🗣️: Kotak Makan

39 6 6
                                    

"Aslinya kan buat aku bukan buat Bunda. Jangan dimakan semua dong Browniesnya."

________________

Tok! Tok! Tok!

"Kean, bunda masuk ya?"

"Iya bun."

Seorang wanita paruh baya langsung muncul dibalik pintu berwarna hitam itu dengan nampan yang berisi segelas susu dan sepiring roti. Faktanya, walaupun udah besar bahkan jadi inceran banyak cewek. Kean tetaplah anak bunda yang masih suka susu untuk temen belajar. Katanya,

Kalau ada susu, otak gue cepet ngeresep rumus fisika.

Gitu.

"Ini, bunda bawain susu nya. Bunda taruh di meja sana ya"

Kean mengangguk masih fokus menulis dan berkutat dengan buku besar dan kalkulator ditangannya.

Bunda Kean hanya menggelengkan kepalanya. Mengerti dengan sikap anaknya yang tidak pernah bisa dihancurkan fokusnya kalau sedang belajar. Alhasil, ia pun meletakan Susu dan roti itu di meja nakas dekat tempat tidur Kean.

Namun, pandangan Bunda jatuh pada kotak makan berwarna merah muda dengan gambar buah stroberi ditengahnya.

Mendadak, mata Bunda membulat. Pikirannya berkecamuk membuat berbagai macam dugaan yang salah satunya ; gak mungkin anak aku belok.

Karena setahu Bunda nya Kean gak punya kotak makan berwarna feminim seperti ini. Bahkan kotak makan pun gak punya sama sekali, karena Kean adalah tipe yang gak suka bawa bekal makanan ke sekolah. "Kean,"

"Kean coba jelasin ini punya siapa?" Tanya Bunda.

Dengan berat hati, Kean mengalihkan pandangannya ke arah Bunda nya. Lalu sedikit membesarkan matanya tanpa ekspresi yang lebih selain datar saat menyadari Bunda nya memegang kotak makan milik Alina.

"Itu... Punya temen Kean,"

"Siapa?"

"Alina, bun."

"Pacar kamu."

"Belum."

Eh, "eng--enggak maksudnya. Bukan pacar aku. Cuma temen."

Oh anak aku masih lurus.

"Kenapa bisa di kamu?" Tanya Bunda. Akhirnya Kean menjelaskan semuanya dari awal cerita saat ia bersikap gentleman. Sampai Alina yang memberikan brownies itu sebagai hadiah.

"Oh dalemnya ada makanan? Boleh Bunda coba?" Kean mengangguk lalu melanjutkan kegiatannya menyelesaikan tugas.

Lalu satu gigitan berhasil lolos masuk ke mulut Bunda Kean. Sebenarnya, Bunda ini punya usaha kue. Jadi rasa penasarannya muncul ketika tau anaknya mendapat brownies yang katanya homemade ini.

"Kean ini enak banget, loh. Kamu udah nyoba?" Ujar Bunda nya takjub. Mukanya sampe menunjukan ketidakpercayaan bahwa anak SMA bisa membuat makanan seenak ini yang ia yakin jikalau dijual pasti akan banyak peminat.

IridescentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang