Author PoV"Gedung tinggi seperti itu bagaimana cara memgunnya ??? Kenapa begitu megah ??? Pasti hanya orang-orang kaya yang bisa tinggal di dalamnya"
Seorang pemuda duduk di bangku taman seorang diri, membatin pada setiap objek yang dilihatnya. Tentang bagaimana bisa seekor kupu-kupu terbang, kenapa burung bisa berkicau, apakah kucing liar bisa memakan rumput ?? Dan banyak hal-hal konyol yang mengisi otaknya.
Win , artinya pemenang. Namun tidak demikian dengan pemilik nama tersebut. Hidupnya terasa dipenuhi dengan ketidakberuntungan. Setidaknya itu yang selalu difikirkan olehnya setelah begitu banyak peristiwa buruk dia alami.
Seperti hari ini, secara tiba-tiba pemilik toko buku tempatnya bekerja memberhentikannya sebagai pegawai. Bahkan tanpa alasan setelah selama setahun dia bekerja. Kemudian saat sanpai di kontrakan kecilnya, dia mendapati seluruh barangnya telah dikeluarkan dan dibiarkan di depan pintu kontrakannya yang telah terkunci. Hanya ada selembar kertas yang ditempel di pintu "Hanya disewakan untuk orang yang sanggup membayar sewa"
Hingga akhirnya , disinilah dia sekarang. Duduk termenung, dengan kotak bekal dipangkuannya. Pagi ini sebelum pergi bekerja dia masih sempat memasak bekal makan siang seperti rutinitasnya sehari-hari.
"Pho, Mae .... Kenapa hari ini aku begitu sial ??? " gumamnya dengan suara yang hanya dapat di dengarkanya sendiri.
*****
Win PoV
"Phi, Kyo lapal ..."
Didepanku kini berdiri seorang anak kecil yang entah datang darimana.
"Adik kecil, kenapa sendiri ?? Dimana Mae mu ? " aku mengangkat tubuhnya untuk duduk disampingku. Namun pandangannya tidak lepas dari kotak bekalku.
"Phi, Kyo lapal ... Apa kotak Phi itu makanan ??"
Pipi gembilnya benar-benar membuatku gemas. Di kotak makan siangku ini hanya ada menu makanan sederhana, apakah tidak apa jika aku memberikan makananku ini untuk balita seumurannya ? Aku memperkirakan usia anak ini sekitar dua atau tiga tahun.
"Mau Phi suapi ???" dia membalas dengan anggukan kepala berkali-kali. Lucu sekali.
Aku membuka kotak bekal makan siangku, menyuapinya pelan.
"Phi ... Ini enak cekali , Kyo cuka cocis yang di guyung cama telul"
Tuhan, apakah semua anak kecil sangat menggemaskan seperti ini ?
"Jadi , nama kamu Kyo " tanyaku yang hanya mendapat anggukan kepala darinya. "Kyo kesini sama siapa ?"
"Tadi cih Kyo kecini cama Daddy, tapi Daddynya ngilang. Mungkin telcecat Phi"
"Maksudnya tersesat ??"
Lagi, bocah kecil bernama Kyo ini menganggukan kepalanya hingga pipi bulatnya terguncang.
"Kyo !!! " itu adalah suara dari seorang pria yang berjalan cepat menuju ke arah kami duduk.
"Hay.... Daddy, Kyo pikil Daddy telcecat di taman" masih dengan mulut kecilnya yang sibuk mengunyah sosis gulung buatanku
"Kenapa Kyo nakal sekali ? Bukankah Daddy sudah berpesan untuk menunggu sebentar ?"
"Daddy ke toiletnya kelamaan, Kyo udah lapal cekali Daddy . Peyut Kyo belbunyi telus"
Seolah tersadar dengan keberadaanku, pria tinggi itu mengalihkan pandangan kearahku.
"Sawadee khrab, Nong. Maaf jika putraku telah menganggu waktu makan siangmu"
"Tidak Phi, aku senang jika ada yang menyukai masakanku"
"Bolehkah aku duduk di sampingmu, Nong ? "
"Silahkan Phi"
Pandangannya beralih kemudian kepada putranya yang dengan lahap menyantap makanan dariku.
"Oh ya, aku lupa memperkenalkan diriku. Namaku Luke, dan ini putraku Kyo. Kami tinggal di gedung apartment itu" ujarnya seraya menunjuk salah satu bangunan megah yang beberapa saat lalu tengah ku kagumi.
"Aku, Win ... " sudah, hanya itu saja yang bisa kusampaikan sebagai perkenalan pertama kami.
"Apakah Nong Win tinggal di daerah dekat sini ?? "
Aku gugup, atau lebih tepatnya malu. Tapi harus bagaimana lagi, kenyataanya sekarang aku seorang gelandangan. Lagipula tidakkah dia sadar bahwa ada sebuah koper besar di samping tempat duduk kami ?
"Eumm, sebelumnya aku memang tinggak di sekitaran sini, Phi. Namun aku baru saja keluar dari tempat tinggal lamaku" aku tidak mungkin menceritakan bahwa aku baru saja diusir oleh pemilik kontrakan lamaku karena menunggak biaya sewa selama 3 bulankan ?
"Oh, begitu " kemudian dia beralih kepada putranya "Kyo, apakah menu makan siang Phi sangat lezat???
"Jangan biyang Daddy mau minta ya, Kyo gak bakayan mau bagi ke Daddy" jawabnya ketus. Anak balita macam apa sebenarnya dia
"Ahahahahha ... Kenapa Kyo jahat sekali ??? Daddy kan juga lapar "
"Daddy jangan lebay !!!"
Pecahlah suara tawa kami berdua.
"Kyo sangat pilih pilih dalam urusan makanan. Oh ya, bagaimana kalau Nong Win membuatkan menu makan siang untuk Kyo???
"Hah ???"
"Atau, Nong tidak bisa karena harus kuliah atau semacamnya ???
"Aku bukan seorang mahasiswa Phi, dan bahkan Aku juga seorang pengangguran sekarang" Sial, aku malu sekali dengan berterus terang seperti ini.
"Good !!! Kebetulan sekali. Itu lebih bagus, Nong Win bisa bekerja di rumah Phi"
"Hah .... ????" seperti mendapat kejutan hari Natal , mulutkupun mengaga untuk kesekian kalinya.
"Ya, kau bisa menjaga Kyo selama Phi bekerja setiap hari"
"Apakah tidak apa Phi ??? Bagaimana dengan Ibu Kyo, paling tidak Phi harus bertanya dulu dengan istri Phi kan ???"
"Phi sudah lama berpisah denganya. Jadi, maukah Nong Win menjaga Phi dan Kyo ???
Pertanyaan macam apa itu ???
Tbc
Yuhuuuu .... Kali ini aku ngehalu tentang LukeWin. Ini akibat dari banyaknya editan yg bertebaran hasil tangan-tangan kreatif kelean....
KAMU SEDANG MEMBACA
My Babysitter
FanfictionLuke Ishikawa Plowden (28 tahun) duda beranak satu, pebisnis sukses , playboy, dan memiliki kehidupan yang sempurna Win Metawin (22 tahun) pemuda yatim piatu, ceroboh, hidup sebatang kara di kota metropolitan Bangkok , memiliki kehidupan yang dipenu...