Awal

41 6 0
                                    

Tringgg

"Huh, untung saja Aku ngak telat. " ucap seorang gadis dengan paras cantik, tubuh tinggi,dan kulit putih bening.sebut saja namanya Nayla.!

Ya.... Nayla Maudyah. Nama gadis yang hampir saja terlambat. Ia menggerutuki nasibnya jika saja ia telat di hari pertamanya menjadi Siswi SMA.

Kedua mata Nayla tidak lepas sedari tadi memandangi seorang pria berseragam lengkap dan rapih yang sekarang ini berdiri dihadapan semua siswa siswi SMA Harapan Bangsa untuk mengucapkan penyambutan atas diterimanya mereka untuk bersekolah disana.

Nayla terus saja mengucapkan kalimat pujaan kepada sosok pria itu. Tubuh tinggi, kulit sawo matang tapi bersih, rambut yang tidak terlalu rapi,hidung mancung,dan terdapat lesung di pipi sebelah kirinya,ditambah lagi pantulan sinar matahari yang membuat aurahnya lebih keren dimata Nayla.

"Siapasih yang didepan itu." Tanyanya dengan Nada pelan kearah Sinta yang berada dibelakangnya.

Sinta memajukan sedikit tubuhnya agar lebih dekat dengan Nayla.
"Dia kak Nauval, Ketua Osis disini." Sahutnya dengan senyum kecil.

Nayla hanya ber-Oh ria saja,dengan senyum yang semakin berserih membuat Sinta mendekik ngeri.

"Bae,baek Nay, entar tu bibir keseleo." Nayla menoleh menatap tajam Sinta yang menampilkan cengirannya.

***

Nayla dan Sinta menghabiskan waktu jam istirahatnya untuk mengelilingi pekarangan sekolah.

Matanya langsung berbinar ketika ia melihat Cowok yang selalu Ia pikirkan sedari tadi. "tolong doain Aku yah."

Sinta melongo tidak percaya melihat Nayla yang dengan entengnya berjalan kearah Nauval, bahkan teman Nauval yang berada di sampingnya di geser digantikan dengan dirinya.

"Hay kak Nauval." Sapanya. Nauval yang melihatnya hanya menampilkan wajah datarnya ketika melihat Nayla yang dengan beraninya  memengang lengannya.

"Kenalik kak, nama aku Nayla Maudyah, kakak boleh panggil apa aja, Sayang juga boleh kok kak. Aku siswi baru kelas 10 IPA 1, siapa tau kakak mau nyariin aku dikelas."

Nauval mengerutkan keningnya,setaunya ia tidak bertanya, tapi gadis dihadapannya ini memperkenalkan diri dengan lengkap dalam satu tarikan nafas. Sedangkan teman temannya malah menertawakannya,membuatnya menjadi kesal.

Nauval berniat melangkah menghindari Nayla tapi langsung ditahan, dan diberikan pertanyaan yang banyak, membuatnya meminyat kepalanya yang terasa pusing.

"Bisa minggir?, Gue lagi buru buru."

"Tunggu dulu kak, Aku mau minta nomer telfon sama nomor WA kakak." Tahannya ketika Nauval ingin pergi.

Nauval membuang nafasnya kasar. "Gue ngak mau ngasih."

**,*

Nayla saat ini tengah senyum senyum sendiri mengingat wajah Nauval yang selalu saja berputar di kepalanya.

"Itu yang duduk dipojok bangku ke Dua, kenapa senyum senyum sendiri, maju kamu kesini kerjain soal di atas." Ucap Bu Rusmi selaku Guru fisika sambil menunjuk kearah Nayla.

Nayla yang belum menyadarinya terus saja melamun,namun lamunannya buyar ketika Sinta menepuk lengannya dengan keras membuatnya terlonjak kaget.

"Maju kamu disini." Minta Bu Rusmi dengan muka sangarnya membuat Nayla menggerutuki Nasibnya.

Untung saja Otaknya pintar, sehingga ia dengan mudah bisa menyelesaikan soal hanya dalam beberapa menit. Ia pun tersenyum kemenangan ke arah Bu Rusmi.

"Sudah Bu."

***

"Kak Nauval,Aku Nebeng yah sampai rumah, Bang mobil aku Bocor kak." Ucapnya berbohong, itu hanya modus agar ia diberi tumpangan.

"Ngak!"

"Tolongngin Aku kak ." Ucapnya sambil memasang wajah sedih yang dibuat buatnya.

"Huh, Yaudah buruan Naik."

-----------------------
Sampai disitu aja dulu yah. Kalian bantuin aku dong agar lebih semangat lagi nulis lanjutannya.

Aku ngak tau, cerita ini bagus atau tidak? Aku hanya nulis yang ada dipikiran aku aja.

Semangatin aku dengan cara vote agar aku jadi bersemangat.

Makasih ✌ love u 😍





NAYVALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang