BAB 3

65 13 2
                                    

"Kami cari bahagia bersama
bukan sedih atau sengsara."
-paguyuban

•••••

Kring....kriing...(kurang lebih begitu suaranya)

"Hoaaaammmm, ngantuk bener ya allah." Ucap Renatta yang mengusap wajahnya.

Renatta ke kamar mandi ambil air wudhu, lalu lanjut sholat subuh, seperti itulah rutinitas pagi Renatta sebelum mandi.

Selesai sholat, Renatta langsung mandi

20 menit kemudian.

Tok..tok...tok

"Ren...sarapan di bawah bareng ya." Ajak bunda dari luar kamar.

"Iya bunda bentar, lagi pake dasi." Teriak Renatta dari dalam kamar sambil memakai dasinya.

"Ya udah bunda tinggal ke bawah." Ucap bunda sambil meninggalkan kamarnya.

Kurang lebih 5 menit bersiap dengan perlengkapan...

"Pagi...bun, yah." Sapa Renatta sembari menggeret kursinya.

"Ayo makan nasgornya, Ren." Ucap bunda sambil menyendok nasi kepiring ayah.

"Ciahelah yang diambilin ayah doang." Ucap Renatta dengan tatapan menggoda bunda.

"Piring Rena kosong kaga ada yang mau nyendok?" Goda Rena lagi

"Ish mana piring kamu?" Ucap bunda salah tingkah.

"Tenang bun Rena bisa kok ahahaha.." Tawa Renatta sambil mengambil nasgor di piringnya.

Beberapa menit keluarga kecil ini sarapan yang ada diatas meja makan.

"Yauda Rena berangkat." Ucap nya sambil menyalimi tangan bunda dan ayah.

"Gak ayah anter aja?" Tawar ayah kepada Renatta.

"Gak deh yah, enak naik motor aja." Tolak Renatta sambil menggendong tas nya.

"assalamualaikum." Salam Renatta sembari keluar rumah.

"Waalaikumsalam, ati ati Ren." Jawab kedua orang tuanya serempak.

Sesampainya di garasi, Renatta langsung naik motor ninja hitam kesayangannya yang bertempelkan stiker huruf "R" dan mengaitkan tali helm hitamnya.

•••••

Sampai disekolah, Renatta memarkirkan motornya di parkiran SMA Mulia Jakarta. Dan ia jalan dengan santai melewati koridor sekolah.

Sesampainya di kelas 12 IPA 2

Renatta yang baru saja datang langsung meletakkan tasnya di kursinya. Lalu menghampiri Nabila, Anin, Ovi, dan Amanda.

"Ren ntar lo bisa ke Rumah Pagu buat ngajar anak anak bareng kita?" Tanya Nabila kepada Rena.

Rumah Pagu adalah rumah belajar gratis bagi anak kurang mampu, Rumah Pagu sudah berdiri sejak 2 tahun yang lalu. Rumah Pagu di dirikan oleh paguyuban dengan sisa uang saku yang mereka tabung.

"Bisa." Jawab Renatta yang masih sibuk dengan ponselnya.

"Soalnya kita dah seminggu ngga ketemu anak-anak." Ucap Ovi menambahkan.

"Iya bener tuh, gue kangen banget ntar kita beli bahan-bahan buat ngajarnya ya." Kini Nabila memberi ide.

"Hm..ntar gue yang beli sama Anin." Ucap Rena.

RenattaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang