" Mana duit cepetan bapak butuh duit sekarang " Kata bapakku dengan tergesa-gesa
" Aku gak punya uang pak,uang gajian kemarin kan sudah kukasih sama bapak"
" Mana cukup uang segitu semalam aja dah habis kamu tenang aja nanti kalo bapak menang bapak ganti uang kamu"
" Gak ada pak " Kataku yang hampir menangis
Plakk
Tamparan ini rasanya tidak ada apa-apanya dibanding sakit hatiku . Seperti yang kalian ketahui bapakku seorang penggemar meja judi, setiap harinya dihabiskan disana .Aku tak pernah dipedulikan saat ia butuh uang maka ia akan datang hanya untuk meminta setelah itu akan pergi lagi.
" Bohong" Sambil merebut tas yang ada didepanku dan menumpahkan isinya, " Ini apa"
" Jangan pak, itu buat aku naik ke sekolah" Berusaha merebut uang itu kembali
" Nanti bapak ganti, bapak pergi dulu " Bapakku pun pergi. Sedangkan aku meluruh dibawah meja andaikan emakku masih ada pasti bapakku tidak akan semena mena karena hanya emakku yang bisa mengerti aku dan mau membelaku.
Tarik nafas hembuskan 3×" Oke neta kamu harus kuat Neta cantika bukan orang lemah" Setelah menenangkan diri aku pun segera bangkit dari lantai dan melanjutkan acara belajarku dan segera tidur setelah selesai mengerjakannya.
Keesokan harinya aku sekolah seperti rutinitas sebelumnya dan akan bekerja setelah pulang sekolah. Saat disekolah aku bertemu dengan temanku
" Neta tungguin " Teriak seseorang dibelakang ku dengan suara cempreng nya dan dapat kupastikan dia Vina sebab aku tidak banyak memiliki teman dengan sifatku yang cenderung pendiam. Tanpa menjawab aku berhenti dan berbalik untuk menunggunya.
" Kamu udah ngerjain PR fisika ?? " Saat Vina sudah sampai disebelahku. Akupun mengangguk.
" Nyontek dong please " Lalu aku mengambil bukuku dan memberikan padanya
" Wah makasih cantik , aku duluan ya harus buru buru sebelum bu guru datang" Dan berlari ke kelas tanpa menunggu ku.waktu pun berlalu .
waktu pulang pun telah tiba aku segera membereskan alat tulis ku dan langsung pergi ketempat kerja.
Tempat kerja ku adalah sebuah toko baju , aku bekerja dari jam 1 siang sampai jam 7 malam .
Saat sampai tempat kerja aku mengganti bajuku dengan seragam roko dan mulai melayani pembeli.
"Mbak saya cari gaun pengantin yang bagus untuk pacar saya" Kata seorang pria disebelahnya ada perempuan .
" Mau yang model bagaimana mbak"
" Pokoknya yang bagus dan elegan" Katanya dengan dagu terangkat tipikal orang kaya.
" Mau yang mana mbak " Sambil menunjukan beberapa gaun yang bagus.
" Sayang disini kok gak ada yang bagus sih pada jelek jelek liat tuh" Merengek manja pada pacarnya setelah aku memamerkan gaun dan hanya dilihat sekilas.
" Mbak gimana sih kok gak ada yang bagus " Kata pria tersebut sambil mengelus bahunya. Aku pun mendengus malas melihat hal tersebut.
" Maaf ya mas hanya ini koleksi kami kalau mau yang bagus banyak butik lain kok yang lebih bagus"
" Gimana sayang apa kita pindah toko aja"
" Nggak papa kok sayang disini aja pasti ada yang cocok sama kamu"
" Tapi aku gak suka" Sambil menghentakkan kakinya .
" Ini kan bagus lihat tuh ada pernik pernik nya pasti cocok sama kamu atau yang ini cocok banget sama kulit kamu" Berusaha membujuk pacarnya.
" Jangan jangan kamu gak punya uang ya" Lalu melepas rangkulan nya.
" Ada kok sayang uang aku banyak " .
" Terus kenapa bawa aku ke toko kalau gitu kita ke butik aja"
" Mbak yang ini berapa mbak" Sambil menyerah kan saat satu gaun.
" Satu juta dua ratus mas" Setelah melihat merk gaun tersebut
" Em satu juta aja gimana "
" Gak bisa mas harga pas"
" Udah deh langsung bayar aja katanya punya uang " Kata perempuan tersebut yang jengah melihat tingkah pacarnya.
" Kalo yang ini mbak"" Delapan ratus ribu "perempuan itu lalu menarik dompet yang ada disaku celana pacarnya dan membukanya. .
" Duit apaan ini " Saat melihat di dompet hanya ada 6 uang ratusan dan uang puluhan lainnya." Pokoknya kita putus gak ada nikah nikah "melemparkan dompet ke muka sang pemilik dan berlalu pergi.
" Sayang tunggu " Setelah mengambil dompet lalu pergi.
" Rasain sombong sih" Sambil membereskan gaun gaun itu
" Dapet karma tau rasa " Kata salah satu teman pekerja ku
" Karma? Kenapa? "
"Karena menggagalkan pernikahan seseorang"
" Biarin aja matinya gak sekarang nanti ku tebus deh " Mataku enteng. Saat bekerja akuendapat telepon dari nomor tidak dikenal.
" Halo dengan saudara neta"
" Iya saya sendiri "
"Saya mengabarkan bahwa bapak arman sudah tiada karena berlari dari kejaran polisi dan kecelakaan , jenadsh dalam perjalanan pulang"
"Baik Terima kasih atas infonya saya segera pulang " Akupun izin kepada bosku untuk pulang.
Entah apa yang kurasakan saat ini sedih karena ditinggalkan orang tuaku satu satunya tapi juga senang akhirnya tidak akan ada yang menyiksa ku.
Kutatap datar peti mati tersebut saat diturunkan. Aku sudah ikhlas bapak pergi karena sejatinya aku sudah muak dengan tingkah bapak. Aku duduk disamping nisan yang bernama Anton.
" Pergi yang tenang bapak, aku akan baik baik saja" Setelah itu membersihkan baju ku dari tanah dan bangkit pergi.
Bapak ku akan aku ingat selalu saat ia memanjakan ku walau hanya bertahan 14 tahun dan 3 tahun penyiksaan.Tidak ada yang salah dengan judi yang salah adalah saat menjadikan judi segalanya. Untuk calon bapak dan bapak diluaran sana semoga anda selalu sadar bahwa anak juga butuh kasih sayang saat tidak ada lagi topangan selain anda. Bukannya anak tak peduli akan tetapi hati sudah terlalu benci .
Dari anak yang kekurangan kasih sayang.