Our Story

80 11 1
                                    

"Kau tidak akan menyangka jika seseorang yang kau temui hari ini adalah seseorang yang akan berada di sepanjang sisa hidupmu, dan menjadi sangat berarti dibandingkan dirimu sendiri. Takdir sudah memilihmu!"

.

.

13 Juni 2019 08.00, KST

Jinhee POV

Aku menatap pantulan diriku di cermin..

Entahlah, hari ini aku mengenakan kaus putih, celana jeans serta jaket kulit coklat, ditambah sneakers putih kesayanganku. Tidak ada yang salah dengan penampilanku. hanya saja aku belum merasa lebih baik..

Masih sesak kurasakan. Bukan, bukan karna aku punya penyakit paru-paru atau sebagainya. Aku hanya... hanya merasakan sakit dihatiku yang teramat, teringat selalu apa yang terjadi dengan Hanbin kemarin.

Tentu saja aku tidak bisa menerimanya

Ku rasakan mataku mulai basah. Ku angkat wajahku, menarik nafas dalam-dalam agar air mata tidak jatuh ke pipiku.

Aku harus lebih tegar.. aku tidak ingin Hanbin melihatku menangis. dia membutuhkanku saat ini..

Setelah merasa cukup tenang.. aku meninggalkan kamarku, menelusuri lorong-lorong rumah  hingga aku sampai di depan sebuah pintu ruangan yang sangat besar.

Studio kami. studio ini adalah tempat Hanbin biasa mencari inspirasi untuk menciptaan koreografi lagu sebelum melatih member lain. bahkan tempat ini kami design bersama agar terasa lebih nyaman. 

Aku tau Hanbin pasti ada di dalam.. ini kebiasaan Hanbin, ketika sedang memikirkan banyak hal ia akan duduk berdiam diri disini untuk membuat dirinya tenang.

Ku buka pintu studio kami. Gelap. Aku tidak bisa melihat apapun.

'hhhh' tanpa sadar aku menghela nafasku..

Ku nyalahkan semua lampu ruangan tersebut...

Ku nyalahkan semua lampu ruangan tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan aku melihatnya... di sudut ruangan. .

Duduk di lantai dengan pandangan kosong memeluk kedua lututnya..

Aku tau Hanbin akan seperti ini, bahkan akan lebih buruk dalam beberapa hari kedepan. 

Hhhh.. hatiku sangat sakit..

Aku berjalan kearahnya. Dan mendudukan diriku sejajar di depannya.

Ia mengalihkan pandangannya padaku. Tidak, ia tidak menangis.. 

Ia menatapku seolah berbicara melalui tatapanya bahwa saat ini ia sedang tidak baik...

Apa kau pernah merasakan ketika kau merasa terlalu frustasi terhadap suatu hal hingga membuatmu tidak bisa lagi menangis? bagaimana rasanya? Itulah yang dirasakan Hanbin saat ini. Aku bahkan tidak bisa membayangkannya..

Untitled FlowersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang