Gue Mimpi....
Ketemu Agnes Mo....
Jadi wokay....
Tiba-tiba byuur, eh malah segayung air meluncur ke ubun-ubun gue.
"Anak gue..., anak paling bandel..., bangun udah siang noh! Elu kudu kuliah!"
Biasa terompet tahun baru bunyi. Baru juga jam sebelas. Gue udah diomelin. Biasanya gue bangun abis maghrib juga enggak digituin.
Curhat Alan.
"Ya kan kita ada kuis nanti, masa lo lupa. Panteslah nyokap lo kek gitu", sahut Salsya.
"Sumpeh lo ada kuis?", Alan jadi sok panik.
"Eh tapi lo gak sopan. Masa nyokap sendiri dipanggil terompet HUT-RI",sela Riki.
Alan, "Eh Curut!, gue gak ngomong gitu", sambil menjitak kepala Riki.
Mikha, "Ya udah kali. Ribut mulu".
Alan, "Ih, gua serius. Ntar ada kuis? ".
Salsya, Riki, Mikha "IYA!".
Alan, "Gak usah ngengas kali!".
Jam kuliah berlanjut, sekarang Kuis yang jadi perbincangan akhirnya datang juga.
15 menit berlangsung....
20 menit berlangsung....
30 menit berlangsung....
Kuis selesai.
Alan, "Gila, nih kuis lama banget".
Sasya,"Mampus lo, nilai lo pasti paling je...".
Alan menerobos pintu tol bicara, "Bagus!".
Salsya, "Gue lagi ngomong. Bisa lo terobos juga. Besok lain kali gue sertain pasword juga, biar lo gak asal nyela omongan gue",
Alan, "Gue bobol pasword lo",
Mikha, "Kok pada ngomongin pasword segala, sih",
Riki, "Nilai gue juga bagus, ya gak Lan?"
Alan, "Apaan lo, S-A-S-K!"
Riki, "Apaan tuh, Mah?"
Alan, "Lu kira lagi pengajian Mamah Dedeh!". "Sok Akrab Sok Kenal, lu",
Riki manyun, "Awas lu, kalo main dirumah gue, gak bakal gue kasih tau pasword wifi. Mampus lo"
Alan, "Siapa yang mau mampir ke rumah elu",tertawa terdahak-dahak.
Mikha, "Udah ketawanya. Tapi kok bisa nilai kalian bakalan bagus. Tau dari mana?"
Salsya, "Feeling kali".
Mikha, "Sejak kapan mereka punya feeling?".
Salsya, "Betul juga sih, lagian dipikir pake logika, perasaan, rumus fisika ataupun kimia, mereka juga mustajim dapet nilai 5".
Alan,"Kata siapa, orang kita dapet nilai 10. Iya gak, Ki?"
Riki, "Apaan lo, sok kenal sok tempe, sama gua",
Mikha, "Sok tahu kali, dasar tante-tante",
Alan, "Oke kalo gitu, fix lo gua anggep gak pernah ada dalam hidup gua, baik dari masa lalu ataupun masa depan, baik gue ketemu lo di pasar ataupun di comberan. Fix!",
Riki, "Banyak drama lu",
Mikha, "Jangan-jangan kalian nyontek ya?",
Salsya, "Join tuh pasti"
Alan, "Enggak kita mah usaha sendiri"
Riki, "Iyalah pake usaha sampe keringetan, cari halaman materinya aja susah. Apalagi Pak Aming matanya jelalatan kesana sini".
Salsya "Tuh kan liat buku, gak mungkin mereka mikir pake logika"
Alan, "Iyalah, emang... cinta ini, kadang-kadang tak ada logika,ilusi sebuah hasrat dalam hati, dan hanya ingin dapat memiliki,dirimu hanya untuk sesaat",
Alan nyanyi?
Sambil dance?
Lagu Agnes Mo?
Semua orang speechless
Riki, "Gile, sumpeh dah. Lo pinter dance juga".
Mikha, "Lo keren abis, Lan"
Salsya, "Bangga gue akhirnya lo punya bakat",
Alan, "Ya iyalah, lo pikir gua gak bisa kaya gini.Gua dah sempet daftar waktu pemilihan jadi dancer nya Agnes. Tapi gagal"
Mikha, "Kok bisa?
Alan," Ya iyalah gua gagal. Gua daftar online, terus suruh seleksi di Amerika, duit dari mana. Langsung gagal lah".
Riki terkekeh, "Sabar, orang sabar pantatnya le"
Alan spontan "Lebam? ". Riki, "Bukan, cuy". Alan, "Lebay?". Riki, "Ya kali pantat orang bisa lebay, pea lu". "Pantatnya lebar",
Alan, "Ouh baru tau gua. Gua gak mau sabar, pantat gua lebar jadi kacau ntar",Mikha, "Yaudah ke kantin yuk!"
Salsya, "Yuk! Eh kalian mau ikut kita?"
Alan, "Ogah, jalan tuh capek"
Riki, "Kantong gua lagi kosong"
Mikha, "Udah curhatnya. Tinggal dulu, bye",
Mikha dan Salsya pergi meninggalkan kelas.
Di kantin,
Mikha, "Lo mau pesen apa, Sya?"
"Bubur ayam aja deh, buat sarapan"
"Minumnya?"
"Gak usah, gue bawa sendiri"
Mikha pergi memesan makanan, 7 menit kemudian makanan sudah ada di meja.
Salsya, "Lo pesen siomay, bagi dong"
"Pesen lagi, gih",
"Ogah, lagi irit"
"Yaudah".
Menyantap makanan sambil ngobrol itu nambah suasana makin nafsu, nafsu di ngobrolnya.
Lalu datang cewek ikut bergabung duduk di sebelah mereka.
"Aku ikut gabung ya?"
Mikha, "Iya duduk aja"
Salsya, "Lo anak baru, ya?"
"Iya. Eh kenalin aku Vie", menyondorkan tangan mengajak bersalaman.
Tapi malah tangan orang lain yang menarik tangan Vie untuk bersalaman.
"Gue Alan",
Mikha, "Ye, elu. Nikung aja"
Salsya, "Minta disleding emang",
Vie melepaskan tangannya dari Alan,
Alan, "Nama lo Viesa kan?"
"Iya, kok tau?"
"Iya lo kan lagi buming di kampus".
"Aku seviral itu?", Alan duduk di sebelah Mikha, "Iya mereka bilang lu cantik!"
Vie menjadi sedikit malu, "Makasih",
Alan, "Terus gua juga mikir. Ya iyalah loh cantik, kan cewek kalo lo ganteng, bisa serem!".Riki dan
Salsya, "Ya udah lanjut makan yuk!".
....Hari ini kelas selesai lebih awal.
Salsya, "Keknya Alan lagi PDKT nie, sama Viesa"
Riki, "Monyet gak tau diri!", terkekeh.
Alan, "Sesama monyet lu gak usah, memonyet-monyetkan. Gak mirror emang".
Mikha, "Yang penting gue utang budi sama Alan. Sebab kalau ada dia gue gak usah pergi jauh-jauh ke kebun binatang, cuma buat liat monyet".
Semua monyet tertawa bersama.
Dasar monyet!🙈
KAMU SEDANG MEMBACA
Talk About The Future
Teen Fiction#TALK ABOUT THE FUTURE Menurut para tokoh : "Ngayalin masa depan tuh, serasa makan coklat gak taunya tai ayam", Alan "Kalo gue mikirin masa depan, sebelum nikah gue mau ganti nama. Biar besok istri gua kalo dipanggil namanya bukan BURIK", Riki