SALAH SIAPA?

422 171 147
                                    

Tebar-tebar pesona itu sudah biasa bagi Arga disekolahnya.Tidak hanya dengan siswi-siswi melainkan juga kepada guru-guru yang jelalatan matanya,butuh kasih sayang dari Arga.bisa dibilang Arga itu playboy gak modal,apa-apa cewek yang bayarin semuanya.mulai dari bensin,makan dan belanja.sebenarnya Arga juga tidak mau kalau tidak di iming imingi uang.
Argh...kelemahan Arga adalah uang.
Maklum saking melaratnya keluarga Arga.
Cewek sasarannya kali ini adalah Afra.cewek kaya,cantik,jomblo,dan menggoda.

Arga dan ke empat temannya sedang kumpul di rooftop untuk meluncurkan niat mendekati Afra.

"Apaan rencana lo?" tanya Lukman.

"Jadi,nanti pulang sekolah kalian jeggal Afra terus ceritanya gue jadi pahlawan kesiangan dateng nyelamatin Afra.kalian pokoknya pura-pura kalah sama gue,kalian boleh lah kasih gue pukulan terus nanti Afra yang obatin.ngertikan?" Arga memberikan arahan skenario nya.

"Siap komandan" ujar mereka serempak sambil memberi hormat kepada Arga.

"Cekeppp" ucap Arga memberikan dua jempolnya untuk teman-temannya.

Pulang sekolah...
Afra berjalan menelusuri trotoar untuk menunggu bis di halte depan.sampai di halte,Afra duduk untuk menunggu bis.
Lalu tiba-tiba saja ada empat laki-laki datang menghampirinya dengan wajah tertutup topeng.

"Hai nona cantik" goda salah satu dari mereka.

"Sendirian aja neng" goda yang lainnya.

"Kalian mau apa?" tanya Afra ketus tanpa ketakutan sama sekali.

Dari jarak yang tak terlalu jauh,Arga memantau semaunya.ia tertawa dengan aksi ke empat temannya yang sepertinya niat sekali membantunya.

"Akting mereka keren juga,pake acara make topeng lagi" gumam Arga masih memantau.
Arga merasakan handphonenya bergetar lalu tanpa melihat siapa yang menelepon nya,ia mengangkat nya.matanya masih fokus pada Afra dan ke empat temannya yang sedang tarik menarik tas.

"Sorry,bro.kita gak bisa bantu lo hari ini.mendadak perut kita semaunya sakit jama'ah" ujar disebrang sana.
Arga melotot kaget dan melihat nama yang menelepon nya sekarang.Lukman.

Jadi,yang sekarang lagi jahatin Afra itu penjahat beneran?
Arga mematikan sambungan lalu berlari ke arah Afra.

Tanpa basa basi lagi Arga memukul penjahat yang sedari tadi menarik tas Afra.

"Fra,lo gak apa-apa?" tanya Arga panik memegang pipi Afra,MODUS.

"Apaan sih lo?gak usah pegang-pegang" ketus Afra menghempaskan tangan Arga kasar.

"Kat kat!" teriak seseorang nongol dari semak semak sambil membawa toak masjid.

"Dia siapa,Fra?" tanya seorang pria yang mambawa toak.

"Saya juga gak kenal" ujar Afra menatap Arga dari bawah sampai atas.

Arga merasakan vertigonya kambuh.ini sebenarnya acara apaan dah?
Arga melihat banyak kamera yang muncul dan para preman yang menggoda Afra bangkit lalu duduk di bangku halte.
Salah satu yang tadi kena pukulan Arga mengaduh kesakitan.

"Ini lagi shooting ya?" tanya Arga polos pada pria pembawa toak.

"Akting lo bagus juga,tong" ujar pria itu menghampiri Arga yang masih cengo.

"Lo mau kerja kaga?" tanya pria itu lagi tepat dihadapan Arga.

"Kerja?kerja apa?" tanya Arga bersedekap.

"Aktor,muka lo juga kaga burik-burik amat lah.Gimana?mau kaga?" tanya pria itu lagi.
Arga tampak berpikir seperti seseorang sok paling dibutuhkan.

"Saya izin ke ayah sama bunda saya dulu,pak.soalnya ayah saya ngga mengizinkan anaknya yang ganteng ini kerja." jelas Arga.

"Oke.nih kartu nama gue,kalo lo tertarik jadi artis telpon gue" ujarnya lalu pergi membubarkan para kru.

"Puas lo hancurin acara shooting gue" maki Afra kesal lalu mendorong Arga agar menjauh.

"Tadi gue kira lo beneran bakal dijahatin makaya gue langsung nyelamatin lo.harus nya lo itu bersyukur masih ada cogan yang baik kaya gue" cerocos Arga.

"Bacot lo" Afra berjalan sambil menghentak-hentakkan kakinya.
Arga heran,niat buruknya yang ingin modos malah jadi niat baik tapi justru malah jadi ngerusak acara shooting orang lalu dapet rejeki jadi artis.Niat buruk tidak sepenuhnya hasilnya buruk,kan?
***
Kini seluruh keluarganya berkumpul diruang makan,menikmati masakan bundanya yang lezat walau sederhana.
Chika dan Vito bertengkar karena berebut tahu lalu kak Yunita yang makan seperti orang ngga makan selama berabad-abad.
Kak Reno yang selalu mengambil diam-diam lauk kak Kinan sedangkan Hani,Julian,Gea,Reza dan Dea anteng-anteng saja. Arga,nasibnya sangat malang.
Tidak kebagian jatah makan.ia hanya duduk bersama dan menanti acara makan selesai lalu membicarakan masalah tawaran kerja jadi artis.

Setelah selesai,Arga menghampiri keluarganya yang sedang menonton TV butut dengan ukuran minim yang harus ditendang terlebih dahulu baru menyala.

"Semuanya,Arga mau ngomong sesuatu nih" seru Arga memasang wajah serius.

"Apa?" Tanya mereka serempak membuat Arga gugup karena terasa seperti kampanye.

"Hm..Arga ditawarin jadi artis,kalian setuju ngga?" ujar Arga menggaruk kepalanya yang tak gatal.

Krik krik

"HAHAHAHAHA" tawa mereka bersamaan membuat Arga mengerut kan keningnya.
Perasaan dia gak lagi stand up deh.

"Ga,gue tau lo punya mimpi tapi yang bener aja mimpi lo jadi artis" celetuk kak Kinan.

"Sadar,Ga.ini lo didunia nyata bukan mimpi" timpal kak Reno.

"Kamu ada ada aja,Ga" ujar bunda Jasmine.

"Kalian gak percaya sama Arga?" tanya Arga kesal. Bagaimana mungkin ia bisa ada di keluarga laknat macam ini.

"NGGAK!!" teriak mereka bersamaan lagi.

"Fix,keluarga gue gak ada yang bener.laknat semuaaaa" batin Arga frustasi.

Arga melangkah masuk kedalam kamar dan membanting pintu menimbulkan bunyi yang keras.bahkan ia sendiri terkejut.

"Yahh ngambek" ujar Chika.

"Udah udah biarin aja sih kak Arga halu" sahut Hani yang merasa kasihan pada kakak tertampannya.

Mereka semua kini fokus kembali pada layar yang mulai renyek dan tampak semut-semut.

"Kak Reno cepetan ditendang!" teriak Yunita dengan refleks Reno langsung menendang TV butut mereka. Karena terlalu keras menendang TV butut itu sampai jatuh dan pecah kacanya.

"Yahhh kak Reno" teriak mereka serempak menunjukkan kecewa mereka.

"Sorry,Lo sih Yun pake teriak teriak" bela Reno menunjuk Yunita.

"tau nih kak Yunita" sorak mereka bersamaan.

"Eh,kok jadi aku. Salahin ayah tuh yang gak ganti-ganti TV" bela Yunita.

"Loh kok jadi ayah" elak Hery tak terima.

"Ayah sih" sorak mereka bersamaan lagi.

"Salahin bunda dong. Uang ayah kan selalu abis sama bunda" bela Hery.

"Ayah!kok nyalahin bunda sih? Tidur diluar" ancam Jasmine lalu masuk kedalam kamar.

"kasihann" ucap mereka bersamaan lagi.

"Kalian sih" tuduh Hery kesal.

"Kok kita?" teriak mereka tak mau disalahkan.

Maaf kalau part ini rada gaje...

PLAY BOY[MISQUEEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang