Sick (Rohye)

714 42 10
                                    

Hyeyoon menatap ponselnya berharap notif yang dia tunggu segera muncul. Hari ini entah kenapa dia merasa cemas ditambah kekasihnya malam ini tidak ada memberi kabar padahal biasanya pria itu selalu menyempatkan diri untuk mengirimkan pesan atau menelponnya.

Sudah lama dia menunggu, tapi ponselnya tidak bergetar sedikitpun, layarnya pun masih gelap tanda tidak ada notif apapun yang masuk ke ponselnya.

Hyeyoon sudah tidak bisa menunggu lagi, perasaan cemasnya juga semakin besar takut jika terjadi apa-apa pada pria itu. Hyeyoon pun mencoba untuk menghubungi tapi tidak ada jawaban apapun, dia juga mengirimkan pesan tapi tidak dibalas sama sekali.

Jalan satu-satunya adalah menelpon Chani, teman sekaligus adik dari kekasihnya. Tidak butuh waktu lama panggilan itu pun tersambung.

"Halo"

"Halo noona, ada apa? " Hyeyoon sebenarnya sedikit tidak enak karena sudah mengganggu malam-malam, tapi dia juga penasaran bagaimana keadaan Rowoon.

"Chani-a, apakah Rowoon sedang bersamamu? " tanya Hyeyoon dengan suara yang pelan.

"Aniyo, dia tidak ada disini noona. Dia sedang istirahat di dorm. "

"Memangnya kau sedang dimana, Chani-a? "

"Aku sedang ada schedule dengan anggota Sf9 yang lain, tapi Seokwoo hyung tidak bisa ikut. Dia sedang tidak enak badan. Aku akan mengirimkan sandi dorm kami kepadamu noona. " Hyeyoon hanya terdiam mendengar ucapan Chani, sepertinya pria itu tahu apa yang sedang dipikirannya. Padahal dia sama sekali belum ada bilang bahwa dia ingin berkunjung ke dorm Sf9.

"Terimakasih Chani-a"

Panggilan sudah berakhir. Hyeyoon kembali menatap ponselnya tidak lama kemudian dia mendapatkan notif pesan dari Chani yang berisi kode sandi tempat yang akan dia kunjungi.

Hyeyoon pun berjalan masuk ke dalam kamarnya untuk mengganti baju setelah itu dia mulai menyiapkan apa saja yang akan dia bawa.

**
Hyeyoon POV

Aku menatap pintu yang ada di depanku lalu melihat ke sekeliling memastikan agar tidak ada yang mengetahui kedatanganku kesini. Aku meraih gagang pintu lalu membukanya setelah memasukkan sandi yang sudah diberikan Chani kepadaku.

Aku menatap kagum saat melangkah masuk, ruangan yang rapi untuk ditempati oleh 9 orang pria. Aku mencoba mencari kamarnya dan akhirnya mataku tertuju ke arah pintu yang terdapat tirai dengan motif kotak-kotak. Untunglah jadinya aku tidak perlu menduga-duga yang mana kamar Rowoon.

Aku mendekatinya yang sedang tertidur pulas dengan balutan selimut. Aku meletakkan tanganku di dahinya, ternyata badannya masih panas bahkan wajahnya juga terlihat sedikit pucat. Dia pasti sangat kelelahan karena jadwalnya yang sangat padat.

Aku meletakkan bubur yang sudah aku buatkan tadi di atas meja sebelah kasurnya. Aku bisa memanaskan kembali bubur itu nanti setelah dia bangun.

"Istirahatlah Kim Seokwoo" ucapku sambil mengelus pipinya.

Jam sudah menunjukkan pukul 1 pagi. Aku pun merebahkan kepalaku di atas kasur, dan mulai memejamkan mataku.

**
Perlahan-lahan Rowoon mulai membuka matanya saat merasakan ada yang menggenggam tangannya. Senyuman langsung terpampang di wajahnya saat dia  melihat wajah seorang wanita yang sedang tertidur dengan posisi duduk dan kepala yang terletak di atas kasurnya.

"Kenapa kau tidur disana Hyeyoon-ei?" gumamnya.

Rowoon membuka selimutnya dan mengangkat tubuh wanita itu untuk dipindahkan ke kasurnya. Dan membaringkan tubuhnya di samping wanita itu. Dia tidak menyangka jika Hyeyoon akan datang ke dorm nya, bahkan wanita itu rela menemaninya walaupun harus tidur di lantai. Rowoon merasa sangat beruntung karena bertemu dengan wanita sebaik dan pengertian seperti ini.

**
Hyeyoon merenggangkan tubuhnya dan berusaha untuk mengumpulkan nyawanya. Dia sebenarnya masih sangat mengantuk tapi alarm di ponselnya membuatnya mau tidak mau harus bangun dari tidurnya.

"Kenapa aku bisa tidur disini? " gumamnya saat menyadari bahwa dia berada di atas kasur. Seingatnya dia hanya tidur di lantai. Pasti Rowoon yang memindahkanku, batinnya sambil melihat pria yang berada di sampingnya.

Tangannya meraih mangkok yang berisikan bubur untuk mengecek apakah itu masih layak di makan atau tidak. Dan sayangnya jawabannya adalah tidak, sudah terlalu dingin, dan juga baunya sudah tidak harum lagi. Membuat Hyeyoon menghela nafasnya.

"Kau sudah bangun? " tanya Rowoon membuat Hyeyoon tersadar dari lamunannya.

"Apa itu bubur untukku? " Saat Rowoon berusaha meraih mangkuk itu langsung dijauhkan oleh Hyeyoon.

"Ini sudah tidak layak dimakan lagi" ucap Hyeyoon. "Aku akan membuatkannya lagi untukmu. " Rowoon yang mendengar hal itu langsung tersenyum. Kekasihnya itu terlihat sangat menggemaskan membuat Rowoon ingin mencubit pipinya.

"Aku akan membantumu" ucap Rowoon tapi Hyeyoon langsung menolaknya.

"Kau sedang sakit, lebih baik kau istirahat saja."

"Baiklah"

**
Hyeyoon asik dengan aktivitas memasaknya sedangkan Rowoon asik melihat kekasihnya yang sibuk sendiri. Ingin rasanya dia bantu apalagi melihat Hyeyoon yang kelihatan kesulitan dengan bahan yang sangat banyak itu, tapi lagi-lagi tawarannya langsung di tolak.

"Kau yakin tidak perlu bantuan? " tanya Rowoon.

"Sangat yakin" jawab Hyeyoon.

Beberapa menit kemudian, Hyeyoon mulai menyusun makanan yang sudah dia masak di atas meja. Walaupun hanya makanan yang sederhana mengingat dia tidak terlalu hebat memasak, setidaknya itu bisa menambah energi Rowoon agar pria itu cepat pulih.

"Apa perlu aku mengajak yang lainnya? " tanya Hyeyoon karena merasa tidak enak kepada anggota Sf9 yang lain. Dia sudah diizinkan datang kesini, tidak mungkin dia hanya datang lalu pergi tanpa melakukan apapun untuk mereka.

"Tidak perlu. Lagi pula mereka semua masih tidur, mereka juga pasti kelelahan karena acara tadi malam. Jadi biarkan saja mereka istirahat dulu. Kau cukup menyiapkan makanan untukku saja. " ucap Rowoon dengan tersenyum lebar. Pria itu memang ahli dalam hal menggoda bahkan bisa membuat Hyeyoon yang selama ini tidak memperdulikan jika ada seseorang yang menggodanya langsung tersipu malu.

"Baiklah" ucap Hyeyoon sambil menganggukkan kepalanya.

Setelah Rowoon selesai menghabiskan semua makanan yang ada di depannya , Hyeyoon mulai membersihkan meja dan mencuci piring-piring kotor itu. Dan dia mulai bersiap-siap untuk pulang sebelum jalanan mulai ramai.

Saat Hyeyoon ingin melangkahkan kakinya keluar, Rowoon langsung menggenggam lengan wanita itu.

"Tunggu sebentar" ucap Rowoon lalu masuk ke dalam kamarnya dan kembali berjalan mendekati Hyeyoon dengan syal yang ada di tangannya.

"Pakailah ini, agar kau tidak kedinginan" Rowoon pun mulai memasangkan syal itu di leher Hyeyoon. "Jangan lupa untuk mengabariku saat kau sampai di apartemen mu nanti" ucap Rowoon yang dibalas anggukan oleh Hyeyoon.

Setelah itu Hyeyoon kembali melangkah kan kakinya keluar. Dia merasa senang karena bisa merawat kekasihnya dan juga bisa menghabiskan waktu yang cukup singkat itu dengan pria yang sangat dia cintai.

End...

***
Haluku... 😂😂

Tiba-tiba saja aku inget waktu Rowoon sedang sakit kemarin dan akhirnya aku membuat cerita ini. Aku harap kalian suka dengan kehaluanku ini ya 😂

See you next time..

Love you all 💕💕

26 April 2020

Korean Couple Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang