08

1.2K 139 34
                                    


*ps : teruntuk kamu-kamu yang udah baca di ffn, percayalah chapter ini dan selanjutnya berbeda. Jadi saran aku, mending baca ulang di wattpad aja, karena aku udah almarhum di sana dan ga berniat untuk jadi zombie.

.

.

Kwon Soonyoung

Lee Jihoon

.

Chapter 8 :

.

.

Lemparkan Soonyoung ke lautan mana saja asal tidak berdekatan dengan Jihoon. Soonyoung bingung dan putus asa. Hari ini tepat 2 minggu sejak kejadian penuh haru di Namyangju yang Soonyoung kira dapat mengubah status nya dan Jihoon.

Saat perjalanan pulang dari rumah orangtuanya, Jihoon sama sekali tak bersuara dan memilih melempar pandangannya keluar jendela hingga mereka sampai di Seoul. Takut merusak mood Jihoon, Soonyoung memilih menanyakan segalanya esok hari. Tetapi Jihoon tidak pernah benar-benar menjawab pertanyaan Soonyoung. Tidak pernah sekali pun Jihoon mengatakan sayang dan kalimat manis lainnya.

Apa kini kau menyukaiku?

Apa ini artinya kau mencintaiku?

Jihoon hanya akan mendengus kesal, mendorong tubuh Soonyoung menjauh dan mengibas-ngibaskan tangan mungilnya seolah mengusir Soonyoung.

Soonyoung sungguh tak mengerti. Bukannya mereka tidak mengalami perubahan. Jika Soonyoung boleh jujur 2 minggu terakhir adalah 2 minggu yg terbaik. Mereka tidak lagi canggung satu sama lain. Kadang mereka pergi makan keluar. Hanya berdua. Layaknya pasangan lainnya.

Dan oh.. jangan lupakan ciuman yang kedua –atau ketiga, bahkan mungkin keempat atau lima, Soonyoung tidak menghitung lagi yang keberapa – terjadi seolah itu adalah hal yang biasa mereka lakukan. Di studio Jihoon. Di mobil saat member lain sudah lebih dulu turun. Di ruang latihan saat hanya ada mereka berdua. Jihoon mungkin tidak pernah berinisiatif lebih dulu, tapi saat Soonyoung melakukannya, toh pria mungil itu tak menolaknya.

Yah walau pasti Jihoon lah yang selalu mengakhiri kegiatan itu jika ia rasa sudah cukup, dengan menjambak rambut Soonyoung hingga kepala nya tertarik kebelakang atau mendorong bahunya kuat atau menginjak kakinya atau mencubit pinggangnya. Atau cara menyakitkan lainnya. Tapi sungguh, mereka berciuman kembali. Bukankah ini artinya mereka sepasang kekasih?

Soonyoung juga ingin seperti Seungkwan dan Vernon. Pasangan pertama dalam grup yang berani mengatakan bahwa mereka lebih dari teman dan mengakui orientasi seksualnya. Pria asal Jeju itu awalnya ingin merahasiakan segalanya, namun pria tampan tapi abstract tersebut malah menggandeng tangannya santai sambil memasuki ruang latihan dan mengatakan 'kami berhubungan' ditengah sesi istirahat mereka, yang ditanggapi ekspresi setengah tak percaya dari hampir seluruh member – termasuk Seungkwan – dan tepukan tangan canggung dari Seokmin. Soonyoung iri luar biasa.

Jangankan mengklaim Jihoon secara terang-terangan seperti itu, diberi kejelasan tentang statusnya saja tidak. Bagaimana Soonyoung harus menyikapi sikap pasif-agresif Jihoon ini? Apakah dia hanya dipermainkan? Apa Jihoon hanya sedang penasaran dengan hubungan sesama jenis? Apa dirinya benar hanya pelampiasan untuk mendistraksi Jihoon dari lagu-lagunya? Apa arti Soonyoung baginya?

.

.


Jihoon bukannya tidak menyadari perubahan sikap Soonyoung 3 hari belakangan. Lesu dan tidak bersemangat sama sekali bukan dua kata yang tepat untuk menggambarkan Soonyoung. Tapi itu terjadi saat ini.

Saat semua member keluar dari ruang latihan, Jihoon menarik lengan Soonyoung tanpa bersuara dan mengarahkan kakinya menuju studio Jihoon. Sesampainya di 'gua' tersebut, Jihoon memutar kursinya dan memegang pundak Soonyoung agar pemuda itu dapat duduk di sana, sementara dirinya memilih berdiri sambil bersandar pada meja kerja di belakangnya.

 Sesampainya di 'gua' tersebut, Jihoon memutar kursinya dan memegang pundak Soonyoung agar pemuda itu dapat duduk di sana, sementara dirinya memilih berdiri sambil bersandar pada meja kerja di belakangnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kau kenapa?" Jihoon membuka suara terlebih dahulu, yang hanya dibalas dengan berpalingnya mata Soonyoung kearah lain.

"Kau mengabaikan ku." Jihoon mengatakannya sambil memegang dagu Soonyoung, memastikan iris hitam itu kembali menatapnya. Soonyoung menangkap kekecewaan dalam intonasi Jihoon.

1 menit..

3 menit..

5 menit..

"Sungguh Soonyoung, beritahu aku apa yang terjadi. Kau sedang kesal padaku atau apa? Hubungan macam apa ini yang tidak bisa jujur satu sama lain?" Jihoon mengacak rambutnya dan memilih membelakangi Soonyoung.

"Apa itu-kah yang kita miliki saat ini? sebuah hubungan?" Soonyoung menjawab pertanyaan dengan pertanyaan.

"Kau benar-benar bertanya itu padaku sekarang Soonyoung?" Jihoon berbalik menghadapnya, kedua mata Jihoon membola, seolah tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.

Soonyoung bangkit dari duduknya. Menggeram.

"Ya ! aku bahkan tidak tahu apa hubungan yang ku maksud memiliki definisi yang sama dengan yang ada didalam pikiranmu. Hubungan? Cih ! Apa aku terlihat sebagai friend-with-benefit bagimu?" Soonyoung menutup kalimatnya dengan mengguncang pundak pria yang lebih rendah darinya itu.

Soonyoung sendiri sedikit tertegun mendengar kalimat yang meluncur dengan mulus dari bibirnya. Namun hal itu cukup membuat reaksi yang dikeluarkan Jihoon membuatnya menyesal, karena saat ini Jihoon kembali melepaskan tangan Soonyoung dari pundaknya dengan kasar. Menatap kearahnya dengan pandangan yang tidak dapat Soonyoung jelaskan. Seperti kecewa, namun ada kilatan api didalamnya.

"Fuck !" Jihoon menendang kursi kerjanya, membuat benda hitam itu mendur ke belakang. "Sekarang kau menganggapku pria yang akan making out dengan sembarang orang? Aku memelukmu, menciummu, bercumbu denganmu.. – Hanya denganmu. Sungguh, Kwon Soonyoung, sehina dan sebrengsek apa aku dimata mu?"

Soonyoung menggelengkan kepalanya. Bukan. Tentu bukan itu maksud Soonyoung. Tidak pernah sekalipun dia menganggap Jihoon gampangan. Bahkan Jihoon adalah orang terakhir yang Soonyoung tahu mau melakukan skinship.

"Bu..bukan itu maksudku Jihoon, sungguh. Hanya saja aku tidak yakin dengan semua.."

"Aku melakukan semua yang aku bisa. Memberimu tempat yang tidak pernah ku berikan pada orang lain sebelumnya." Jihoon memberikan tatapan yang paling Soonyoung benci, penyesalan menguar dalam diri Soonyoung. Jihoon-nya tersakiti.

"Kau tahu bahwa ini yang pertama bagiku. Dan ditambah fakta bahwa – mungkin saja – orientasi seks ku berubah. Tidak bisakah kau mengerti aku sedikit saja?"

"Jihoon-ah, aku.." Soonyoung berusaha menggapai Jihoon, namun ditepis kasar oleh pemuda mungil tersebut.

"Aku hanya ingin semua mengalir begitu saja. Dan aku dengan bodohnya berasumsi bahwa kau mengerti bahwa pelukanku malam itu berarti aku menerimamu. Dan jika status begitu penting bagimu.. hell yeah, aku kekasihmu ! Sudah puas? Sialan!"

Jihoon membanting pintu studio nya, meninggalkan Soonyoung disana.

.

.

Chapter 8

.

Cloudynotes, 2017.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 19, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Hitch - SoonhoonWhere stories live. Discover now