Satu

40 4 1
                                        

Di pagi hari yang cerah, suara motor terdengar dari luar rumah Kia. Di sana ada sesosok cowok manis yang tengah menunggunya.

"Mama, Kia berangkat yaa!" teriak Kia diambang pintu rumah.

"Sebentar" terdengar sahutan dari Mama Kia.

Suara derap langkah terdengar mendekat, "Eh, Nak Jaemin udah dateng" ucap Mama Kia ramah.

Jaemin turun dari motornya buat salam dan cium tangan Mamanya Kia dengan senyuman manisnya.

Menantu idaman bukan?

"Nak Jaemin bawa bekel ga?" tanya wanita paruh baya itu, Jaemin menggelengkan kepalanya.

"Ini Mama buat bekel, nanti disekolah makan bareng sama Kia ya?" katanya sambil memperlihatkan kotak bekal.

"Iya Ma, nanti Nana makan sama Ai" jawabnya masih dengan senyum manis.

Kia cuma bisa pasrah, gak heran kalo banyak orang yang nganggap mereka pacaran.

"Kalo gitu Kia mau berangkat, kotak bekelnya biar Kia yang pegang" katanya dengan nada malas.

Kia mencium punggung tangan Mamanya, dan naik ke atas motor kesayangan Jaemin sambil menenteng kotak bekal.

"Dadah Mama!" ucap keduanya sambil tersenyum.

Jaemin melajukan motornya, meninggalkan pekarangan rumah sahabatnya.

°•°•°

"COUPLE GOALS DAH DATANG GENGS! BERI JALAN!!" teriak Haechan dengan lantangnya di koridor kelas.

Semua murid langsung bersorak, dan ini hal yang udah biasa bagi mereka.

"Widih, bawa bekel nih! Bagi bagi dong" ucap Haechan dengan jahil.

"Udah chan, jangan gangguin. Ntar pawangnya marah" Jeno ngasih peringatan ke Haechan.

"Bener tuh chan, lu kena amukan Jaemin bisa mampus" timpal Renjun.

"Duh, lupa" jawabnya sambil terkekeh.

Mereka berjalan sambil ngobrol hal-hal yang gak bermutu, dan anehnya mereka ngerasa asik.

"Gua sama Haechan masuk kelas ya, bye kalian bertiga!" kata Jeno sambil melambaikan tangan.

Ya, kelas mereka terpisah.

Jeno sama Haechan di kelas IPS, sementara Renjun, Jaemin dan Aika ada di kelas IPA. Mereka kelas 12, sebentar lagi Ujian Nasional.

Mereka ngelanjutin jalannya, tiba-tiba renjun jalan ngedahuluin mereka.

"Silahkan memasuki ruang kelas" ucap Renjun mempersilahkan mereka masuk dengan membukakan pintu kelas dan membungkuk.

"Nah, bagus njun!" Jisung mengacungkan jempolnya kearah Renjun.

"Udah cocok jadi babunya mereka" sahut Lia yang memperhatikan tingkah laku temannya yang aneh.

"Pusing kepala gue sama tingkah laku kalian" ucap kia sambil memegangi kepalanya.

"Tapi menghibur loh, bisa dijadiin kenang kenangan kalo udah lulus" kalimat yang dikeluarkan dari mulut Eunbin ini menarik banyak perhatian.

Friendship | Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang