"Tolong... Tolong aku..."
Jungkook berusaha tenang saat bisikan-bisikan horror kembali menghampiri pendengarannya, sampai akhirnya earphone adalah tujuan terakhir untuk berlindung dari suara-suara aneh. Jungkook memakainya dan menyalakan salah satu lagu.
Kedua kakinya terus menapaki lorong panjang hingga tungkainya berhenti tepat di depan ruang yang berada agak melipir dari kelas-kelas.
Bimbingan konseling.
Menjadi pintu ter horor selama tiga dekade ini,
Hembusan napas sekali terdengar hingga kemudian jungkook membukanya pelan, atensinya mengarah langsung kepada satu pria berkacamata yang sedang sibuk dengan kertas-kertas bertinta hitam di atas meja.
Taehyung menyingkirkan sejenak kertas-kertas tugasnya, atensi sepenuhnya jatuh kepada murid bernama Jeon Jungkook yang sudah duduk diam dihadapannya saat ini.
Pria tampan itu menatap mata bulat didepannya cukup lama, hingga akhirnya ia menemukan sesuatu, maka ini pula yang menjadi alasan kuat Taehyung memanggil Jungkook dan ingin sedikit.. mendekatkan diri? Karena menurutnya Jungkook memiliki problem life.
Jungkook melirik sedikit rasa ingin menggubris saat sebelah tangan Taehyung terjulur membuka earphone nya, dengan cepat Jungkook menahannya.
"Jangan dilepas, Ssaem."
Taehyung mengerutkan kening, "Tidak sopan, kau sedang berhadapan dengan Gurumu, mengerti?"
Jungkook terdiam cukup lama hingga akhirnya ia melepaskan earphone nya dan menaruhnya di atas meja, sedikit mengernyit merasa tak nyaman karena suara-suara itu kembali memasuki Indra pendengaran nya.
Taehyung terus memperhatikan gelagat satu muridnya ini hingga akhirnya pria itu membuka suara.
"Jungkook, apa yang sebenarnya kau rasakan?"
Yang di beri pertanyaan hanya menaikan bahu acuh, ia lebih memilih untuk terus memperhatikan mata elang di hadapannya yang begitu tampan.
Taehyung sedikit membenarkan duduknya disaat Jungkook tak kunjung melepas pandangan matanya.
"Apa kau memiliki teman?"
Kali ini sorot mata bulat itu berubah sendu, Taehyung melihat jelas perubahan itu walaupun setidaknya Jungkook tetap tidak merubah pandangan matanya namun Taehyung jelas tahu.
"Tidak." Jawab Jungkook.
"Kenapa?"
"Karena mereka tidak ingin berteman."
"Bisa beri aku alasan?"
Jungkook menggiring matanya untuk menatap kearah lain seakan sedang berpikir lalu kemudian menatap Taehyung lagi yang sedang menunggu jawaban selanjutnya.
"Apa Ssaem percaya? Aku indigo."
Disini, Taehyung yang berpikir keras, diam sejenak, lalu membuka laptop dihadapannya dan mencari sebuah kata indigo di situs aplikasi. Setelah menemukannya ia membacanya kemudian berdecak dan kembali menutup laptopnya. Tatapannya beralih kearah Jungkook yang masih diam memperhatikan.
"Aku mengerti."
Jungkook tidak percaya Taehyung akan mengerti dirinya.
"Tenang saja, aku percaya seperti ini. Ya di Korea memang jarang sekali yang mempunyai kemampuan ini dan kau salah satu dari mereka yang spesial di dunia."
KAMU SEDANG MEMBACA
indigo boy meet love [Taekook]
Romance[ TAHAP REVISI ] Menceritakan tentang seorang anak remaja bernama Jeon Jungkook dalam menghadapi Lika-liku kehidupannya yang keras. Terlahir sebagai indigo di lingkungan yang tabu serta mendapatkan perlakuan tidak baik di sekolahnya. bxb! top!tae bo...