Sambil melangkah menuju gerbang, kupandang pondokku lekat-lekat, 7 tahun sudah aku mengabdi di dalamnya, berbagai kenangan indah terlukis di sana.
Setelah prosesi perpisahan tadi pagi,langsung saja ku langkahkan kaki ini menuju kampung halamanku, desa KebonAwi. Selama 7 tahun ini, tak sekalipun aku mungunjunginya. Hanya menelepon setiap sepekan sekali sekedar menanyakan kabar keluarga di rumah. Yaa... Itulah kehidupan seorang santri, sekarang saatnyalah ku mengabdi untuk masyarakat, mencoba mempraktekan ilmu ilmu yang selama ini kutimba di pondok.
"KebonAwi... KebonAwi..." sang kenek memanggil penumpang.
"Alhamdulillah, akhirnya datang juga bus jurusan KebonAwi." tanpa pikir panjang lagi, kulangkahkan kakiku menuju pintu bus, setelah mencari posisi yang nyaman, langsung saja ku duduk disamping jendela, tempat favoritku sedari kecil, duduk dekat jendela.
Setelah membayar, ku alihkan pandangan menuju jendela. Mobil mulai berjalan perlahan, meninggalkan kota yang dimana aku menuntut ilmu didalamnya.
Sambil membayangkan rumah, sedikit - sedikit mata ini mulai merasa lelah sehingga tanpa sadar akupun tertidur.
"KebonAwi... KebonAwi..." suara itu membangunkanku dari tidurku, setelah mengembalikan nyawaku sepenuhnya, langsung saja ku turun dari bus. Setelah ini aku masih harus melakukan perjalanan menggunakan angkutan umum untuk bisa sampai ke rumahku.
Setelah menyetop angkutan umum yang lewat, kunaiki kendaraan tersebut dengan bersegera, sudah tidak sabar rasanya untuk berjumpa kembali dengan keluarga. Coba bayangkan, 7 tahun tidak bertemu, bagaimana tidak rindu?
Setelah menaiki angkutan umum ini, aku masih harus menggunakan angkutan umum sekali lagi untuk bisa sampai ke rumah. Perjalananku begitu melelahkan, tapi rasa letih itu seakan hilang begitu aku sampai di depan gang rumahku. Keadaannya sangat berbeda dari saat aku meninggalkannya 7 tahun yang lalu. Tapi aku masih sedikit hafal jalan-jalannya.
Tanpa menunggu lama, langsung kulesatkan langkahku dengan sedikit berlari, hatiku begitu bahagia begitu sampainya aku di depan rumah, tapi kesenanganku seakan pudar melihat sesuatu yang sangat tidak biasa, mataku terbelalak kaget ketika melihat.......
Bersambung.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Apa Aku Ada?
RandomUntuk apakah aku hidup? Jalan apa yang harus ku tapaki? Akankah kubiarkan diriku ini berada dalam kegelapan ini? Mencoba memaknai arti kehidupan sebenarnya bersama cahaya Ilahi. Menemukan keajaiban dalam ciptaan Nya. Mengais hikmah diantara b...