Bab 2

1.2K 115 2
                                    

Kakashi tak mengerti arti kata 'romantis'.

Meski telah beberapa kali menamatkan serial Icha-Icha ia tetap tak bisa menangkap arti dari kata yang tabu itu. Ia tak pernah merasakan cinta seorang wanita sejak lahir sehingga berpengaruh pada psikologisnya. Pernah dicintai dan ditinggalkan ikut memperburuk. Yang artinya, Kakashi Hatake adalah orang yang sangat hopeless di bidang perasaan dan merupakan orang terakhir yang ingin kau kencani. Terlepas dari sisi yang membuat sang Ninja Peniru populer di kalangan wanita.

Dan Airin Hazami adalah orang yang tidak dapat memberikan persepsi jelas tentang cinta. Wanita itu tumbuh bersama Kakashi, sama-sama mengarungi arena tempur yang sudah bagaikan orang tua bagi mereka. Wajar saat remaja mereka tak mengenal cinta dengan benar, karena mempertaruhkan nyawa memberikan distraksi tersendiri bagi hormon penyebab perasaan misterius itu.

Well ... jadi apa maksud Airin yang mengatakan ingin berkencan dengan Kakashi malam sebelum ia pergi? Kakashi yakin wajah wanita itu memerah samar, perasaannya mengatakan wanita itu tidak main-main menunjukkan ketertarikan padanya.

Atau mungkin hanya firasat Kakashi saja.

Dua setengah tahun berlalu sejak hari itu. Airin tak pernah menampakkan batang hidungnya lagi. Kakashi pun disibukkan dengan beberapa misi. Namun, dari kabar yang ia dengar, wanita itu sempat menjabat sebagai ketua Tim Root dan akhirnya mengundurkan diri dari Anbu. Setelah itu tak ada lagi.

Kakashi mendengar dari Godaime bahwa Naruto akan kembali ke desa dalam waktu dekat ini. Juga pergerakan Akatsuki yang semakin intens membawa kekhawatiran pada jounin itu. Dan sekarang, ia di sini. Terjebak dengan kedua temannya yang dimabuk cinta dan rival konyolnya.

"Sudah dua tahun lebih, ya? Aku tidak pernah melihat Airin lagi," celetuk Kurenai.

"Ya, kudengar dia keluar dari Anbu dan mengambil misi tingkat S," timpal Asuma.

Kakashi mendengus samar. Sejujurnya ia telah mendengar berita itu.

"Kakashi! Bagaimana kalau kita lomba makan dango sebanyak-banyaknya?" tantang Gai. Asuma dan Kurenai mendelik. Kakashi menutup bukunya dan beranjak.

"Lain kali saja. Aku harus pergi," ujar Kakashi cuek dan meninggalkan ketiga rekannya. Kurenai tersenyum miring.

"Kurasa dia akan menemui seseorang," ucapnya.

Gai bertanya-tanya, tetapi hanya diberikan jawaban ambigu oleh kedua sejoli di depannya.

"Ya, aku melihat pesan itu," timpal Asuma yang mengerling pada kunai mantra di pagar salah satu penduduk.

Kakashi berjalan ke arah gerbang utama desa. Menyapa Izumo dan Kotetsu yang sedang berjaga. Kedua Tokubetsu Jounin itu pun bertanya-tanya. Urusan apa yang membawa Kakashi Hatake kemari?

"Tapi, untuk apa kau kemari? Bukannya menikmati libur?" tanya Izumo. Kakashi menyangga kedua sikunya pada papan pos penjaga. Menatap ke luar gerbang.

"Seseorang menyuruhku untuk menjemputnya," jawab Kakashi sambil membuka bukunya. Izumo dan Kotetsu mengerjap, mengingat-ingat siapa yang seharusnya pulang hari ini.

"Benar juga!" celetuk Kotetsu yang mengagetkan kedua rekannya. "Airin selesai misi hari ini, 'kan?"

Kakashi berdehem. "Ya, begitulah."

"Ya kuharap dia baik-baik saja, misinya kali ini cukup berisiko," celoteh Izumo.

"Astaga, kau lupa bagaimana dia menceburkan kita berdua di sungai saat masih genin? Dia wanita terkuat yang dimiliki Konoha dan pencipta konsep Hiraisin yang baru. Dia akan baik-baik saja," timpal Kotetsu. Ia memancing nostalgia serta salah tingkah dari orang sok fokus di dekatnya.

Romance DignityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang