1

460 24 2
                                    

"Sakura-san, otsukaresama deshita!"

Sakura tersenyum manis. "Otsukare, minna!"

Sudah seminggu penuh, Sakura dengan kedua junior melakukan penelitian khusus untuk melihat bagaimana pola perilaku anak-anak dalam menanggapi perkembangan zaman masa kini yang serba digital di Desa Kirigakure. Setiap hari selalu dihajar dengan pengamatan lapangan serta survei, lalu malam hari akan dilanjut dengan pembuatan laporan harian yang nanti akan dirangkum menjadi laporan penelitian.

Itu melelahkan sekali!

Bahkan setelah seminggu menetap di Kirigakure, Sakura bersama timnya tidak langsung menuju ke rumah masing-masing untuk sekedar bernapas lega, mereka masih harus melanjutkan dengan percobaan presentasi hasil penelitian di para petinggi rumah sakit, termasuk Tsunade—hokage kelima. Percobaan ini wajib dilakukan sebelum hari presentasi final pada seminar dokter yang akan diadakan di Desa Suna dua minggu lagi, agar semuanya berjalan dengan lancar dan informasi penting dari penelitian dapat tersampaikan dengan jelas.

"Selamat atas keberhasilan penelitianmu!" Tsunade menepuk bahu Sakura.

"Bahkan ini belum presentasi yang final."

Tsunade mendengus geli. Iya juga ya. "Tapi setidaknya ini bentuk aku menghargai hasil penelitianmu."

"Penelitian Tim Dokter Anak Konoha." Koreksi Sakura.

"Itu terlalu panjang!" Tsunade menghela napasnya. "Pokoknya, kalian sudah melakukan terbaik."

Sakura tersenyum bangga pada timnya dan untuk dirinya. Selain tidak ada revisi, bahkan hasil penelitiannya dianggap sangat layak dan akan sangat berguna untuk kedepannya.

Setelah semua selesai, Sakura membereskan beberapa dokumen yang berserakan di meja kemudian dia akan pulang. "Akhirnya bisa berendam di air panas dengan nikmat!"

"Sakura!" Shizune dengan keringat bercucuran dan napas yang tersenggal-senggal, mendobrak masuk ke ruangan Sakura.

"A-ada apa?" Tentu saja Sakura terkejut setengah mati.

"Nanadaime dalam keadaan kritis di ruang operasi khusus."

Cukup dengan satu kalimat itu. Sakura tidak banyak tanya, dia segera berlari menuju ke ruangan tersebut. Ruang operasi yang memang dikhususkan untuk melakukan penanganan operasi darurat dan mendadak, serta yang memiliki penyakit sangat serius.

Setelah memasuki ruangan, Sakura berusaha tidak panik. Sakura dengan cekatan bersiap diri sembari menanyakan hasil pemeriksaan Naruto pada salah satu suster.

"Beliau mengalami anemia yang sudah parah karena tuntutan pekerjaan. Belakangan ini beliau cukup sering datang ke klinik untuk meminta beberapa obat pusing, lemas dan demam."

Sakura memasuki bilik untuk mengganti pakaiannya dengan pakaian yang baru dan lebih bersih karena dia baru saja kembali dari perjalanan panjang. "Lanjutkan."

"Beliau sering pingsan saat sedang berjalan dan rapat, bahkan saat sedang bekerja di kantor. Puncaknya, beliau pingsan dan kritis kehabisan chakra karena membantu melatih para shinobi tingkat tinggi di dekat perbatasan desa."

Shizune menambahkan. "Aku mendapat info dari salah satu perawat yang ada disana, Nanadaime sepertinya terluka dibagian organ dalamnya."

Setelah siap dengan segala hal dalam mensterilkan dirinya, Sakura mulai menyentuh bagian pangkal leher Naruto dengan jari kanannya dan mendekatkan telinganya ke hidung Naruto.

Belum ada satu menit, Sakura bisa mendengarkan deru napas yang semakin melemah.

"Pasang oksigen dan Elektrokardiografi (EKG) terus lakukan pemantauan dengan detak jantungnya. Lakukan pertolongan pertama untuk membuat kondisinya stabil untuk pemeriksaan selanjutnya." Perintah tegas Sakura.

FEARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang