memendam

42 5 2
                                    

Memendam rasa itu gak mudah, apalagi dalam jangka waktu yang lama. Perasaan yang kupendam hampir 2 tahun itu membuat ku terlihat seperti sosok wanita yang payah akan kata cinta.

Perasaan yang berawal dari kagum lambat laun berubah menjadi cinta. Entah apa dia sadar dengan perasaanku atau tidak, namun yang kulihat dari tanggapan dia hanya masa bodo akan hal itu.

Haha nyesek sih tpi aku sadar, aku juga tidak bisa memaksakan dia untuk membalas perasaan ku. Semua orang berhak atas hatinya masing-masing, sama seperti dia.

Dia juga berhak menentukan kepada siapa hatinya akan dilabuhkan. Dan jujur saja, sampai detik itu aku belum pernah mendengar kalau dia sedang menyukai wanita lain.

Tentu ini merupakan suatu kebahagiaan tersendiri bkn !! Itu artinya aku tidak mempunyai saingan untuk bisa mendapatkannya dan ku fikir ini hal yang mudah untuk bisa mendapatkannya.

Hingga suatu hari, aku pun tau bahwa dia menyukai wanita lain. Jangan tanya bagaimana perasaan ku saat mengetahui hal ini, sesuatu yang ku pertahankan selama 2 tahun luluh seketika. Perjuangan ku selama ini ternyata sia-sia.

Kecewa? Ohh jelas. Kurasa itu tidak perlu dipertanyakan lagi. Bahkan aku kalah sebelum berperang. Sungguh menyakitkan bkn!!

Sebenarnya itu bukan akhir dari perjuangan ku, ini hal yang wajar jika pada akhirnya dia menyukai wanita lain.

Tapi lagi-lagi aku mendengar kabar, ternyata jauh sebelum aku menyukainya, dia sudah menyukai wanita itu.
Seketika itu, aku pun memilih untuk mundur, aku merasa gagal dalam mempertahankan perasaan ku.

Aku berhenti berharap karna aku sadar disini hanya aku yang berjuang, hanya aku yang menaruh perasaan, hanya aku yang bahagia di dalam imajinasi, dan pada akhirnya, hanya aku yang tersakiti.

Tak Seindah Ekspetasi KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang