JEON WONWOO

5 1 0
                                    

Disinilah aku sekarang. Didepan gedung tempat pesta itu, ayah memberikan jas biru kotak-kotaknya padaku agar aku tidak kedinginan diluar. Aku berjalan dan mengambil duduk disalah satu kursi taman disana.

Suara didalam cukup ramai membuat gendang telingaku terasa sakit. Dan satu lagi, aku sangat malas datang ke acara seperti ini.

"Sedang apa?'

Aku terlonjat kaget saat mendengar suara berat dari belakangku. Aku menoleh dan mendapatkan sosok lelaki dengan sweeter hitam, celana hitam dan juga kacamata yang ia kenakan. 

Tatapannya sangat dingin bahkan bibirnya tidak menunjukan senyum sama sekali. wajahnya terlihat kaku dimataku

"Manunggu ayah"jawabku singkat."Kau sendiri, sedang apa diluar?"

"Bosan"jawabnya lalu duduk disampingku.

"Aku Choi Y/N"ucapku seketika

"lalu?"tanya Jeon Wonwoo sambil mendudukan diri disampingku.

"Itu namaku"jawabku membuat Jeon Wonwoo mengangguk

"Panggil saja aku Wonwoo sunbaenim"ucapnya dan aku hanya mengangguk

Hening seketika, hanya terdengar beberapa suara kendaraan yang berlalu lalang dan aku mngeratkan jas ayah pada tubuhku karena udara semakin dingin.

"Y/N"

Aku menoleh kebelakang dan menemukan ayah yang berdiri tidak jauh sambil memasukan tangannya kedalam saku celananya. Oh, jangan lupakan tatapan tajamnya.

 Oh, jangan lupakan tatapan tajamnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ayah"gumamku lalu menghapirinya.

"Ayah cemas mencarimu"ucapnya

Pandangannya berubah sendu dan memperlihatkan raut wajah yang sangat cemas.

"Aku sejak tadi disini ayah"jawabku membuat ayah menghela napasnya.

"Kalau begitu, ayo pulang"ucapnya.

"Apa pesta didalam sudah selesai?"tanyaku dan ayah segera merangkul ku dan kami mulai berjalan menuju parkiran.

"Pesta itu akan tetap berjalan sampai pagi, dan ayah tidak akan membiarkan putri ayah menunggu sampa pagi"ucapnya membuat aku mengangguk

"Apa ayah akan mengantarku pulang lalu kembali ke tempat ini?"tanyaku lagi

"Tentu tidak. Ayah harus membuatkan anak ayah sarapan pagi nanti, arraseo?"jawab ayah

Aku tersenyum dan mengangguk. Ayah membukakan pintu mobil untukku, aku segera masuk kedalam mobil begitupun ayah. Kemudian kami pegi mennggalkan tempat itu.

Sesampainya dirumah ayah melanjutkan pekerjaannya dan menyuruhku untuk beristirahat. Kali ini aku tidak membantah ataupun banyak bertanya, aku hanya mengangguk dan berjalan masuk menuju kamar ku setelah mengecup singkat pipi ayah.

Dari sekian banyak hal yang ku lakukan malam ini, hanya percakapan singkat dengan Wonwoo sunbaenim saja yang membuatku terkesan dan semakin merasa penasaran dengannya yang cukup pendiam dan tidak banyak bicara.

Setelah mengganti pakaian dan membersihkan wajah,aku memilih untuk langsung merebahkan tubuhku di kasur.

Mata ku menatap langit-langit. Sosok ibu kembali ku rindukan, dirinya yang murah senyum, baik terhadap siapa pun, kembali membuatku ingin berada disisinya atau mungkin ibu yang seharusnya ada disisi ku saat ini.

Aku memejamkan mata ku berusaha melupakan sejenak kenangan bersama ibu, tapi sungguh itu sangat sulit dari yang di bayangkan. Bulir air mataku keluar membuat aku harus menahan tangisanku dalam diam, selalu seperti ini setiap malam.

Aku memeluk erat guling disampinku dan berusaha untuk terbawa ke alam mimpi yang aku yakin lebih indah dari apa yang aku rasakan selama ini dikehidupanku...


___________________________________________________

Aku ga tau.... ini random banget sih serius.... dan aku baru ketemu ide baru-baru ini...

Karena berbulan-bulan aku dirumah itu bikin aku dan otak ku stuck gitu aja....... So i hope you like cerita random ini yang ga jelas sama sekali...

dan tolong tinggalkan jejak.....

terimakasih.......

Tak Harus MemilikiWhere stories live. Discover now