"Ngapain kita ke sini? Gak jadi ke mall?" karena Daniel ke arah yang salah, yang harusnya tadi lurus malah berbelok ke arah kanan jelas itu bukan arah tujuan mereka dan mereka berhenti di depan butik cukup megah di sana.
"Lo yakin mau ke sana pake pakaian kayak gitu?"sambil mencopot helmnya lalu beralih memandang cewek di belakangnya dengan seksama
"Ini udah malem dora doriku nanti lo masuk angin entar gue yang di semprot sama bonyok lu"
"Ya terus ngapain ke sini?"Lena masih belum paham dengan lelaki yang sedang memandangnya saat ini, lelaki itu memberikan tangannya untuk turun dari motor.
"Mau beli martabak, ya beli baju atuh neng lu udah bego tapi begonya jangan kebangetan"remehnya sambil turun dari atas motor dan menggandeng lengan kecilnya itu
"Loe pilih cepetan yang agak panjangan bawahnya naik motor soalnya"
"Iya bawel lu ini juga lagi milih"
Setelah bingung memilih baju sana sini akhirnya ada yang cocok dengannya. Setelah dia mengambilnya dan berganti di ruang ganti pojok belakang dia mau tahu respon Danial seperti apa.
"Dan gimana? Bagus gak?"sambil memutar badan ke kanan dan kek kiri layaknya princess yang memakai gaun pesta.
"Gak b aja, udah buruan ntar kemaleman"
"Dasar cowok gak pinter nyenengin hati cewek"gerutunya,Danial terkekeh mendengarnya
"Kalo mau ngomongin orang jangan di belakang, mumpung orangnya ada di depan lu"
Mendengar itu, Lena sedikit tersindir. Lena pergi mendahului Danial dengan menghentak hentakkan kakinya keras ke lantai.
Sekarang mereka sedang perjalanan ke mall dengan udara malam yang sedikit dingin karena cuaca mendung, padahal tadi sore terang benderang.
"Dora"
"...."
"Lena"
"...."
"Dori"
"..."
"Lo masih marah sama gue?"
"Gak"
"Tuh mulut jangan di biasain boong ntar mulut lo monyong kayak ikan"
"Lo tuh ngeselin banget sih Dan gue sebel sama lo!"
"Aduh sakit monyong!"adunya sambil mengusap pinggangnya karena dicubit predator.
"Ntar gue beliin es cream deh semau lo"
"Ok deal"jawabnya tepat, cepat dan lantang
Sekarang disini lah mereka di depan mall terbesar di kota. Setelah sampai di depan pintu sambil berkacak pinggang Lena berteriak dengan semangatnya
"Mari kita mulai!"
Hanya dengan tiga kata itu Lena langsung menarik lengan Danial untuk menjelajahi seisi mall tersebut. Tapi mendadak Lena teringat sesuatu, ini sangat penting!
"Dan, gue boleh borong semua kan?"tanyanya serius sambil menatap lekat manik mata lelaki di depannya
"Iya borong semua, kalo mau mallnya sekalian lo bawa"
"Yang penting GRATIS kan?"tanyanya dengan wajah berseri bak bunga matahari di pagi hari
"Iya doraku"ujarnya lalu mengusap pucak rambut cewek itu.
"Gausah nyentuh rambut gue ntar berantakan"kesalnya sambil menepis tangan Danial.
"Yang berantakan rambutnya apa hatinya neng?"godanya dengan wajahnya mendekati wajah Lena
KAMU SEDANG MEMBACA
CELENA
Teen FictionApa yang kamu rasakan jika orang yang sangat kamu cintai "pergi" karena kesalahanmu sendiri? Dan kamu sadar dia tidak akan pernah kembali. Celena penyebab kekasihnya, Madava "pergi" tanpa pernah kembali. Namun takdir berkata lain, lelaki itu kemba...