#1

37 4 1
                                    

Pagi ini seperti biasa Jevanya bangun dengan bermalas malasan, bukan jadi pertanyaan lagi kenapa hari senin menjadi hari yang menyebalkan bagi orang orang. 'Udah enak istirahat pas hari minggu, kenapa senin harus masuk lagi? buang buang tenaga aja!' Batin Jevan sambil menggeliatkan badannya. dengan nyawa yang masing setengah sadar dan badan yang masih layu, Jevan segera bersiap siap untuk berangkat sekolah.

...

 "Woy bodat bodat yang ku cinta, klean ga mau temenin aku yang cantik ini makan di kantin apa!? Mau beli nasi bunda sama pisang nugget ni aku" teriak Margaret kepada temannya, dengan suaranya yang khas. Dia sebenernya ga jauh sama sekali dari temannya tapi entah, senang aja dia bernada kencang.

Ya, sekarang lagi istirahat pertama, sudah menjadi kebiasaan untuk Jevanya dan teman teman nya ini berkumpul di depan salah satu kelas mereka.

"Ahh malas kali aku ini, lu napa ga bawa makanan aja si?" jawab olivia dengan sedikit mengkerutkan alis karena malas harus ke kantin.

"Ya begimana yak, lu kan tau gua bangun jam berapa. kalo di tambah nyiapin bekel ntar gua nyampe skola jam berapa nak?" Jawab Margaret.

"Eh berisik kalian, mending nontonin baswara aja tu maen basket. Tuh liat aa Eky ganteng banget nget nget nget nget" potong Lia sambil memeluk Loren yang berada di sampingnya.

"Lepas babi! mau gua pangil aja biar lu diem!?" ancam Lorenza karena memang pelukan Lia sangat menyebalkan, membuatnya risih.

Eky yang Lia sebut tadi merupakan bagian dari angota Baswara. Baswara itu salah satu geng yang lumayan terkenal di sekolah mereka, apalagi yang namanya Agam. wajahnya yang tampan dengan sikap cool miliknya membuat dia menjadi cowo yang di idamkan para perempuan di sekolah mereka. Tapi perempuan bernama Jevanya ini sepertinya tidak tertarik. Kata Jevan, 'Agam itu biasa aja ga ada menariknya sama sekali.'

"Panggil aja aa-nya aku kalo berani" Jawab Lia sambil mengejek

Febria, Olivia, Celin, Jevan, Nuella, Enda, dan Margaret hanya bisa menatap Lia seperti orang aneh.

"Kenapa? Kalian iri ya kalo gua pacar dia" sindir Lia.

"Yahh halu nya belom sembuh-sembuh? Sini dah otak lu gua blender biar encer." jawab Nuella heran.

Nuella dan Lia akhirnya adu bacot, sedangkan yang lainnya asik menonton keributan kedua orng ini dengan antusias.

Mereka ini adalah geng-nya Jevanya. Berisikan 9 orang termasuk Jevanya. Nama geng tersebut adalah Derana, terbentuknya mereka juga tidak disengaja, cuma karena mereka 1 kamar saat acara study tour dari sekolah. kata Loren sih Derana itu artinya tabah, ntah drimana dia mendapapatkan nama itu.

 Di sela perdebatan, Jevanya tidak sengaja menengok ke arah lapangan dan melihat anak anak yang tadinya sibuk bermain basket sekarang sedang berjalan ke arah mereka.

"-SHIT!! Woy gila mereka lagi ke arah kitaa!!" ucap Jevanya Panik

"Siapa s- ANJIR!!" tanya Olivia yang awalnya penasaran menjadi panik

"EHHH MEREKA NGAPAIN!? EHH EHH EHH" ucap Lia ikutan panik.

"Yahhh tadi aja lu nantangin biar di panggil, sekarang panik kaya dikejar kentut" cibir Enda geli dengan Lia.

"Mau pindah ke kantin aja apa? Gasuka ni gua liat muka muka mereka" ucap Olivia malas

"AHH TADI DIAJAK GAMAU, SEKARANG KLO BEGINI AJA NGAJAKNYA KE KANTIN" balas Margaret kesal, kenapa ga dari tadi aja ke kantin.

Akhirnya mereka memutuskan untuk pura pura mengobrol aja dengan harapan geng Baswara sebenarnya hanya ingin pergi ke kantin.

"Woy manusia manusia disana yang grombolan kyk babi lagi rebutan makanan!" teriak Vegan.

mendengar itu Febria langsung memberi aba aba untuk tidak menengok.

"Gaush sok ga denger lu pada, boongnya kurang pinter. mana ada ngobrol sambil ngelingker trs ngebungkuk gitu, udh kaya ngatur strategi main bola" lanjut kris karena tidak ada satu pun yang meladeni mereka.

"Eh, udah lah. beneran ini kita yang dimaksud. lagian siapa si yang nyuruh ngobrol kek gini? Gua juga kenapa mau aja?" ucap Jevan memberi solusi untuk menyerah.

Mereka pun meberanikan diri untuk menengok ke arah Baswara.

"Nape si ah gangu aja" ucap Lorenza kesal sambil menyembunyikan muka takutnya.

"Kita dateng damai" jawab Jimi sambil mengangkat kedua tangannya.

"gaush kaya orng goblok pake angkat-angkat tangan segala" balas Kris kepada sikap Jimi.

"Jevanya" panggil Agam singkat sambil memberikan gerik memanggil.

sontak semua kaget dengan kalimat yang keluar dari mulut Agam. Jevanya pun bingung kenapa harus dia lagi yang berurusan dengan Agam? bukannya masalah kemarin sudah selesai?

 yang bertanya ada masalah apa antara kedua manusia itu. Jevan beberapa minggu lalu sengaja menendang bola ke kepala Nesa, kaka kelasnya sekaligus pacar Agam. Jevan melakukan hal tersebut bukan karena cemburu mereka berpacaran tapi Nesa ini dikenal dengan julukan play girl cantik di sekolahnya. Pacar Jevan, yang sekarang sudah menjadi mantan nya itu sempat di goda Nesa. Jevan sendiri masih bingung kenapa Agam masih bertahan dengan dedemit seperti Nesa. karena tidak terima atas perbuatan Nesa ke mantan pacarnya, akhirya dia balas dendam dengan menendangkan bola ke kepalanya. awalnya rencana berjalan mulus tapi dihancurkan karena teman Nesa sempat melihat pelaku yang menendang bola. Berurusan lah Jevan dengan Agam karena tentunya Nesa mengadu pada Agam.

"apa?" Jawab Jevan datar sambil berjalan ke arah Agam.
"urusan apa lagi gua sama lu?" lanjut Jevanya dengan nada cuek.

setelah di tanya, Agam langsung menunjukan layar hp nya kepada Jevan. menunjukan percakapan yang seolah olah Jevan mengancam Nesa karena Jevan cemburu mereka berpacaran. Jevan tau jelas itu di buat buat Nesa, karena dirinya tidak merasa pernah melakukan hal tersebut.

"heran gua, masih betah aja lu pacaran sama dajjal" gumam Jevan tapi masih terdengar Agam.

"jaga mulut lo, jangan berurusan lagi sama Nesa" Tegas Agam sambil menunjuk wajah Jevan.

mendengar hal tersebut Jevan hanya ber-oh ria, masih heran ganguan jiwa apa yang dialami Agam sampai sampai bisa bertahan dengan Nesa. Atau mungkin.. Agam disantet? lagian kayanya pria itu dibutakan sekali.

Akhirnya Jevan pun kembali ke geng nya dan menceritakan apa yang barusan terjadi. Teman temanya pun yakin kalau itu perbuatan Nesa, karena mereka tau Jevan sangat malas berurusan dengan hal seperti itu. kejadian menendang bola pun itu ide Nuella.

*Kringgggg*
bel masuk pun berbunyi menandakan waktu istirahat sudah selesai.

BARU PART 1 GAIS

LANJUT GA NIH?

votenya jangan lupa ya love!

peace out

-J

JevanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang