Bab 1. Something is wrong

13 1 0
                                    

Jennie pov.

Aku melangkahkan kaki melewati koridor kampus. Tak menghiraukan apa apa, akhirnya aku sampai di kelasku.

Kulihat sesosok wanita di pojok ruangan kelas kampus dekat jendela yang tengah memandangiku dengan tatapan dingin. Aku hanya berdiri mematung.

Aku berhenti sejenak dan mengamati wanita itu lekat dan terdapat segaris senyuman yang tengah di berikan kepadaku. Dia tengah menyapaku.
Tapi aku pura pura tak melihatnya.

Ada sebersit rasa penasaranku, tapi kutepis itu. Aku tidak mau melibatkan diri dengan seorang hantu lagi. Aku sudah tidak bisa.

Saat aku menolehkan pandanganku menatapnya lagi, dia hilang entah kemana.
Aku pun hanya mengendikkan bahu saja dan berlalu menuju ke bangkuku.

Bel istirahat sudah berbunyi.
Aku pun pergi dari bangku dengan menggendong tasku, lalu disusul oleh sahabatku, Jisoo.
Setelah keluar dari kelas, aku berjalan menuju ke kantin dengannya.
"Kamu kenapa sih Jen, dari tadi aku perhatiin melamun aja. Ada apa?" ujar Jisoo.

"Lagi lagi aku lihat mereka lagi, Jisoo. Tapi kali ini tak seperti biasanya." ujar ku. Aku selalu bertemu dengan ragam jenis hantu , namun semuanya mempunyai niat jahat padaku.

"Hah? Gak seperti biasanya bagaimana?" ujar Jisoo excited.
Pasalnya, apa yang aku ceritakan ke dia, itu membuatnya excited dan khawatir tentang keadaanku.

"Aku liat hantu cewek jepang di pojok dekat jendela kelas kitaa. Sepertinya.." membayangkan bagaimana matanya yang sayu dan tajam itu aku jadi bergidik ngeri.

"Gak usah dipikirin deh jen, aku takut kamu melakukan kesalahan yang sama seperti dulu." kata jisoo.

"Iya, aku juga gak mau."
Memikirkan hal itu membuat nafsu makanku berkurang.

"Dulu kamu nyaris terjebak dalam dunia lain. Gara gara hantu itu bohong soal kematiannya, bikin kamu terseret dalam dunianya."
Aku tersenyum sinis dan memutar bola mataku malas.

"Udah ah aku pengin makan. Gak mau bahas itu lagi." kataku berlalu makan.

Saat Jisoo menyeruput minuman yang dipesannya, dia beranjak dari bangku. "Eh eh, pacar kamu tuh. Aku pergi dulu daripada nanti jadi nyamuk. Bye."
Dia menepuk bahuku.
Aku terkekeh pelan. Sahabatku satu itu sangat gengsian ternyata.

Taeyong berjalan ke arahku. Dia adalah pacarku. Orang yang sangat aku cintai.
"Nunggu lama ya?" tanya taeyong sambil mengelus pelan puncak kepalaku.

"Engga kok. Tadi ada Jisoo, sudah makan juga ngobrol banyak." ujar ku.

"Umm.. Sorry ya, tadi kelasku lama istirahatnya beda jurusan sama kamu soalnya."
Pasalnya aku ngambil jurusan bisnis, Taeyong ngambil jurusan hukum.

"It's okay. Oh ya, kamu gak pesen makanan atau minuman gitu? Pesen dulu gih aku tunggu disini. Pesenin cappucino sekalian punyaku habis." pintaku.

"Oke. Kamu jangan kemana mana." Taeyong beranjak dari kursinya hendak memesan sesuatu dan pesananku.

DEG.

Dia lagi.
Tunggu!
Apa dia tahu tadi aku melihatnya?

Hantu tadi duduk di depanku. Dia tersenyum kepadaku.
"Kamu sebenarnya siapa sih?" tanyaku penuh selidik.

"Kamu mau tau? Ayok kenalan."
What the? Dia bisa bahasa indonesia?

"Trus kenapa aku bisa ketemu kamu lagi?!" sarkasku.

Dia tersenyum miring.
"Kebetulan."
Dia menghilang diikuti asap putih.

"Tunggu aku belum selesai ngomong!!"
Kesal sekali. Aku belum selesai ngomong dia malah pergi. Kesal sekali aku tu.
Lalu aku celingulan cari hantu tadi gak ada di semua penjuru kantin ini.
Malah ketemu hantu tante tante girang😂
...

"Tadaaa..! Jennie ini udah siap. Nunggu lama ga? Tadi aku sempet liat kamu celingukan cari apa? Perlu aku bantukah?" ujar taeyong.

"Gak apa apa kok. Makasih ya kamu udah khawatirin aku. Nanyanya satu satu aja kali."

"Ya kamu tau lah, aku emang gini orangnya." sambil bersedekap dada. Terasa lebih.. Tampan.
Pikirnya.

"Kamu bisa aja."

Taeyong terkekeh.

"Aaa.. Buka mulutnya dong sayang. Aku mau kamu nyobain makanan kesukaan aku." Taeyong menyuapi jennie. Siapa sangka dia yang dingin dan cuek pada semua orang, dia bisa lebih romantis daripada yang lain. Pikirnya.
Masih ada yang lebih romantis kali neng.

Jennie membuka mulutnya. Pipinya merona seperti kepiting rebus.
"Kamu ih! Diliatin orang orang itu lho."

"Kan aku fokusnya sama kamu. Gak usah peduliin mereka yang. Yang penting kamu hanya milikku seorang."

"Hufftt.. Terserah."

Setengah jam berlalu. Itu artinya istirahat sudah selesai dan harus mengikuti kelas selanjutnya. Tapi tidak dengan jurusan yang jennie pilih. Kelas selanjutnya masih ada 1 jam lagi.

Di depan kelas Taeyong,
"Bye Jen. Aku masuk dulu nanti aku hubungi lagi. Kamu masih ada kelas 1 jam lagi kan? Belajar yang baik ya." katanya sambil mengacak acak poni Jennie.

"Iya. Isshh! Kamu tuh, nanti berantakan. Oke aku belajar. Tanpa kamu suruh pun aku bakalan belajar kali." kata jennie sambil mengerucutkan bibir.

Taeyong malah mengacak poninya lagi. Kesel deh. Dia gak berhenti malah menjadi jadi. Pikirnya.

"Good girl."

Jennie berlalu dari sana dan berniat menghubungi Jisoo.
"Halo Jen?"

"Halo Jisoo, kamu dimana?"

"Oh aku lagi pengen jalan ke taman belakang kampus. Kamu kesana aja Na, kita ketemuan disana. Tunggu aku kalau belum sampai."

"Oke. Aku akan kesana."
Jennie meletakan handphonenya di tas sembari berjalan.

.
Saat jennie sampai di taman dan seperti melihat punggung jisoo yang membelakangi jennie. Tanpa babibu jennie langsung memeluk jisoo dari belakang untuk memberikan kejutan.
Saat dia menoleh,


DEG

**
Ini belum ke konflik gaess.

Part nya pendek aja ya..
Baru perkenalan soalnya😂

Happy reading💗

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A Ghost In My AppartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang