"Kau mau membuat cokelat untuk valentine kali ini?" Tanya Saotome tepat ketika kau baru saja menjatuhkan tubuh di atas kursi, "besok valentine loh, kau tidak mau memberikannya pada Oikawa-kun?"
Kau mendesis dan menyingkirkan wajahnya dari meja. "Aku tidak akan membuatnya kali ini."
Saotome mendecak kesal mendengar balasanmu, "kau selalu mengatakan hal yang sama selama dua tahun ini."
Memilih tidak menjawab, kau mengeluarkan buku-buku yang dibutuhkan untuk pelajaran pertama, terlebih ketika matamu menangkap guru telah lewat di koridor. Membiarkan Saotome menyadarinya sendiri dan dengan panik kembali ke tempatnya semula.
Seluruh pelajaran hari ini terhitung membosankan dan melelahkan, membuat kau menerima tawaran Saotome yang akan memberikan satu kotak es krim berbagai rasa jika mau membantunya membuat kue untuk valentine besok.
Jika Saotome pandai membuat makanan berbumbu maka kau di sisi lain, pandai membuat makanan manis.
"Lalu bagaimana hubunganmu dengan Oikawa?" Tanya Saotome penasaran sambil mengaduk adonan putih telur, begitu sampai kalian langsung membuat kue.
Inilah alasan mengapa kau tidak terlalu antusias memasak bersama Saotome, kau menatapnya malas. Menunjuk adukannya yang terlalu lambat. "Fokus saja pada apa yang sedang kau lakukan, atau kau harus mengulangnya lagi dari awal."
Dia mengerucutkan bibir dan menurut, mengikuti setiap instruksimu tanpa banyak bersuara setelah itu. Membuat kau tertawa dalam hati, kadang kala kau merasa sahabatmu mirip dengan Oikawa. Menyebut namanya membuat kau tergelitik untuk membuatkan kue atau makanan manis, tetapi dengan cepat kau menepis pikiran itu.
Acara masak-memasak bersama itu menghabiskan waktu dua jam kurang- jauh lebih cepat dari yang kau duga. Setelah kue dikeluarkan dari dalam oven kau dapat mencium aroma cokelat yang kuat bercampur kopi. "Itu akan menjadi kue yang menakjubkan," tuturmu sambil menunjuk kue di atas piring, menunggu untuk dihias.
"Menurutmu apa yang harus ditambahkan di atasnya selain whipped cream?" Tanya Saotome sambil membuka kulkas, di sana terdapat berbagai macam buah (mengingat orang tuanya yang sibuk bekerja). Sehingga di waktu libur, mereka selalu memastikan kulkas terisi penuh dengan berbagai macam pilihan.
Kau menimbang-nimbang sejenak sebelum mengambil blueberry, raspberry, dan beberapa daun, "kau mau membuat hiasan cokelat sendiri?"
Saotome langsung mengangguk, menanti tawaran darimu agar dia dapat membuat sesuatu yang bisa dilakukannya seorang diri. "Oke, kalau begitu. Serahkan ini pada ahlinya." Dia mengikat rambutnya dan menggunting plastik berisi cokelat yang telah dicairkan. "Aku campur vanila dan cokelatnya bagaimana?"
Kau mengangguk, "sekalian tambahkan yang strawberry juga."
Dia terkekeh dan mengikuti saranmu. "Ah ya, sebelum kau pulang nanti. Mau mengambil tepung almond yang kau titipkan padaku beberapa waktu lalu?"
Kau yang tengah menikmati potongan es krim bersama waffle menoleh ke dapur sambil mengerutkan kening, "yang mana?"
Saotome mengangkat bahu, "kau hanya bilang ingin mencoba sesuatu tetapi selalu gagal." Melihat reaksimu yang menghentikan acara makanmu, dia kembali bersuara, "memangnya kenapa?"
Kau berdeham canggung dan menggeleng. "Ah, itu. Aku hanya iseng mencoba." Kau menggaruk tengkuk dengan canggung dan kembali menyuapkan es krim, berusaha bertindak santai. "Aku akan pulang sebentar lagi, setelah kau selesai menghiasnya."
Saotome terkekeh, "oke. Kurasa aku mengerti."
"Kau tidak mengerti."
***
14 Februari 20XX
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Semester | Oikawa Tooru
ФанфикGadis itu selalu mendapatkan bunga setiap bulannya selama satu semester. ✧*゚ ゚・ ✧.。. * . Gorgeous cover ©nikishimakumiko Oikawa Tooru ©haruichi furudate Storyline ©ascellworld