nya.
Hoseok mengangkat pedang nya untuk peringatan, Jimin yg berada di sebrang ikut mengangkat pedang nya tanda bersiap.
Setelah semua nya siap terompet perang pun di tiup untuk memperingati pertumpahan darah yg akan terjadi dan setelah trompet itu di tiup semua komandan meneriakan kata 'Serang'
Semua langsung berlarian, pasukan yg menunggangi kuda nya mulai melajukan kendaraan nya itu..
Peperangan antara kedua kerajaan besar itu pun terjadi
/skip/
__Di sisi lain, Nara sedang berdoa kepada mendiang ibu nya untuk keselamatan ayah dan kakak kakak nya.
"Ibu tolong kami, kumohon hiks.."Nara bersujud di hadapan lukisan ibu nya.
"PUTRII..Huf huf Tuan putri ga gawat, pasukan lawan terlalu kuat dan sulit di kalahkan, kerajaan kita dalam bahaya sekarang"Minhyu datang dengan kabar buruk nya
"Bagaimana mungkin bukan nya pasukan kita sangat besar"
"Aku dengar pasukan musuh lebih besar dan kuat, dan ada kabar lebih buruk lagi dari itu-"Sekejap Minhyun menggantungkan ucapan nya dan itu berhasil membuat nara penasaran
"Pangeran..pangeran Lee Minhee dan pangeran Lee Yeonjun telah gugur dalam peperangan tersebut"
Nara tersentak ketika mendengar berita itu
"Hiks..Oppa.."Nara terjatuh duduk di lantai, memandang lukisan ibu nya sambil menangis, Minhyu langsung menghampiri dan mengusap pundak tuan putri nya itu."Kerajaan joseon mendatangkan pasukan besar nga trus menerus, jadi tidak ada harapan lagi. kita harus segera pergi tuan putri"
"Tidak..ini tidak boleh terjadi"Nara menghapus air mata nya lalu bangkit lalu meninggalkan pavilion dan istana nya menuju suatu tempat.
Nara keluar istana dengan menunggangi kudanya, bukan untuk kabur dan menghindar dari persoalan, melainkan pergi ke tempat yg sudah ia datangi enam hari yg lalu. Tempat yg nara datangi itu seperti tempat perguruan untuk pada pendekar wanita mandarin.
__Di medan perang, pasukan goryeon benar benar kewalahan dengan serangan pasukan lawan
"Keluarkan semua pasukan berkuda terakhir kita.."Yoongi memerintah salah satu prajulit nya, di samping kesibukan nya memainkan pedang dan membunuh satu persatu musuh di hadapan nya
"Sebentar lagi kita akan meraih kemenangan.."Hoseok pada yoongi
"SERANG!"Ucap hoseok dengan nada bermangat, ia tidak mempedulikan baju nya yg sudah penuh dengan cairan merah.
__"Ayah bagimana ini? Kita tidak punya pasukan lagi, sedangkan musuh masih menyimpan pasukanya di belakang"Ucap jimin
"Kita tidak boleh mundur, truss serang"
Jimin mengangguk, walaupun diri nya masih kuat untuk melawan musuh akan tetapi pasukan lawan sangat banyak dan pasukan nya kalah jumlah dengan pasukan lawan sekarang
__Di suatu tempat, Nara sudah bersiap dengan pasukan wanita nya.
Iyaa.. Gadis berpenutup wajah itu meminta bantuan kepada guru nya yg ada di gusulan untuk membantu nya mempertahankan kerajaan nya.
Saat tiba di dekat medan pertempuran tepat nya di atas jurang sebuah jurang..Air mata nara berjatuhan saat melihat orang orang berpakaian putih yg merupakan pasukannya berjatuhan, suara gemuruh suara teriakan dan suara nyaring pedang yg di benturkan menjadi dominan.
"Kita tidak di undang..Jadi berikan dulu peringatan"Perintah nara pada seorang wanita berpakaian putih, yg menunggangi kuda nya. Wanita itu mengangguk lalu mulai mengangkat busur milik nya dan mulai membidik.
Nara menunjuk satu orang laki laki yg berada di tengah medan perang, laki laki itu memiliki pakaian dan pedang yg berbeda dari yg lain nya sepertinya dia adalah panglima perang dari pasukan musuh. Hoseok.
Sep..
Anak panah itu tepat mengenai tangan kiri hoseok
==========
Jangan lupa buat vote ya guys!
KAMU SEDANG MEMBACA
A Hidden Gem
Historical FictionKIM TAEHYUNG adalah seorang raja yg memimpin kerajaan joseon. Kerajaan joseon merupakan kerajaan terbesar di daratan timur. Di bawah kekuasaan Taehyung, dinasti joseon menjadi semakin luas. Taehyung selalu menjadi ketakutan bagi para raja² di darat...