Chapter 2 - MOS.

13 3 0
                                    

Hari yang melelahkan.

itulah kalimat yang pas untuk menggambarkan tentang hari ini,setelah melalui hari pertama MOS yang benar-benar menguras tenaga seharian ini hal yang pertama aku  bayangkan ketika sampai di rumah adalah kasurku,entahlah begitu membayangkan kasurku yang nyaman rasanya semangatku untuk segera sampai di rumah semakin berkobar membuatku mempercepat langkah kaki ku untuk segera sampai di rumah.

Begitu sampai di rumah aku langsung di sambut oleh mama yang saat itu kebetulan sedang menyapu halaman dan aira yang sedang duduk di kursi teras depan rumah sambil memeluk boneka kesukaannya.

Segera ku buka pagar halaman rumahku yang di cat berwarna putih setinggi  pinggang itu dengan tergesa dan melewati mama.

“Kamu ini,liat orang tua di depan bukannya salam malah melengos aja sih jan,Baru pulang itu ucap salam.” Tegur mama yang saat itu langsung menghentikan kegiatan menyapunya.

“iya ma ini jana baru mau ngucapin.Assalamu’alaikum mama.” Ucapku seraya melepas sepatu sekolah ku Dan menghampiri mama untuk mencium tangannya.

Mama yang melihatpun hanya menggelengkan kepalanya.

“Mbak jana udah dekil,bau lagi.” Seru aira.

“Husss gak baik ngomong begitu sama kakak sendiri.” Ucap mama.

Hahaha sukurin lu di tegur mama. Batinku .

“Jana ayo sana kamu mandi terus nanti makan,mama tadi masak sayur kesukaan kamu.” Seru mama yang langsung aku angguki.

Kalau dalam keadaan biasa aku sudah pasti akan membalas perkataan aira,tapi sekarang aku tidak peduli karena priorutasku saat ini adalah

Begitu memasuki rumah langkahku langsung tertuju kekamar.

Begitu memasuki kamar hal pertama yang ku lakukan adalah melempar tas plastikku ke sembarangan arah dan juga melepas topi konyol yang saat ini aku kenakan untuk kemudian aku melemparkan tubuhku keatas kasur yang sudah dari tadi menjadi tujuanku.

Sungguh,nikmat mana lagi yang kau dustakan ya tuhan,setelah kegiatan hari ini yang melelahkan di sekolah tadi semua energiku rasanya terserap habis dan dengan rebahan di atas kasur ini rasanya sangat nikmat,bodo amat dengan kondisi badanku yang lengket dan bau karena saat ini yang aku butuhkan adalah mengisi energiku lagi di atas kasur ini.

Lagipula tidak ada salahnya kalau aku tidur sebentar.

tidak terasa waktu sudah menunjukan pukul empat sore,itu artinya tadi aku ketiduran selama dua jam,masih dengan seragam yang lengkap dan badan yang terasa semakin lengket aku segera bangkit untuk segera pergi ke mandi karena kalau sampai mama tau aku masih berpakaian lengkap seperti tadi sudah pasti mama akan mengomeliku,maka dengan berlari kecil aku segera pergi ke kamar mandi.

*** 

Setelah selesai makan malam bersama dan membantu mama memcuci piring,aku pamit kepada mama untuk pergi tidur,dan di sinilah aku sekarang berada dalam kamarku sedang menyiapkan semua keperluan yang besok harus aku bawa ke sekolah.

Tring...

Tiba-tiba terdengar suara ponselku,itu artinya ada pesan masuk,maka segera aku mengambil benda pipih itu dan mengeceknya.Ternyata benar ada satu pesan dari nomor asing yang tidak aku kenal.

+62812345xxx ;
Hai jana,ini nomor gue salma
Lo save ya 😘

Jana ;
Oh elo sal.
Nomor baru lagi,capek gue save terus no lo   -_-

+62812345xxx ;
Hehe ya udah sih tinggal save doang gak bikn jempol lo jadi bengkak.
Btw lu lagi ngapain ?

Jana ;
Gue lagi nyiapin barang-barang buat besok.

Belum sempat aku mengirim pesan balasan untuk salma tiba-tiba ponselku berdering,itu adalah telepon dari salma dan segera saja aku mengangkat panggilan itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SETARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang