Win PoV
Ini adalah minggu ke tiga aku bekerja dan juga tinggal di rumah Phi Luke. Menjadi pekerja rumah tangga dengan tugas utama menjaga putranya.
Selama ini aku sering mengeluh tentang nasibku yang tidak beruntung, namun pertemuanku dengan Kyota , anak semata wayang Phi Luke seperti sebuah berkat tersendiri dari Tuhan.
Aku hidup tanpa siapapun dan hanya mengandalkan ijazah sekolah menengahku. Hanya pekerjaan dengan gaji rendah yang bisa kudapatkan. Kini, selain tempat tinggal yang layak dan makanan yang terjamin, gaji yang ditawarkan dari pekerjaanku ini tidak pernah kubayangkan nominalnya. Lebih dari cukup.
Setiap pagi aku akan bangun pukul setengah 5 dini hari, karena yang ku tahu Phi Luke harus berangkat ke kantornya pukul delapan. Jadi aku berusaha untuk bangun lebih pagi dan menyiapkan sarapan juga bekal makan siang untuknya. Sedangkan Kyo harus kuantarkan ke sekolahnya pukul sembilan, meskipun saat ini usianya baru 22 bulan, namun dia sudah dimasukkan ke sebuah playgroup. Sepertinya , Daddy Kyo ingin putranya dapat bersosialisasi dengan baik. Mengingat tidak ada sosok ibu di rumah ini.
Setelah mengantarkan Kyo, Aku akan berbelanja keperluan sehari-hari di supermarket yang berada tepat disebelah apartment kami. Kemudian membersihkan seluruh bagian rumah, serta mencuci pakaian. Lebih tepatnya ini pekerjaan seorang ibu rumah tangga.
Kyaaaaaa .... 😣 kenapa pipiku memanas ?
"Phi Wing kenyapa ?" itu adalah suara Kyo, yang membuyarkan lamunanku.
"Eumm, tidak apa. Apa pagi ini makanan yang Phi buat enak ?" aku berusaha mengalihkan perhatian mata besarnya dari wajahku.
"Capi pipi Phi Wing melah cepelti cakit"
Sebuah tangan besar menyentuh dahiku.
"Ai nong, apakah kau baik-baik saja ?" bagaimana cara mengalihkan perhatian Daddy nya kini ?
"Aku tidak apa Phi, sungguh" wajahku berusaha meyakinkan.
Kami bertiga menghabiskan sarapan di meja makan. Kyo nampak begitu menikmati sandwich tunanya. Memakannya dengan lahap dan tenang. Sedangkan Daddynya ???
Beberapa kali aku menangkap basah pandangan Phi Luke padaku. Apakah ada sesuatu yang aneh di mukaku ??? Atau bauku tidak enak ??? Seingatku , aku selalu mandi setelah bangun tidur.
"Phi, apakah ada sesuatu di wajahku ???" akhirnya aku menanyakannya.
Ckk... Bodohnya aku, kenapa harus bertanya seperti itu ? Mungkin saja pandangan kami benar-benar tidak sengaja berpapasan.
"Tidak apa. Aku sangat senang selama tiga minggu ini bisa sarapan bersama Kyo"
"Benarkah ???" aku terkejut, apa benar karena alasan itu saja ? "Jadi, bagaimana selama ini kalian menghabiskan waktu sarapan"
"Eumm ... Biasanya aku akan mengantarkan Kyo ke sekolahnya pukul 8 bersamaku berangkat kerja, kemudian guru disana akan menyiapkan menu sarapan untuk Kyo. Sedangkan aku sebenarnya tidak terbiasa makan di pagi hari"
"Oh ..."
"Dan lebih menakjubkam lagi, Nong Win bahkan membuatkan bekal makan siang untuk Phi. Kau tahu, beberapa orang di kantor Phi bahkan sangat terkejut dan mengira bahwa Phi sudah menemukan ibu baru untuk Kyota"
Well , pipiku kembali memanas karena ucapannya. Lebih panas dari sebelumnya. Dan juga , detak jantungku tiba-tiba memiliki ritme yang cepat tak beraturan. Seperti sedang berlari marathon.
"Phi Wing, sandwich yang Phi buat lebih enyak dali yang Kyo makan di cekolah"
Suara cempreng Kyo sangat menggemaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Babysitter
FanfictionLuke Ishikawa Plowden (28 tahun) duda beranak satu, pebisnis sukses , playboy, dan memiliki kehidupan yang sempurna Win Metawin (22 tahun) pemuda yatim piatu, ceroboh, hidup sebatang kara di kota metropolitan Bangkok , memiliki kehidupan yang dipenu...