•Sekian lama ku inginkan dirimu
Tanpa kau tau itu
Aku mendambakanmu
Dalam setiap detik kuKevin kecil memiliki teman baik yang bernama Marcus. Hari-harinya ia habiskan untuk bermain bersama Marcus. Mereka berdua berada di kelas yang sama dan juga satu gereja, menambah waktu bertemu mereka. Kevin sebenarnya menyukai Marcus. Cinta monyet anak kelas 3 SD. Kevin mulai menyukai Marcus entah karena apa. Kevin hanya berharap untuk bisa dekat dengan Marcus walau hanya sebagai teman.
Siapa sangka perasaannya yang dia simpan itu bisa bertahan sampai 3 tahun lamanya. Hingga akhirnya Kevin mengikuti orang tuanya yang ditugaskan di kota lain. Meninggalkan Marcus tanpa ada kata selamat tinggal.
Walaupun begitu, Kevin masih lah Kevin yang sama, masih menyukai Marcus. Dia menginginkan Marcus untuk selalu bersamanya. Tapi itu tidak mungkin terjadi. Mereka masih terlalu kecil untuk hal itu.
•
Tahun berganti Tahun, akhirnya Kevin balik lagi ke kota tersebut. Kota tempat kelahiran dan rasa suka pertamanya. Kevin masih berharap pada Marcus. Selalu mengharapkan Marcus disetiap detiknya.
"Babah, Kevin udah ketemu sekolah barunya, Kevin masuk disitu aja." Ujar Kevin setelah menelan makanannya. Dia sedang makan malam bersama keluarganya.
"Oh yaudah, nanti besok babah anterin ya sayang." Ujar Ahsan lembut. Kevin hanya mengangguk mengiyakan.
"Besok mau papa ikut anterin gak?" Tanya Hendra lalu menyuapkan sendok terakhir ke mulutnya.
Kevin menggeleng, "Gak usah pah, nanti Kevin dengan babah aja. Papa kan lagi banyak kerjaan." Ujar Kevin lalu meminum air putihnya. Sudah selesai makan. Kemudian membawa piring dan gelasnya ke dapur dan mencucinya. Lalu berjalan menuju kamarnya di lantai 2.
Di kamarnya, Kevin hanya berbaring di tempatidurnya menatap langit-langit kamarnya yang dihiasi oleh tempelan bintang-bintang. Pikirannya melayang memikirkan Marcus.
Kevin sebenarnya pernah berpacaran dengan beberapa teman sekolah bahkan diluar sekolahnya dulu. Tapi, Kevin tidak menyayangi mereka sebesar Kevin menyayangi Marcus. Perasaan Kevin pada Marcus masih tetap sama seperti hari-hari sebelumnya.
"Semoga dia masih ingat gue." Ujar Kevin lalu memasang alarm di hpnya kemudian melihat foto Marcus yang tersimpan di hpnya.
"Selamat tidur, Marcus." Ujar Kevin sebelum menguap dan memejamkan matanya. Berdoa mengucap syukur. Selesai berdoa, Kevin langsung membuang badannya ke belakang dan tidur.
•
Kevin mengucek matanya setelah dia mengumpulkan nyawanya sekitar 5 menit. Hari ini hari pertama dia sekolah di sekolah barunya. Tidak ingin terlambat, Kevin segera mandi dan bersiap-siap. Kemudian mengambil tasnya dan turun untuk sarapan.
"Pagi bah, pagi pah." Ujar Kevin kemudian duduk di meja makan lalu menyantap nasi goreng buatan babahnya.
"Pagi sayang." Jawab Hendra dan Ahsan Kevin lembut secara bersamaan kemudian melanjutkan sarapan mereka. Mereka kemudian makan dengan tenang.
"Kevin, semangat sekolahnya ya sayang." Ujar Hendra tersenyum sambil mengelus surai anaknya itu.
"Iya pah, papa juga semangat kerjanya ya." Ujar Kevin tersenyum lalu menyalim tangan Hendra.
"Koh, Ahsan anterin Kevin dulu ya." Ujar Ahsan sambil menyalim Hendra.
"Iya, kamu hati-hati ya nyetirnya." Ujar Hendra lalu mencium kening Ahsan dan Kevin. Ahsan hanya mengangguk kemudian mereka memasuki mobil bersama dan langsung mengantarkan Kevin ke sekolah barunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Iridescent
FanfictionIridescent /ˌirəˈdes(ə)nt/ yaitu sebuah pantulan seperti semburat pelangi atau yang berubungan dengan perubahan warna.