Part 2

459 56 13
                                    

Luke PoV

Harum aroma masakan membangunkanku di pagi hari. Ku lihat jam dinding yang berhadapan langsung dengan tempat tidurku, masih pukul 5 pagi. Siapa yang memasak sepagi ini ? Apakah tetangga sebelah ?

Tunggu dulu, tapi sebelah apartmentku belum berpenghuni.

Bau masakan ini sangat mengganggu indra penciumanku, dan juga perutku yang merasa lapar seketika. Bukan aku tak suka dengan baunya, hanya saja aku tidak terbiasa sarapan pagi karena aku memang sengaja mengurangi porsi makan untuk menjaga berat badanku dan saat perutku tiba-tiba merasakan lapar dipagi hari, bisa kubilang itu sangat mengganggu program dietku.

Turun dari tempat tidur dan berjalan terhuyung keluar kamar menuju dapur. Penglihatanku yang masih agak buram menangkap sesosok yang tengah berdiri membelakangiku. Dia memakai apron merah muda, sesekali aku mendengar dia bersenandung sambil membalik sesuatu yang berada diatas penggorengan. Indah sekali !!!

Ya, ini pertama kali dalam hidupku melihat pemandangan yang indah dipagi hari. Seseorang membuatkanmu sarapan bahkan sebelum kamu bangun tidur.

Ibuku meninggal tepat di ulang tahun keduaku. Setelahnya ayah tidak pernah menikah lagi. Dan Ibu Kyo ??? Ah, sudahlah aku tak mau mengingat jalang itu lagi. Itulah mengapa , aku mengatakan bahwa moment ini sangat indah. Aku selalu berharap bisa merasakannya juga, diperhatikan dengan hal-hal kecil oleh orang tua ataupun pasanganku.

Aku berjalan mendekat dan nampaknya sosok tersebut belum menyadari keberadaanku di area dapur. Tepat saat jarak kami telah begitu dekat, aku menyapanya...

"Good morning , Nong Win"

"!!!!!!!....." dia terkejut. Tubuhnya berjingat lucu seperti kelinci.

"Se-selamat pagi ...Phi" sahutannya dibarengi dengan dua mata jernih yang cantik. Apakah dia benar-benar seorang lelaki ???

Pandangan kami masih beradu satu sama lain, terasa sangat lama dan aku menyukainya. Tatapan terkejut dan juga mulutnya yg terbuka, bahkan dua gigi kelincinya sangat imut. Ahhh .... Ini terlalu indah. Sampai beberapa saat kemudian hidung kami bersamaan mencium aroma aneh.

"Ai Nong!!!!! Telurmu gosong !!!!"

"Argghhhhhhh !!!! Ma-maaf kannnn akuuu Phiiiii " dia panik, bahkan dalam kepanikan dia sangat menggemaskan.

Tangannya berusaha mematikan kompor dan tanpa sengaja sikunya mengenai penggorengan yang masih panas.

"Arghhhh ... "

"........." tunggu dulu !!! Apakah dia baru saja mendesah ???

Mengabaikanku yang masih berdiri mematung dibelakangnya, Win segera menuju kran air dan mengguyur bagian sikunya yang terkena penggorengan panas tadi.

"Apa kau baik-baik saja Nong ?" ujarku memecah keheningan yang kuciptakan sendiri , entah karena apa ... Namun ekspresi wajah itu masih terpatri jelas difikiranku, wajah manisnya dengan pipi yang bersemu merah. Bahkan suara erangan atau apakah bisa kubilangan sebagai desahan ???

Wait !!!! Kewarasanku hilang, itu jeritan karena sikunya yang terluka. Tapi jika jeritan keterkejutan kenapa terdengar sensual sekali ???.... Ai LUKE !!!! Kau harus segera bertemu dengan dokter kejiwaan.

"Tidak apa, Phi. Aku memang ceroboh"

"Sini !!!! Biar Phi lihat !!!" tanganlu bergerak begitu saja memeriksa bagian sikunya yang masih basah oleh air. Nampak jelas garis merah akibat terkena panasnya teflon.

"Jangan khawatir, Phi. Ini hanya luka kecil"

"Maafkan Phi, naaa .... Gara-gara Phi mengagetkanmu kau jadi terluka" aku  merasa bersalah, sangat. Tangan putihnya terluka karena tindakanku yang mengendap diam-diam dibelakang tubuhnya.

Gerakan tanganku masih mengusap bagian siku itu,... Sambil sesekali aku meniupnya pelan.

"Phi, sudah ti-tidak ... A pa a-pa " suaranya gugup.

Kualihkan pandanganku ke wajahnya, kini sekali lagi mata kami saling bertemu.

"Apakah benar tidak apa ?? Phi, sangat khawatir" ini adalah suara lembut yang biasa aku gunakan untuk merayu setiap wanita yang terlihat menarik dimataku. Tapi saat ini aku menggunakannya untuk berbicara dengan pemuda dengan gigi kelincinya itu.

"Te - terimaka sih , P ... Phi. Tapi ini benar benar hanya luk luka ring an" jawabanya masih terbata, segugup itukah dirimu Nong ???.

Aku mendekatkan diriku kearahnya tanpa sebab. Jangan tanya kenapa, sudah ku katakan tanpa sebab.

Semakin lama wajahnya bersemu bak tomat,... Matanya memandang kesegala arah. Mengalihkan penglihatannya agar tidak bertemu dengan mataku.

"Nong Win, Kenapa Kau begitu menggemaskan ? "

Dia terdiam, kini diarahkannya pandangannya kelantai. Menunduk malu hingga mukanya tenggelam.

Ku angkat dagunya agar dapat melihat wajah tomat si kelinci. Matanya terpejam, apakah pemuda jaman sekarang seperti ini jika merasa gugup ??? Aku rasa ada sesuatu pada diri Ai Win yang membedakannya dengan pemuda lainnya. Entah apa , tapi sesuatu itu sangat menarik dan menggodaku. Merasakan dorongan dari dalam diriku untuk semakin mendekatkan diri dengan wajahnya, hembusan nafasnya menerpa sebagian dari wajahku.

"DADDYYYYYYYYYYYYYY !!!!!!!!"

Shit !!! Aku lupa bahwa aku memiliki kelinci kecil lainnya.

Kyota Ishikawa Plowden (22 bulan)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kyota Ishikawa Plowden (22 bulan)

.
.
.
.
Tbc

My Babysitter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang