Cerita baru gue, jgn lupa setelah baca vote lalu coment.
Kalau ada yg kurang tolong di koreksi, dan klo ada yg typo tandain.
Oke👌
.H A P P Y R E A D I N G.
×××-TM couple 01
RAVA
Di sebuah rumah besar, tepatnya di sebuah kamar bernuansa modern dengan cat berwarna abu-abu, sedang tertidur pulas seorang anak manusia.
Tidur nyenyaknya seketika terganggu oleh sinar yang menyapanya lewat lubang² kecil dari sela² tirai.
"Den, bangun den sudah pagi" suara ketukan serta teriakan dari bi Asri berhasil menjemput kembali Ravael Febriano Grissham dari alam mimpi menuju dunia nyata.
"Iya bi, Ravael udah bangun" jawabnya dari dalam kamar
"Yasudah, nanti langsung turun ya den, sudah di tunggu nyonya dan tuan di meja makan" pesan bi Asri sebelum benar benar pergi meninggalkan kamar Ravael.
"Papah udah pulang bi?" Suara teriakan Ravael menghentikan langkah bi Asri
"Sudah den, semalam tuan pulang" ucap bi Asri
Senyum senang tergambar jelas di wajah tampan seorang Ravael, senyum lebar yang membuat kedua matanya menyipit sampai-sampai menghilang. Oke itu terlalu lebai!
Setelah kurang lebih 20 menit Ravael bersiap, ia langsung turun ke bawah menuju meja makan dengan berlari kecil
"Morning all" ucapnya seraya tersenyum
"Wess, papah bro sudah pulang" ucapnya sambil berjalan menuju meja papahnya sambil merentangkan tangan bersiap untuk memeluk papahnya
"Udah makan dulu, gapake peluk peluk, udah jam berapa ini" ucap papah sambil mengaduk nasi goreng buatan mamah Icca
"Iya iya" ucap Ravael mencibirkan bibirnya
Ravael menarik kursi dan mengambil roti serta mengoleskan selai coklat kesukaannya
"Kamu ga makan nasi goreng bang?" Tanya mama Icca
"Engga mah, kelamaan" ucap Ravael sambil mengambil tasnya lalu berdiri untuk bersalaman kepada kedua orang tuanya
"Abang berangkat dulu ya mah, pah. Udah telat banget ini" ucapnya sambil mencium punggung tangan papah bara
"Yaudah sana, jangan ngebut bawa mobilnya" pesan mama Icca
"Iya mah, oh iya bilangin Asha tadi abang taro kado di dekat lemarinya" ucap Ravael, "yaudah Ravael berangkat, assalamualaikum mah, pah" lanjutnya
Ravael mengendarai mobil sportnya menuju sekolah, yang mungkin sudah tertutup rapat gerbangnya, mengingat sudah pukul 8 kurang 20 menit
Setelah sampai di depan gerbang ternyata pak satpam sedang tidak ada, jadi Ravael dengan mudah masuk ke dalam pekarangan sekolah dan menuju parkiran
Niat hati ingin menuju kelas, tetapi tiba tiba ia di kejutkan oleh suara indah seorang bu Fida, guru yang terkenal dengan badannya yang agak berisi dan suaranya yang cempreng.
"RAVAEL FEBRIANO GRISSHAM, KEMARI KAMU" Teriakan bu Fida menggelegar di koridor kelas 10
"Eh bu Fida cantik, ada apa ya bu? Saya mau belajar nih bu udah telat" ucapnya sambil menggoda bu Fida
"Kemari kamu" ucap bu Fida sambil menunjuknya menggunakan penggaris kayu yang selalu di pegang olehnya
"Aduh ibu, makin cantik aja si, makin langsing juga deh" rayunya "saya mau ke atas dulu ya bu, di hukumnya nanti saja" lanjut Ravael dengan santainya
"RAVAEL, BERANI-BERANINYA KAMU MEMERINTAH SAYA" murka bu Fida
Melihat bu Fida berjalan menuju dirinya, Ravael pun berlari sambil tertawa dan terus menggoda bu Fida, sampai bu Fida benar benar murka dangannya.
Saat sedang menghadap ke belakang tiba tiba
'brukh'
"Aww, jalan pake mata dong gatau apa gua lgi di kejar kejar ama pak botak" ucap songong cewe yang menabrak Ravael
"Heh, lo tuh jalan yang bener, oh ya satu lagi jalan tuh pake kaku bukan mata dan gue juga lagi di kejar tuh sama bu gendut" ucap Ravael tak kalah songong
"JAQUENZA YOVANCA PARKER, BERHENTI KAMU"
"RAVAEL FEBRIANO GRISSAM, JANGAN LARI KAMU"
Teriak kedua guru itu secara bersamaan.
Sekarang posisi mereka berada di tengah, depan mading, belakang tembok, kanan dan kiri guru super duper killer
Mereka saling menatap satu sama lain
"Mati gue" ucap Jovanca sambil menepuk nepuk keningnya
"Mampus lo Ravael" ucap Ravael sambil mengacak rambutnya
"Berenti juga kamu Quenza, lari lari mulu emang gak cape apa, hohh... Hohh..." Ucap pak Bimo atau lebih sering di panggil pak Botak
"Loh kamu Ravael ngapain di sini?" Tanya pak botak kebingungan sambil menatap Ravael dan Jovanca secara bersamaan
"RAVAEL, GABISA YA SEHARI AJA KAMU GAK BIKIN IBU MARAH" Ucap bu Fida atau lebih sering di panggil bu Gendut
"Loh ibu?"
"Loh bapak?"
Ucap kedua guru secara bersamaan dan saling menunjuk satu sama lain
Quenza dan Ravael saling menatap dan tersenyum jahil
"CIE IBU, BAPAK CINLOK NIH YEE" teriak Quenza membuat kedua guru tersebut tersadar
"Cie cie, cocok bu pak, sumpah cocok saya dukung ibu sama bapak, ya kan?" Ucap Ravael sambil menyenggol bahu Quenza
"Iya bu, lanjut ngobrol di kantin dih berdua" ucap Quenza membuat kedua guru berbeda gender itu menunduk malu
"Jovanca, Ravael jangan asal ngomong kamu" ucap pak botak, eh pak Bimo
"Siapa yang asal ngomong ya Raf, orang bener kan?" Ucap Quenza sambil menatap Ravael dan pak Bimo bergantian
"Gausah banyak omong kalian, sekarang kalian berdua ibu hukum bersihin perpustakaan, jangan berhenti sebelum benar benar bersih" ucap bu Fida mutlak
"Yah elah bu..."
"Gada negosiasi, kerjakan sekarang, SEKARANG!." Ucap bu Fida
"Iya iya, yok Za, jangan ganggu orang lagi dimabuk asmara" ucap Ravael sambil menarik tangan Quenza
"Yo Raf, dadah ibu bapak, lancar ya PDKTan nya" ucap Quenza sambil melambaikan tangannya
"QUENZA, RAVAEL" murka bu Fida
"Udah lah bu, bener kata mereka, ayok ke kantin bu" ajak pak Bimo, bu Fida mengangguk malu dan berjalan mengikuti pak Bimo menuju kantin
KAMU SEDANG MEMBACA
Troublemaker Couple
Ficção AdolescenteKisah dua anak manusia yang memiliki sifat nakal yang mendarah daging, kesamaan sifat merekalah yang membuat mereka bersama. Seorang wanita berparas cantik nyaris sempurna, tetapi dengan sifatnya yang nakal, seorang most wanted sekaligus trouble mak...