01.

1K 131 46
                                    

VOMENT 🥕

°°°

" Selamat pagi "

Ucapku setelah membuka gorden jendela kamar. Aku menoleh dan mendapati dia sedikit terganggu karena cahaya yang semakin terik menyapanya.

" Hm aku masih ngantuk Soobin "

Katanya sambil menarik selimutnya lagi untuk sampai menutupi kepalanya. Aku hanya bisa tersenyum melihat tingkahnya yang sedikit susah untuk bangun dipagi hari.

" Ayolah. Kau harus memberi contoh yang baik pada karyawanmu . "

Aku membuka selimut yang menutupi kepalanya itu.

" Kau ini "

Dia merenggek lalu memelukku. Aku membiarkannya sebentar sebelum kembali menyuruhnya bangun dan bergegas mandi.

" Soobin, aku sangat mencintaimu "

" Aku juga sangat mencintaimu Yeonjun Hyung "

Setelah mengatakan hal itu Yeonjun langsung bergegas mandi. Sembari menunggunya aku langsung mempersiapkan sarapannya. Yeonjun adalah seorang pemimpin diperusahaan yang bergerak dibidang menerima dan menerbitkan artikel. Itulah mengapa begitu banyak wartawan yang bekerja disana.

" Soobin..tolong rapikan dasiku "

Kuletakkan sendok yang baru saja kupakai untuk mengaduk coffe Yeonjun. Lalu mendapati Yeonjun yang sudah berdiri dibelakangku.

Merapikan dasinya setiap pagi termasuk salah satu tugas untukku. Yeonjun boleh sukses memegang perusahaannya sekarang, tapi tetap saja tidak bisa memakai dasi dengan benar.

" Aku akan pulang larut malam ini. Jadi beristirahatlah dan tidak usah menungguku "

Kata Yeonjun sambil mengelus pipiku.

" Baiklah.. tapi apa hari ini kau juga akan melewatkan sarapanmu lagi? "

" Ah iya. Aku akan sarapan diruanganku saja. Aku berangkat dulu ya "

Pamitnya dan mencium keningku sebelum berlalu.

Aku hanya diam dengan posisiku yang masih tetap berdiri. Yeonjun lagi-lagi tidak menuntutku untuk mengantarnya sampai kedepan pintu. Aku terlalu mengenal Yeonjun, itulah mengapa setiap ada yang berbeda sedikit saja membuatku langsung bisa merasakan hal itu.

Berbicara tentang Yeonjun. Dia adalah suamiku. Pria yang sudah menikahi aku kurang lebih dua tahun. Kami hanya berpacaran selama enam bulan dan memutuskan untuk menikah.

°°°

Setiap harinya aku hanya menghabiskan waktu dirumah. Keluar rumah hanya untuk bertemu sahabatku atau berbelanja. Yeonjun tidak memberiku untuk pergi bekerja. Aku pernah diam-diam melamar pekerjaan namun berujung perkelahian dengannya setelah aku ketahuan mencoba melamar pekerjaan itu.

Aku langsung membereskan kamar tidur kami. Tadi malam Yeonjun membuka baju kerjanya asal. Kuambil jas nya, mengecek kantungnya sebelum memasukkannya kedalam keranjang kotor.

The Switch hotel

Aku sedikit binggung kenapa Yeonjun menyimpan kartu hotel didalam jas kerjanya. Tanpa berpikir panjang aku langsung membuang kartu itu kedalam tong sampah kecil.

Menjalani hidup yang sebagian besarnya hanya mengurus rumah dan Yeonjun jujur membuatku sedikit bosan. Tapi bersyukur karena Yeonjun tidak melarangku jika aku akan ingin bertemu diluar dengan sahabatku.

Dear My Yeonjun 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang