Sweet End 01

44 9 3
                                    

Kringggg

Alarm itu bergetar dan terus berbunyi. Membuat gadis yang sedang terlelapun terusik dari tidurnya.

Jarum jam menujukkan pukul 04:30. Matanya yang setengah terbuka melihat jam berapa sekarang ini.

" Hmm Sepuluh menit lagi deh." Ujarnya seraya menarik selimut dan menuju ke alam mimpi kembali.

Sang fajar mulai muncul dari arah timur. Cahayanya memaksa menerobos melalui celah jendela. Karena merasa terusik, gadis tersebut membuka matanya kemudian ditutup dan dibuka kembali untuk menyesuaikan kesadarannya. Setelah sadar ia melirik jam yang berada di sebelahnya.

06:00. ia terlonjak kaget dan kemudian ia segera bergegas untuk bersiap-siap.

Sebelum berangkat ia menyempatkan diri untuk merias wajahnya. Hanya dengan memakai bedak kemudian memoleskan liptint di bibir tipisnya agar tidak terlihat pucat, dan rambut yang dicepol asal. Taklupa ia menyemprotkan parfum di seragamnya.

Sambil melihat pantulan dirinya dicermin dan berucap, "perfect." Seraya tersenyum.

Itulah dia, Adishty Belva shaenette. Gadis cantik berkulit putih, bibir tipis berwarna ranum, memiliki mata berwarna coklat terang tanpa harus memakai softlens, dengan postur tubuh yang sangat ideal, dan rambut lurus sebahu berwarna coklat sejak dari lahir.

Taklama setelah itu ia melangkahkan kakinya menuju ruang makan. Disana sudah ada kedua orang tua beserta adiknya.

" Mah, yah, aku berangkat," menyalami orangtuanya.

" Kamu ngga bareng dengan adikmu ty?"

" Ngga usah aku bisa berangkat sendiri." Sambar Darpa sang adik.

Tanpa menunggu aba-aba dia langsung menyambar kunci motor dan menyalakannya, kemudian ditancapnya gas tersebut.

Adishty mempercepat laju motornya, karena 5 menit lagi gerbang akan di tutup. Dan benar saja ketika Sampai didepan gerbang, pak cipto, satpam sekolah sudah meneriaki siswanya karena gerbang akan di tutup.

Tinnnn!!

Pak cipto yang tepat berada di depan motor adishty terlonjak kaget. " Kamu ini ya selalu bikin bapak jantungan, cepat masuk!" Ujarnya seraya mengelus dada.

" Maaf pakk!" Teriaknya.

Setelah memarkirkan motornya adishty berjalan menuju keruangan aula untuk melihat papan pengumuman. Disana sudah banyak siswa yang mengerumuni papan tersebut. Karena malas berdesakan akhirnya Adhisty pergi menjauhi aula dan memilih duduk di bangku taman sekolah.

" Oy bengong aja, masih pagi sist!" Teriak seseorang membuat Adisty sadar dari lamunannya.

" Astaga Freya! Kebiasaan deh kalau dateng selalu tiba-tiba dan bikin orang jantungan!"

Dia adalah Freya Anindita, sahabatnya ketika pertama kali masuk SMA.

" Dih Lo nya aja yang bengong terus. Mikirin apaan sih?" Tanyanya seraya mendaratkan bokongnya di sebelah Adishty.

" Ngga mikirin apa-apa. Lagi menikmati udara pagi aja." Jelasnya.

" Heleh ngeles aja nyet!"

" Dih kok mbanya ngegas ya. Eh btw Lo udah tau masuk kelas apa?"

" Ya udah dong kan semalem grup angkatan udah share di WhatsApp. Jangan bilang Lo ngga buka hp?" Tanyanya yang memang tepat sasaran.

Adishty yang mendengar itu refleks menepok jidat dan bergegas mengeluarkan benda pipih yang berada di saku seragamnya.

Dibukanya aplikasi tersebut, dan mulai mencari namanya sampai dapat.

XI MIPA 2.

" Okay gue di kelas MIPA 2, dan lo MIPA 3 berarti kita ngga sekelas dong."

" Ya bagus dong biar Lo ngga selalu ngerepotin gue, hahaha." Ejeknya.

" Ihh jadi gitu nih sekarang. Mulai perhitungan iya?" Tanyanya sambil menaik turunkan kedua alisnya.

" Serah lu anjir." Jawab Freya sambil memanyunkan bibirnya.

" Hahah apaan sih Lo kaya gitu. Udah jelek ngga usah dibuat jadi tambah jelek. Eh tapi sebelumnya gue seneng karena hari ini adalah hari pertama kita menjadi Kaka kelas. Otomatis kita akan menindas adik kelas yang banyak tingkah, iya ngga?" Ucapnya penuh semangat.

" Up to you kanjeng ratu." Pasrahnya.

" Oke, kuy kekelas bentar lagi pasti bel." Ajak nya sambil melangkah menjauhi taman tersebut.

Diperjalanan ada seseorang yang menepok pundak adishty, karena iya tak suka jika ada yang menyentuhnya ia langsung meraih tangan tersebut dan langsung melintirkan kebelakang.

" Awww." Rintih orang tersebut.

" Astaga ty itu Sara!" Pekik Freya kepada adishty.

Adishty yang mendengar itu langsung melepaskan cengkramannya.

" Sorry ra biasa reflek, heheh." Ujarnya sambil melayangkan kedua jari berbentuk peace.

Sambil meringis kesakitan sara berucap,

" kebiasaan lo emang."

" Yaudah sih kan udah minta maaf." Sambil memasang wajah sedih di buat-buat.

" Ya oke fine. Udah lah mau masuk juga kuy kekelas bareng." Ajak sara.

" Lah emang kelas lu di mana njir?" Ujar Freya dan Adishty bebarengan.

" Lah tumben lo berdua kompak. Gue sekelas sama Lo ty, XI MIPA 2 kan Lo?" Tanyanya.

" Sumpah Lo! Ahh seneng nya gue." Seraya menghambur kepelukan sara.

Sepanjang perjalanan menuju kelas, pujian demi pujian di lontarkan untuk mereka.

" Bagai bidadari turun dari khayangan." ucap salah seorang siswa.

" Gila bening-bening bener."

" Nikmat mana lagi yang kau dustakan."

Dan masih banyak lagi. Terkadang kolong meja mereka selalu di banjiri dengan coklat, bunga, bahkan surat cinta yang terkesan alay bagi mereka.

Ya itulah mereka, cewek populer se SMA Surya Cita. Bukan hanya modal cantik tapi mereka semua memiliki segudang prestasi yang memabanggakan.

Brukk

Ketika akan memasuki kelas tak sengaja ada yang menabraknya.

"Aduh!" Adishty mengaduh kesakitan.

" Eh sorry, gue buru-buru. Mau gue bantu?" Ucap cowo itu seraya menyalurkan tangannya.

Adishty yang mengenal pemilik suara itupun langsung mendongakkan kepalanya.

"Elo!" Ucapnya kesal.








Hallo semuanya, thi is my first story mohon maaf jika ada kekurangan.
Salam kenal yaa...
See you.
Enjoy and happy reading all😘
Jangan lupa vote and komen yaaa..

Sweet EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang