satu hari

6 2 0
                                    

Di hari minggu pagi, Cecil yang akan menyiram tanaman dikejutkan dengan rahman yang sudah ada diteras rumah nya entah sejak kapan .

"Eh rahman kok ga bilang kalo mau kesini"

"Kan maunya surprise"

"Ngapain pagi pagi kerumah"

"Yailah kmu kalo aku datang pagi pertanyaan nya gitu nanti kalau aku datang siang salah sore salah malam juga salah hadeh"

"Kamunya datang pagi kepagian siang ke..-"

"Kesiangan? Sore kesorean? Malam kemalaman gitu?" Ujar rahman

"Iya, kamu datang pagi akunya belum mandi suka datang mendadak g ngbarin dulu kalau siang kamu pasti datang dijam aku mau tidur siang kalau sore kamu datang pas aku mau jalan atau baru bangun daan kalau malam pasti..-"

Rahman menarik Cecil kedalam pelukannya  dan secara otomatis Cecil terdiam bahkan menahan nafas.

"Akhirnya diem juga" Ucap rahman sembari mengusap rambut belakang Cecil

"Ihhh apaan si" Ujar Cecil Mendorong pelan rahman

"Aku mau jalan nih ikut yok" Tnya rahman

"Jam brp inii ga ah malas"

"Jam set 7 ayoo kita ke gor lari pagi biar sehat udahh gausah mandi aku tau kmu irit air"

"Bjir yodin wait yoo"
.

.

jalan santai selama apapun ga bakal berasa lelahnya kalau jalan sama dia, orang spesial yang mampu memancing tawa dengan hal sederhana yang ia lakukan

mungkin begitu isi hati dan pikiran cecilia saat ini, bukti jelas dapat terlihat dari bibir yang terus mengukir senyuman padahal sudah entah berapa kali memutari gedung olahraga, ga cuma jalan santai dan lari kecil mereka juga menaiki sepeda tandem, kejar kejaran, main bulu tangkis, dan melihat orang senam.

iya mereka cuma melihat karena itu senam khusus ibu ibu:v

"sil ga mau gabung?" tanya rahman yang berakhir dengan lemparan tutup botol minuman dingin

"hooh terus kamu gabung disebelah sana sama bapak bapak yang tunggu istrinya + cuci mata" jawab Cecil hanya dibalas dengan tawa receh dari rahman

"laper ga kamu? kita makan disitu ayo ini kan sudah ga terlalu pagi dah jam 9" ajak rahman

.

akhirnya mereka memilih untuk makan bubur ayam terdekat padahal rahman ingin mengajak cecil makan nasi kuning ditempat langganannya tapi selain bubur ayam makanan kesukaan cecil rahman tau betul bahwa cecil juga ga bisa makan nasi dipagi hari suka sakit perut katanya

kalian tau lah ya sebagian dari beberapa orang ada yang ga bisa sarapan pagi dengan alasan tertentu entah itu karena faktor turun temurun dari keluarga atau suka mengonsumsi makanan berkalori sebelum tidur jadinya pas pagi ga ada nafsu makan

"bang buburnya 2 porsi yang 1 ga pedes kurangin seledri sama kuahnya banyakin kulitnya ya bang ohiya kalo bisa bikinya spesial buat orang yang spesial soalnya" ucap rahman panjang kali lebar membuat abang buryam tersenyum

mereka makan dengan tenang sampai hp rahman berdering

"bentar ya sil kakaknya putri nelpon" hanya dibalas anggukan oleh Cecil

"..."

"sore kan?"

"..."

"ganggu ae"

"..."

"iya iya sabar"

.

"kenapa man?" tanya cecil

"disuruh ngumpul buat bahas turnamen ngewakilin sekolah kita hufft padahal mau lama lamaan sama kamu tapi kudu sekarang kesana, kamu aku antar pulang ya takutnya kalau kamu ikut kerumah putri kamu gabut aku bakal lama terus putri juga belum tentu ada dirumh"

"iyaa gapapa"

.

.

.

Cecil benar benar bosan dari tadi dia hanya membalas pesan dari grup chat teman temannya yang isinya ga begitu penting dan ga ngehibur sekarang sudah jam 8 malam Cecil merasa gabut padahal tugas menumpuk, dan pakaian belum dilipat rasanya ia benar benar jenuh melihat kamar yang ga ada estetiknya karena berhamburan ia membuka buku diary bertemakan unicorn hadiah ulang tahun dari Nasya sahabat yang paling ia sayang. ia mulai menuangkan isi hatinya berbentuk sajak kedalam buku tersebut

pukul sepuluh malam, aku masih menikmati udara malam dibawah langit yang gelap

kemudian pandanganku tertuju pada bulan entah kenapa aku teringat akan dirimu

kamu dan bulan memiliki kesamaan yang contohnya sangat indah dan sangat jauh

kemudian lagi, aku rindu.

-OD Stevy
#RuangNyaman

Cecil membuka jendela kamarnya menghirup udara malam dan menghembuskannya perlahan melirik secangkir teh panas yang sudah tak panas lagi, sepertinya dia rindu rahman biasanya jam segini dia mengirim pesan tetapi sejak pagi notif dari orang yang ditunggu tak kunjung menyapa

"iya kayanya aku suka rahman" setelah mengucapkan kalimat sederhana itu cecil menutup jendela kamar lalu merebahkan diri dikasurnya, mengabaikan tugas dan kamar yang ga bisa disebut rapi. ia memejamkan matanya dan berharap akan mimpi indah

.

.

"Berhentilah melakukan hal bodoh yang dapat merugikan dirimu sendiri, cobalah untuk berfikiran dan bertingkah dewasa"



-Watermelon

First Love ? [ Hiatus ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang