Hari ini adalah hari yang paling orang benci, hari Senin. Hari dimana mereka harus upacara, panas-panasan, apalagi di tambah berdiri berjam-jam. Terpaksa mereka mengikuti nya untuk menghormati pahlawan katanya.
Tidak dengan mereka bertujuh--Sana,Joy,Dahyun,Lisa,Rose,Jennie,Jisoo, dan Nayeon. Mereka lebih memilih Nangkring di warung Ketoprak nya Mang Mamat yang agak dekat dengan sekolah.
Sebenarnya mereka baru memasuki tahun ajaran baru, mereka akan jadi kakak kelas tingkat akhir--kelas 12. Sebelumnya pas mereka kelas 11 tidak sekelas. Mereka terbelah menjadi dua. Rose,Sana,Lisa kelas 11-C dan sisanya-Jisoo,Jennie,Dahyun,Joy,Nayeon kelas 11-D. Tapi tidak tau apakah mereka akan sekelas di tahun akhir ini?.
"Heran deh ama mereka...mau aja ikut upacara, panas gini lagi." Ujar Nayeon sambil meminum es tehnya
Mendengar itu pun Sana menyahut "hooh, ngabis-ngabisin Sqinker" Rose pun juga ikut nimbrung "alasan pake bawa-bawa nama pahlawan lagi,"
"Kiti tih hiris ipiciri ngirmitin jisi piri pihliwin..." Ledak Rose lagi.
"Itu namanya kalian bertiga gak ngormatin pahlawan...wah jangan di tiru ini ma!!" Ucap Lisa geleng-geleng.
Mendengar itu Jisoo menoyor kepala Lisa "Lo juga bego, kita yang makan di warung mang Mamat gak ngormatin jasa pahlawan..."
"Ngak kita bukan nya gak ngormatin...kita itu gak mau pingsan mendadak...ya gak?" Ucap Joy yang mendengarkan sedari tadi.
"Cemen lo, gitu aja pingsan...gue yang ama Jennie sering lari keliling lapangan, terus di jemur aja ga pingsan" sombong Lisa "ya ga Jen?" Tanyanya kepada Jennie.
"Pingsan gak...mati iya" ucap Jennie yang mengundang gelak tawa mereka.
"Jadi Lo selama ini udah mati hidup berapa kali Lis?..." Ledek Nayeon dengan sedikit terkekeh.
"Yun.." ucap Sana sambil menyenggol lengan Dahyun "apaan?" Tanya Dahyun tanpa memalingkan pandangannya dari hp nya.
"Lo ngormatin gak jasa pahlawan kita?" Tanya Nayeon "hah?" Ucap Dahyun yang sudah memalingkan wajah nya ke arah Nayeon.
"Udah gak usah tanya ma Dahyun...sengklek dia" ucap Rose yang di iyakan oleh mereka.
Setelah makan mereka buru-buru pergi ke sekolah, masuk melalui pintu pagar belakang adalah kebiasaan mereka. Memang pintu pagar itu tak se besar pintu pagar depan yang mengharuskan mereka menunduk untuk memasuki nya, tapi mereka memilih main aman saja walau akhirnya mereka juga ketahuan dan di hukum.
"Cepetan nyet!!"
Setelah mereka semua berhasil melewati pintu pagar belakang mereka cepat-cepat pergi ke arah mading, dimana di tempelnya murid yang masuk kelas mana saja.
Tapi sebelum mereka sampai mereka sudah di hadang oleh guru kesiswaan--pak Dadang.
"Mau kemana kalian?" Tanya nya sambil menepuk-nepuk penggaris ke telapak tangan nya.
Mendengar itu mereka berbalik "Eh pak Dadang"
"Lari kelapangan!!" Mereka pun lari ke arah lapangan tempat murid upacara tadi.
Setelah sampai di lapangan mereka berbaris, ada si Supriyadi di situ--kepala sekolah mereka disitu juga ada beberapa siswa yang tidak mengikuti upacara sama seperti mereka , tapi sayangnya hanya kelas 12, tidak ada kelas 11 maupun 10.
"Kalian ini!, Gimana si sudah kelas 12 juga masih aja kaya gini, gak ikut upacara!!, Sudah tau upacara tujuan nya untuk menghormati jasa pahlawan kita, yang telah mempertahankan Indonesia supaya merdeka!!, Gini nih anak jaman sekarang yang tidak menghormati jasa pahlawan"
Jeda pak Supriyadi,

KAMU SEDANG MEMBACA
❝тяσυвłє мαkєяツ
Fanfiction"Hah?! apaan tuh yang nama nya buku?" ─maaf kalo pada ga suka🙏, gpp ga maksa vote atau komen kok, just mengutarakan hayalan fiksi remaja biasa dengan memakai visual KPop ©2020