Sekolah adalah tempat untuk menuntut ilmu. Selain itu, sekolah juga tempat yang asyik untuk bergosip atau tempat untuk berkumpul dengan teman dan sahabat.
Seperti saat ini, di atas atap sebuah sekolah bertaraf internasional terlihat segerombolan anak-anak yang tengah asyik mengobrol sementara bel masuk sudah dari tadi berbunyi.Maklum saja mereka adalah anak-anak berpengaruh di sekolahan ini. Diantaranya anak pemilik sekolah, anak donatur terbesar, dan anak berprestasi akademik maupun non akademik. Wajar saja tidak ada guru yang mau menegur atau memperingatkan mereka. Kalau mereka berani menegur atau memperingatkan, niscaya pekerjaan mereka bisa dipastikan akan hilang.
"Sas bagaimana dengan tunanganmu itu. Emm... Siapa namanya? Kimo? Nino? atau Rino?" tanya pemuda berambut coklat dan memiliki tato di wajah itu.
"Memangnya tunangan mu lelaki Sas? Kok bisa? Seingatku tunanganmu itu perempuan yang cantik kan? Body nya srett.. sreet.. srett. Sempurna" tambah siswa berambut kuning bermata biru sambil menggerakkan tangan seperti menirukan bentuk gitar.
"Ckk.. Dobe"
"Hei! Siapa yang kau panggil Dobe?! Aku disini hanya meluruskan perkataan Kiba, kalau tunanganmu itu perempuan. Bukan laki-laki !!" kata pria berambut kuning marah. Sementara Sasuke hanya memandangnya dengan tatapan yang sulit untuk dijelaskan.
"Ino ,bodoh. Ino Yamanaka. Memangnya kenapa? Apa kau senang aku telah ditunangkan dobe?. Dasar dobe tidak peka"
Tanpa menunggu jawaban dari si dobe, Sasuke langsung berdiri dari duduknya dan meninggalkan kelompok. Kepalanya saat ini benar-benar pusing. Disaat dia butuh hiburan karena telah ditunangkan dengan orang yang tidak dia suka, justru orang yang dia sukai sedari kecil itu malah memuji tunangannya. 'Bukannya menghibur'. Batin Sasuke nelangsa.
" Hei Sasuke tunggu! Apa salahku?! " Si pirang dengan tergesa berdiri dan mengejar teman sedari kecilnya itu.
Melihat Naruto yang mengejar Sasuke dengan tergesa-gesa membuat Kiba heran. Seingatnya Sasuke adalah orang yang tingkat kesabarannya sangat tinggi. Karena saking tingginya, banyak yang beranggapan kalau Sasuke orang yang tidak punya perasaan. Tapi kenapa sekarang berbeda?. Apa sekarang dia bermimpi?.
"Shika. Apa tadi Sasuke marah?" Karena tidak menemukan jawaban, akhirnya Kiba bertanya pada Shikamaru.
"Ck.. Merepotkan" Shikamaru yang ditanya pun akhirnya bangkit dan meninggalkan Kiba seorang diri.
"Hei!! Kenapa kau meninggalkanku!"
Kiba berdiri dengan tergesa hendak menyusul Shikamaru yang sudah jauh melangkah. Langkahnya sedikit terseok karena kakinya kram.
"Akhhh.... "
Greb..
Deg.. Deg.. Deg.. Deg.. Deg.. Deg..Dengan kecepatan dan reflek yang tinggi, Shikamaru berhasil menangkap tubuh Kiba sebelum mencium dinginnya lantai semen.
Pandangan Shikamaru jatuh pada wajah Kiba yang memerah.
'Akh.. Ternyata Shikamaru sangat tampan. Kenapa aku baru sadar sekarang'
Kiba sungguh terpesona oleh wajah penolongnya saat ini. Wajah yang biasanya memasang tampang malas kini berubah tegas. Dan unch lihatlah, Shikamaru ternyata memiliki sedikit bulu halus di wajahnya. Efek dari hormon pada pria sehingga menyebabkan tumbuhnya bulu di wajah Shikamaru sedikit lebat. Apa dia lupa bercukur tadi pagi?.
'Ah.. Masih SMA saja bulu di wajahnya sudah terlihat. Apa bulu di bagian tubuh Shikamaru yang lain juga lebat ya? Kyaaaaaa...' wajah Kiba semakin memerah malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRUE LOVE
FanfictionHubungan yang rumit antara Sasuke x Ino x Naruto x Shikamaru x Kiba. Siapakah yang akan dipilih oleh Sasuke? Kepada siapakah hati Ino akan berlabuh? Akankah Naruto kuat menghadapi semua cobaan? Akankah Shikamaru mampu menjinakkan hati pujaannya?