5.Boneka

31 2 0
                                    

Bulan dan Amarra memasuki kelas karena bel jam masuk sudah berbunyi mereka duduk dan berbincang kecil

"Mar" Bulan mengecilkan suaranya
Amarra menoleh ke arah Bulan lalu medongakkan dagunya

"Kata lo mendingan Kak rian atau kak Varo?"Lanjutnya

Amarra mengerutkan keningnya lalu tertawa kecil

"Ya kak varo lah lann jelas bangett,Nih ya kak Varo tuh udah cakep pinter ketua basket behh lengkap dehh" Amarra menyengir lalu mengacungkan jempolnya
Sedangkan Bulan hanya bisa tersenyum bingung

"Assalamualaikum anak anak" Guru itu memasuki kelas Bulan lalu duduk dikursinya
Seluruh siswa di kelas Bulan seketika menghentikan aktifitasnya lalu memperhatikan Guru tersebut

"Waalaikumsalam pak arwaniiiiiii" Kompaknya

Siswa siswi Sma Garuda tampak senang karena jam pulang pun tiba

Bulan dan Amarra berjalan santai di lorong sambil berbincang kemudian Bulan melihat Rian yang melambaikan tangan didepan kelasnya dan ada Alvaro yang sedang berdiri disebelahnya
Amarra menyenggol bahu Bulan lalu ia menghampiri mereka

"Hai Bulan.." Cowo itu menyapanya
Bulan dan Amarra tampak terkejut karna baru pertama kali Bulan disapa oleh Rian
Amarra mengerutkan keningnya lalu tersenyum miring

"Heh kutil badak ,tumben banget lo ya nyapa Bulan" Amarra mendorong bahu Rian pelan menggunakan jari telunjuknya

Bulan melirik ke arah Alvaro yang sedari tadi menatap ke arah lapangan dengan wajah sangat dingin "Kok kak varo tumben ya?" batin Bulan

"Kenapa emg kaga boleh gua nyapa bidadari?" Sewot Rian

Amarra melongo mendengar kalimat yang barusan keluar dari mulut Rian

Sedangkan Bulan hanya bisa menggigit bibir bawah untuk menahan senyumnya

"T-tadi kaka ngomong apa?" Pipi Bulan memerah
Lalu Rian tertawa kecil dan mengacak ngacak ujung kepala Bulan

"Kok pipi lo merah gitu?" Goda Rian

Bulan hanya bisa tertawa gugup lalu melirik ke arah Amarra

"Apaan lo liat liat ke gue?" Amarra melipat kedua tangannya lalu melirik Rian dari atas sampai bawah

"Ada niatan apa sih?" Sinis Amarra kepada Rian
Rian mengangkat sebelah alisnya

"Dih apaan gua kan-" Amarra meletakkan jari telunjuknya di bibir Rian

"Ssshuuut the f*ck upp" Amarra menyengir
Lalu Rian menepis tangan Amarra

"Kga jelas lu sipit"

Amarra menahan amarahnya yang ingin sekali memakan Rian hidup hidup

Rian menoleh ke arah Bulan lalu tersenyum
"Nanti balik sekolah langsung ketemuan di mall deket sini ya Lan, See you baby" Rian tersenyum lalu menarik alvaro kemudian pergi

"B-baby?" Bulan melongo dengan ucapan Rian barusan

"MAR LO DENGER GAK SI-" Amarra meletakkan jari telunjuknya dibibir Bulan

"Jangan bikin gue emosi, kalau aja makan orang kaga dosa dari dulu udah gue udah makan si Rian idup idup!" Amarra mengentakkan kakinya

"Sampai lo pacaran sama Rian awas aja ya lan ,gue bakar rumah lo mau?"

Bulan menangkis tangan Amarra lalu menatapnya dengan aneh

"Apaan lo liat liat? buru ah balik katanya mau ke mall kan?" Amarra jalan meninggalkan Bulan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dawn MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang