Kedua

5 3 0
                                    

18 April 2020
12:20 PM

Setiap orang pasti
Akan marah jika
Miliknya disentuh bahkan
Dirusak orang lain
-R

"Dylaann" Panggil Aca dengan suara lembut serta tak lupa mata yang dikedip-kedipakn

"Hm" Jawab Dylan

"Dylan ihh jangan hm hm dong" Rengek Aca

"Iya Ca? Kenapa?" Jawab Dylan dengan menghadap sepenuhnya ke Aca

"Hari ini lo pulang duluan aja ya"

"Kenapa? " Tanya Dylan dengan menaikkan sebelah alisnya serta tatapan datar tapi terdapat kehangatan didalamnya

"Mm gue mau mampir dulu ke toko buku" Jawab Aca pelan

"Sama siapa? " Tanya Dylan lagi

"Sendiri" Jawab Aca sambil tersenyum menatap Dylan

"Gak!! " Jawab Dylan tegas
Jawaban dari Dylan pun membuat senyum yang sejak tadi bertengger manis dibibir Aca luntur

"Kok gak sih Lan" Kata Aca dengan wajah cemberut

"Maksudnya Gak boleh kalau gak sama gue" Kata Dylan menatap lembut ke Aca

"Hm Oke deh" Jawab Aca riang

"Udah mau jam 07:00 ,udah mau telat, pakai sepatu gih" Kata Dylan sambil menatap jam ditangan nya

"Oke Bos" Kata Aca sambil hormat ke Dylan
Dylan pun hanya terkekeh.

Saat menuju sekolah hanya deru motor yang menghiasi perjalanan mereka, keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing.

"Ca turun udah sampai" Kata Dylan menyadarkan Aca dari lamunannya

"Ha? Ehh kok cepetan sih Lan hehe" Jawab Aca receh

"Apaan? Lo aja yang ngelamun, udah ayok ke kelas biar gue anter" Kata Dylan sambil menggandeng tangan Aca

Selama di Koridor banyak pasang mata yang menatap dua sejoli tersebut banyak juga yang berbisik

Ehh liat Kak Aca dengan Kak Dylan

Mereka cocok ya

Wahh serasi ya

Dan banyak lagi tapi mereka berdua tak menghiraukan nya dan hanya melewati hingga sampai didepan pintu kelas Aca

"Masuk gih, nanti istirahat gue ke sini lagi" Kata Dylan sambil menatap Aca

"Mm nanti lo duluan aja deh ke kantin, biar nanti gue nyusul" Jawab Aca sambil tersenyum

"Hm" Jawab jawab Dylan datar

"Jangan ngambek dong heheh" Kata Aca sambil mengacak rambut Dylan

"Hm, masuk gih" Kata Dylan sambil mendorong pelan bahu Aca

"Ishh jangan dorong dong! " Seru Aca
Dylan pun hanya berlalu begitu saja tanpa menjawab seruan Aca

"Dylan ihhh! " Dumel Aca sambil melangkah ke kursinya

Waktu pun berlalu hingga
Kring kring saatnya istirahat

Seluruh kelas pun bersorak kegirangan karena terlepas dari pelajaran yang membuat mereka sakit kepala

Kelas XI MIPA 1 , kelas Aca saat ini pun sama banyak dari mereka yang bersorak hingga berbondong-bondong keluar kelas

"Ca! Kantin yuk!? " Ajak Rachel teman sebangku Aca yang saat ini sudah didepan meja nya

"Mm duluan deh Rachel nanti gue nyusul" Jawab Aca masih tetap fokus dengan catatan nya

"Oke deh, gue duluan ya" Kata Rachel

5 Menit kemudian

"Akhirnya selesai juga, huh pegel tangan gue, ke kantin lah, mumpung masih istirahat" Monolog Aca sambil merengangkan otot tangannya

Saat diperjalanan Aca melewati lapangan basket hingga

"WOY AWAS!!

Bruk

Bola basket itu pun mendarat di kepala Aca
" Aduuh, kepala gue" Kata Aca mengeluh sambil memegang kepalanya
Tak lama kemudian pun ia pingsan
"Woy tolongin tuh, pingsan!! "
"Ehh itu Aca woy! "
"Kak Aca pingsan"
"Mati lo Dam! Kalau ketahuan Dylan mampus lo! " Kata teman yang membuat Aca pingsan
Semua nya hanya mengerubungi tubuh Aca tampa membantu karena mereka tau pengang saja bagian tubuh Aca bonyok muka

Dikantin

"Tumben sendiri Lan? Mana Aca? " Tanya Iqbal sahabat Dylan

"Yoi, biasa lo kek kereta api gak pisah! Gandengan muluk buat ati dedek atit bang! " Kata Revan lebay

"Ahh lo mah Jijay" Ejek Marvin mengetuk kepala Revan pakai sendok didepannya

Dylan diam saja dia hanya makan tanpa menghiraukan sahabat-sahabatnya
Saat akan minum datang Dito teman sekelas Aca

"Ngapain lo? Nagih utang? " Kata Revan dengan songong
"Lan! Aca pingsan! Dilapangan basket! " Lapor Dito tanpa menghiraukan Revan
Dengan langkah lebar pun Dylan langsung menuju ke lapangan basket

Saat tiba dilapangan basket otaknya mendidih saat melihat beberapa anak laki-laki mencoba membawa Aca ke UKS padahal mereka memakai pengakat PMR tapi namanya Dylan, kalau miliknya disentuh sedikit pun akan murka, dia pun mempercepat langkahnya

Saat sampai di kerumunan

"MINGGIR LO SEMUA!! " kata Dylan dengan suara datar dan dingin

Bersambung...
___

Jangan lupa vote and comment ya:)

Rafidah Nza

DilanAcaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang