🗣️: Ralina Arabella

82 7 4
                                    

"Anjir. Hawanya agak serem gimana gitu."



_________________

Jumat;
Dengan telaten, Alina memasak nasi goreng handalannya untuk bekal ke sekolah pagi ini. Ini memang sudah menjadi kebiasaanya. Semenjak sering menonton video tutorial memasak dari internet Alina jadi sering bereksperimen di dapur dan membawa hasilnya untuk dicoba oleh sahabatnya.

Namun, karena sedang tidak bersemangat seperti biasa, hari ini ia hanya membawa nasi goreng.

Sekotak nasi goreng pun ia masukan ke dalam tas sebelum akhirnya pergi ke atas kamar untuk bersiap ke sekolah.

Oh iya, semenjak naik kelas sebelas, Alina memilih nge-kos di wilayah yang dekat dengan sekolah. Itu pintanya, karena jarak rumah Alina dari sekolah sangat jauh, dan sering menyita banyak waktu di jalan. Maka dari itu, sekarang ia sendirian di kosan nya.

Tring... Tring..

Ponsel Alina berbunyi, sedangkan sang pemilik sedang berada di kamar mandi sembari konser dengan suara khas nya.

(2) Panggilan tak terjawab dari Nabilaemesh.

___________________

"Alinaaaa!!"

Alina yang sejatinya baru saja memarkirkan sepeda nya itu langsung berpaling pandang ke arah perempuan yang berlari ke arah dirinya.

"Kenapa sih? Ngapain lari-lari gitu?" Tanya Alina, pasalnya Nabila---nama perempuan itu, sampai kehilangan oksigen karena berlarian seperti orang aneh.

"Lo gue telpon kenapa gak diangkat?" Tanya Nabila dengan bibir yang sudah manyun. Kesal.

"Ha? Nelpon gue? Kapan?-----ah! Kayaknya gue gak denger deh, gue silent."

Kepala Nabila hanya mangut-mangut tanda mengerti. Nabila ini anaknya emang baby face banget, jadi banyak yang gemes kalau liat dia kesel atau marah. Karena marahnya Nabila gak berekspresi demikian rupa. Namun malah menggemaskan.

"Oh ya, hari ini bawa apa?"

Kini gantian. Alina yang mendadak memasang wajah lesu. Gak tau kenapa, dari kemarin malam perutnya sakit dan sekarang gak bergairah untuk melakukan apapun. Padahal, sekarang hari jumat. Hari dimana kegiatan mereka akan lebih banyak di luar kelas dan biasanya kegiatan outdoor adalah kegiatan yang paling ditunggu Alina.

"Gue cuma buat nasi goreng. Lagi males buat apa dari kemarin. Huft!"

"Kenapa sih? Ada yang ganggu pikiran lo?" Alina menggeleng.

"Udahlah, gak papa. Mungkin aja nanti lebih baik, ke kelas ajalah, yuk!" Ajak Alina yang disetujui oleh Nabila di sampingnya.

Namun, suara sepeda lain yang baru datang mengalihkan pandangan keduanya. Itu spontan, karena merasa aneh ada orang lain yang datang jam sepagi ini selain mereka. Oh ayolah,

"Itu, Kean bukan sih? Tumben pake sepeda." Bisik Nabila disebelah Alina.

Alina hanya memandangi laki-laki itu sebentar tetapi tiba-tiba saja pandangan keduanya bertemu. Kean menatapnya cukup lama seakan-akan mereka sedang berlomba tatap mata, dan tidak ada yang mau mengalah. Hal itu membuat Alina mengernyitkan kedua alisnya karena bingung dengan tatapan aneh Kean terhadapnya. "Apaan sih," Gumam Alina.

IridescentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang