02

219 18 0
                                    

Hari upacara penerimaan murid baru SMU

Ah! Tidak terasa kini satu jenjang lagi Stinger hadapi. Ya, tidak ada yang aneh dengan hal ini juga. Duduk, menyimak apa yang dikatakan kepala sekolah dan kepala Yayasan, dan yang terakhir melihat daftar pembagian kelas.

Salah satu bangku di barisan tengah Auditorium menjadi tempat duduknya selama sekitar dua jam kedepan. Tidak ada yang aneh! Semuanya biasa saja. Bahkan saat seorang pemuda seusianya duduk pun masih biasa.

"Aku duduk disini ya?" pintanya.

"Silahkan!"

"Namaku Champ," ucap pemuda itu seraya mengulurkan tangan.

Pemuda itu ramah. Bahkan Stinger bisa melihat senyuman di wajah pemuda itu. Ia pun segera menyambut uluran tangan itu juga dengan senyuman. "Ore wa Stinger,"

Pukul 08.15. Itulah waktu yang ditunjukkan oleh jam tangan Champ. Itu berarti, lima belas menit lagi upacara penerimaan akan segera dimulai. Murid-murid tahun pertama mulai memasukki ruangan Auditorium. Tentu saja mereka sudah mengenakan seragam sekolahnya.

Namun diantara semua itu, ada yang menarik perhatian Stinger dan Champ. Semua murid seakan sedang membicarakan sesuatu dalam waktu yang sama. Tak berapa lama kemudian, mereka semua mematung dan menatap ke satu arah. Pintu masuk ruangan.

Merasa aneh, kedua pemuda itu pun mengikuti arah pandangan mayoritas. Ia sangka bahwa kini Stinger melihat bayangan nyata seorang gadis. Sekilas memang tidak ada yang aneh dengan gadis itu. Namun saat gadis itu berjalan, ia tersadar bahwa ada yang salah dengan pergerakan kaki sang gadis.

Mayoritas pasang mata itu menatap dengan sinis. Bahkan tidak sedikit pula yang anak-anak perempuan yang tersenyum miring menatapnya. Sepertinya hanya Stinger dan Champ saja yang tidak mengetahui apa yang terjadi.

"Hei bukankah itu gadis yang dibicarakan?" ucap seseorang di sebelah Stinger pada temannya.

Tentu saja baik Stinger maupun Champ bisa mendengarnya dengan sangat jelas. ia pun mencoba menguping diam-diam pembicaraan dua orang itu. Ya, setidaknya mereka bisa tahu apa yang terjadi bukan?

"Iya! Anak satu SMP dengannya memberitahu bahwa dia gadis yang tidak baik! Dia selalu bertingkah sok hebat. Tapi nyatanya ia selalu ditemani oleh dua anak laki-laki kakak kelas,"

"Anak laki-laki?"

"Iya, dia bilang dua kakak kelas itu adalah pacarnya! Parah, kan? Sudah sok hebat, mempermainkan anak laki-laki lagi! Itu sebabnya kondisinya sekarang adalah karma untuknya,"

Baiklah! Itu tidak masuk akal untuk Champ dan Stinger. Yang benar saja hanya masalah seperti itu! Ya, walaupun mereka berdua juga tidak terlalu mahir tentang dunia percintaan remaja. Tapi masalah itu bukankah tidak perlu dibesar-besarkan?

Mereka berdua kembali menatap gadis yang sedang berjalan itu. Mereka bisa tahu bahwa gadis itu merasa risih dengan semua tatapan yang mengarah padanya. Kemanapun gadis itu menoleh, orang-orang itu selalu menatapnya dengan tatapan yang sama.

Seseorang sengaja mengeluarkan kakinya dan membuat gadis itu tersandung. Gadis itu terjatuh di depan banyak orang. Dan yang lainnya menertawakannya dalam sepi karena takut ketahuan dengan guru-guru yang berada di ruangan itu.

Sejenak gadis itu terdiam sebelum akhirnya bangkit dan kembali berjalan menuju salah satu bangku kosong di depan. Pandangan gadis itu tidak menoleh lagi ke sampingnya. Bahkan gadis itu seakan tak acuh dengan keadaannya sekarang. Dan tak lama kemudian, acara pun dimulai.

*************

Semua murid kini langsung memenuhi area dinding pengumuman sekolah. Tidak hanya murid tahun pertama saja, melainkan juga tahun kedua dan ketiga. Kedua angkatan itu datang setelah upacara selesai untuk hari pertama sekolah dan juga mempromosikan klub mereka.

Mienai Kizuna [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang