Mengapa begitu familiar?

1 0 0
                                    

   "LUNA-SSI LUNA-SSI...." Teriak YunJae.

   "Ada apa pak? Apakah ada yang tertinggal?"

   "Aku lupa membicarakannya. Ini ..." YunJae memberikan kunci mobilnya. "Aku memarkirkan beberapa mobil ku di kantor, kau bisa menggunakannya untuk bertugas."

   "Tidak perlu pak, cukup banyak taksi yang lewat disini."

   "Gunakan saja, anggaplah ini tunjangan hingga kau memutuskan pergi."

   "Ta tapi pak ..."

"Mobilnya berwarna putih di dekat lift, tolong jaga mobilku. Ya Luna-ssi." Potong YunJae yang segera masuk ke gedung meninggalkan Vara.

   "Orang ini benar benar."

----------

  "Permisi." Seseorang mengetuk ruang latihan 3.3.

   "Ya Tuhan, artis besar kita, Lee Seung apa akabar? Pasti kau lelah melakukan banyak promosi." Balas pak pelatih.

   "Ah tidak, aku baik baik saja. Aku hanya ingin membawa pizza untuk adik adikku. Kalian juga pasti lelah dengan banyak promosi." Balas Lee Seung.

   "Terimakasih banyak sunbaenim, terimakasih." Ucap one boys bersahutan.

   "Makanlah yang banyak, aku permisi."

   "Mengapa dia menghabiskan uangnya untuk grup ini? Benar benar mulia." Puji pak pelatih.

---------

   "Maaf anda dengan siapa?"

   "Saya wakil dari Im Entertaiment." Luna menunjukan name tag nya. "Maaf sebelumnya, tolong tunjukkan ruang tunggu untuk one boys."

   "Akan saya antarkan nyonya."

   Mereka menaikki lift menuju lantai 3.

   "Ruangannya di pojok koridor ini nyonya."

    Vara memasuki ruang tunggu one boys. Yang ia hadapi hanya sebuah alas dengan ruangan yang kosong.

   "Kau yakin ini ruangannya." Tanya Vara.

   "Itu tertulis pada pintunya."

   "Tidak ada ruangan yang lebih layak?"

   "Sangat banyak idol yang berpromosi. Ini ruangan terakhir, sudah tidak ada lagi." Jawab staff MCountdown.

   "Ah, bagaimana dengan ruangan anggota The Day? Lee Seung. Dia promosi solo sekarang."

   "Itu ada di paling depan, dekat jendela. Akan saya antar."

   Saat vara memasuki ruang tunggu Lee Seung, terdapat sofa besar dan sebuah meja rias. Di dalamnya juga terdapat sebuah penyegar udara.

   "Padahal terdapat jendela di ruangan ini, apa masih butuh penyegar?" Guman Luna kecil.

   "Apakah masih ada yang akan anda tanyakan?" Tanya staff itu.

   "Ah tidak terimakasih."

   Vara bergegas menuju mobilnya dan berkendara dengan kecepatan tinggi.

   "Menyebalkan sekali. Keduanya adalah artisku, mengapa mereka tidak melayani one boys dengan baik."

   Kecepatan mobilnya mulai menurun saat ia melihat toko elektronik, dan tentunya potongan harga di setiap barangnya.

---------

   "Panggung ini lagi." Gumam Jaehyun.

   "Masa promosi tinggal seminggu lagi, bersemangatlah." Taeyong memukul pundak Jaehyun.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

-a representative || Eunwoo, Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang