1.

40.9K 2.2K 174
                                    

"hah... Hari ini menyebalkan sekali, proyek gagal ban mobil bocor, lapar, ponsel mati dan lagi sudah hampir tengah malam pula" omel jennie sambil berkacak pinggang dan menatap kesal mobil kesayanganya yang berwarna hitam serta berlogo anak ayam itu.

"Aishh sialan sialan mobil sialan" teriak jennie sambil menendang-nendang ban mobilnya

"Arghh"teriak jennie kemudian berjongkok sambil menutupi wajahnya dengan kedua tanganya

Lama jennie dalam posisi itu hingga beberapa saat terdengar suara isak tangis membuat jennie merinding.

"Suara apa itu"nada lirih jennie karna  mulai merasa ketakutan

Jennie makin menajamkan telinganya

Hik hiks hiks hikhikhik

Rasanya jennie sudah hampir mati karna ketakutan dia sudah ingin berlari tapi tertahan karna kakinya terasa keram, sungguh jennie ingin mengumpat habis-habisan.

Hikhikhiks hik hik

Jennie menoleh ke kanan dan kiri tapi tidak melihat siapa pun

"Ck.. yaaa jangan menakutiku sialan"teriak jennie yang sudah berdiri dan menyenderkan punggungnya di mobil

Hik hik hiks

"Hey diam tidak... kau siapa .. tunjukan dirimu"

Keringat jennie sudah mengucur deras karna ketakutan, karna tidak kunjung mendapat jawaban jennie mencoba menajamkan telinganya lagi dan berusaha mencari sumber suara. Jennie mengikuti suara tangis itu hingga ke balik pohon besar yang terletak tidak jauh dari pinggir jalan.

Langkahnya semakin mendekat

Hingga..

"Khamjjagia" jennie berjengit kaget

Jennie terkejut melihat seorang gadis kecil, eoh bukan bisa dikatakan lebih muda dari jennie, dia sedang duduk meringkuk menangis ketakutan dengan isakan-isakan memilukan.

Tubuhnya pun tidak bisa dikatakan rapi, banyak luka juga di lengan serta kakinya. Tapi yang membuat jennie heran rambut gadis itu nampak masih berkilau seperti terawat, bajunya pun bermerek hanya saja sudah sedikit lusuh.

"Kau manusia kan" jennie mencolek lengan lisa agar mendongak

"Hiks hik hik" lisa mendongak perlahan

Hati jennie sedikit bergetar melihat wajah gadis itu, antara kasihan dan tercengang karna gadis itu memiliki wajah cantik meski tersamarkan oleh luka lebam dan lusuh di wajahnya.

"Eng.. hikhik hiks mom..myy"

Jennie memelototkan matanya terkejut mendengar kalimat yang keluar dari mulut gadis itu.

"Eh* a' aniya, aku bukan mommymu" tolak jennie sambil mundur satu langkah

"Mommy... Hiks hik hiks"tangis gadis itu semakin terisak

"Hey hey bukan aku bukan mommymu, kau salah orang" tolak jennie

"Mommy"

"Bukan" jawab jennie lagi semakin mundur

"Huwaaa... Mommy jahat hiks hiks hiks" tangis gadis itu yang semakin keras

"Eh*... Tidak jangan menangis"jennie bingung sendiri harus bagaimana

"Mommy.. datang menjemput lili kan.. hiks hiks iya kan mom" lili nama gadis itu, dia pun merangkak merangkul kaki jennie masih sambil menangis.

Jennie mematung seketika, di bingung  mau menyentuh gadis itu atau tidak karna tubuh lili tidak bisa di katakan bersih pasti ada banyak kuman yang menempel di tubuhnya.

Big Baby (JENLISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang