02

6.3K 491 193
                                    


Sinar matahari memasuki celah-celah ruang ventilasi dirumah mewah sepasang suami istri yang baru resmi belum lama tersebut.

Matahari pagi, juga kicauan burung beo tetangga sebelah tak mampu membangunkan dua sosok laki-laki yang tidur di sofa dengan Xiao Zhan yang memeluk perut Yibo serta berbantal lengan sang suami. Entah posisi ini sengaja atau tidak tapi yang jelas keduanya belum ada yang berniat untuk bangun.

 Entah posisi ini sengaja atau tidak tapi yang jelas keduanya belum ada yang berniat untuk bangun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

KRIIINGGG!

Alarm dari Iphone keluaran terbaru milik Yibo berbunyi nyaring membuat si empu meraih ponselnya yang sengaja la letakkan dilantai.

Jam 06.30 CST.

Yibo menatap jam diponselnya seraya mendecak sebal. Kemudian pandangannya beralih pada sosok yang disampingnya -yang memeluknya.

Dasar kelinci pemalas!.

"Xiao Zhan-a, bangun."

"Emmhh.. 5 menit lagi Ma.." balas Xiao Zhan dengan gumaman dan makin mengeratkan lingkaran tangannya dipinggang Yibo. Yibo mendecak.

"Anak ini benar-benar!" sekali lagi, Yibo menggunakan tangan kirinya untuk menggoyangkan tubuh ramping pemuda manis tersebut.

"Ini sudah pagi, kau mau terlambat sekolah?"

"Ummh?... aku bisa ngebut nanti, Mama. 5 menit lagi..."

Yibo mendengus kasar. Lama-lama kesal juga dipanggil Mama.

Mama? Yang benar saja! Aku suaminya harusnya Lao ㅡsial!

Yibo menggeleng keras kemudian menghela nafas, tangan kanannya yang digunakan untuk bantal oleh Xiao Zhan mulai kesemutan.

Yibo menatap ke arah Xiao Zhan yang masih memejamkan mata itu, lama-lama bukan hanya menatap, tapi juga memperhatikan wajah manis Xiao Zhan. Xiao Zhan tampak seperti bayi yang tertidur. Kelopak mata yang tertutup menyembunyikan sepasang mata yang Yibo akui itu sangat indah, bulu mata lentiknya, pipinya yang putih tampak kenyal dan halus, lalu bibirnya... bibir Xiao Zhan memiliki ketebalan berbeda, dimana bibir bawahnya cenderung lebih tebal, ditambah warnanya yang pink alami membuatnya tampak...

-Menarik dan

Seksi...

Bibir itu... Seperti apa rasanya kalau ku cium?

Perlahan, tanpa disadarinya, Yibo mulai mendekatkan wajahnya. Matanya menatap dengan keinginan penuh minat pada bibir Xiao Zhanㅡ

Astaga!

Buru-buru Yibo memundurkan kepalanya saat sadar la hampir saja berbuat gila.

Namun nyatanya itu hanya sesaat, karena kini Yibo kembali menatapi wajah Xiao Zhan, tidak bisa menolak pesona keindahan sosok yang terlelap damai tersebut.

Mungkin lirik dalam lagu Savage, l'm not a saint, but l can make you pray. Benar-benar nyata adanya. Karena buktinya sekarang Yibo benar-benar berdo'a karena Xiao Zhan yang bahkan tidak melakukan apa pun!

Tong Xing Lian? l Don't Care!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang