Song did.
Rizki febian ~mantra cintaNatal pembawa ketidak jombloan
Seenggaknya saat natal karisma ku
Keluar dengan begitu super dan
Membawa diri ini padamya.
-lara'''
7 tahun yang lalu.Aku memasuki ballroom dengan tergesa, acara sudah di mulai tapi om Dikta meninggalkan jas kebesarannya di kursi mobil yang membuat aku kembali ke arena parkir.
Kepala ku pening menatap riuh manusia yang rapih tak rapih pada tempat duduk mereka, dengan langkah melawan malu aku memberanikan diri ke arah area depan dimana para donatur dan pastur tamu duduk.
Dalam hati merutuki kak wulan yang memiliki badan yang gemuk tapi pendek itu, jika saja dia tinggi mungkin sudah aku dapatkan mereka.
"Ra!"
Aku mengadah kanan dan kiri ketika merasa terpanggil.
Ah gotcha!
Kak qera melambaikan tangan sambil menggendong gloria.
"Om dikta mana kak?" Tanya ku di tengah lampu yang padam dan gemercak sorai sorai di ruangan ini.
"Ini di depan kita, sini jasnya... Kamu sama wulan di sana ya" ujar kak qera sambil menunjuk seberang baris kursi ini.
Tanpa membantah aku menuju kak wulan yang bersama kak ela.
"Gimana ra?" Tanya kak wulan memastikan ketika aku sudah duduk di tengah ke duanya.
Sebenarnya yang disuruh tadi itu kak wulan, cuman aku tidak enakan. Aku yang paling muda diantara mereka apa salahnya aku yang ambil... Benar bukan?.
Aku merapihkan diri dan mengambil kotak kue yang aku taruh di bawa kursi, menatap penuh minat aku melahap sepotong bolu brownis yang sudah aku duga ini di pesan dari toko kue di kota besar ini.
Saat tengah makan, mataku menatap gitaris pengiring acara natal malam ini.
Hari adalah malam natal, om Dikta adalah pastur yang diundang hormat.
Kami anak asrama yang tinggal di rumah om Dikta di ajak untuk merayakan natal di gereja tetangga.
Aku sih tidak akan menolak acara ini, sungguh aku jatuh cinta pada natal dan pernak pernik acaranya.
What the?
Aku mengunyah pelan bolu di mulutku, dalam hati memuji sekali mengutuk bagaimana ada manusia yang mempunyai wajah tampan seperti itu?.
Astaga, aku sudah tersihir.
"Ra, liatin apaan sih?" Tanya kak ela pada ku .
Aku menoleh dan berkata pada kak ela tanpa melihat ke arah gitaris itu" kak gitaris nya ganteng banget" desis ku.
"Ha?" Tanya kak ela bingung.
"Itu loh gitaris kak, gitarisnya ganteng" tekan ku masih tidak ingin berpaling ke arah sana.
"Kalian ngapain bisik bisik?" Tanya kak wulan penasaran.
Langsung saja mereka menoleh ke arah gitaris itu, astaga wajahnya sangat serius ketika menyeteam melodi gitarnya.
Sungguh saat malam itu, aku tidak fokus pada acara natal.
Saat sedang penyalaan lilin, seluruh pastur di bersediakan maju untuk perwakilan. Saat pastur di hadapan ku maju.
Blussh...
Gitaris itu menatap kesini juga, aku bahkan tak sungkan sungkan menatap dia dengan lekat.
Dan apa itu? Bahkan dia juga tak berpaling.
Sampai acara itu selesai, dan dilanjutkan perjamuan makan makan, kami masih bertukar tatapan.
Dan satu yang aku sesali tidak bertanya...
Punya ig gak?
'''
Bersambung...
Ada yang gitu gak tuh?
KAMU SEDANG MEMBACA
MERKURIUS |On Going
Romance⚠️PLAGIAT DONT COPY MY STORY⚠️ Merkurius ryan hephadara. Percaya gak percaya sih dia lupa aku, remahan kacang kuaci permen gini berharap seorang pilot, ceo sekaligus itu ingat dengan seorang gadia cupu di malam natal? Oh shiit gadis di dunia bukan k...