03

7 2 0
                                    

Kejadian memalukan, yang dilihat satu sekolah itu membuatku kesal. Aku ingin tenang menikmati tahun terakhirku di SMA ini..

" sudah Ae tidak apa -apa aku hanya jatuh. Lagian Ha Joon sudah membantu ku"
"kalau lagi di halaman gini, hati - hati . Jangan ceroboh. " kata Ha Joon

Aku ini tidak salah, kenapa dia marah sih aneh , kataku dalam hati.

Ha Joon sudah pergi, meninggalkan aku dan Ae - Ri . Kini , aku tidak menyelesaikan tugas dari guru killer itu. Aku sudah terlalu malu, aku menggeret tangan Ae-Ri dan pergi ke kelas.

" sumpah, kenapa aku nggak hoki gini sih?" tanya ku kepada sahabat- sahabat ku saat sudah sampai di kelas
" yah, terima aja. Jangan cari masalah sama dua kampret itu, kena batunya sendiri nanti " kata A-Yeong.
" iya, udah nggak usah di ladenin. Kalo kamu ngeladenin , kamu yang nggak waras sendiri" celetus Chun Hei

Aku duduk di kursi ku, tidak bisa membantah kata- kata mereka. Lalu , bel masuk sudah berbunyi. Sial, aku tidak makan kan? Karna dua bocah dan guru itu.

Kini, kami duduk di meja masing - masing. Dan Ha Joon masuk ke kelas terlambat, untung saja guru yang mengajar belum masuk.

Dia duduk ke kursi nya tanpa teman duduk itu. Dan menghadap ke jendela

" eh Ae-Ri, dengerin dong" kataku
" apaan lagi bocah"
" ye, jangan gitu lah dengerin dulu. Tadi Ha Joon yang nolong kan? Bukan orang lain? "
" iya lah siapa lagi, jangan amnesia. Kasian udah mulai nggak waras, amnesia lagi" kata Ae-Ri dengan nada bercanda

Aku langsung membenarkan rambutku dan melihat kearahnya. Aku ingin berterimakasih kepada Ha Joon

" Ha Joon , Ha Joon . Lihat sini dong "
-entah dia tidak mendengar atau berbohong. Tapi dia tidak menoleh sama sekali.

Guru selanjutnya masuk ke kelas, Bu Jin Hye. Salah satu guru galak juga di SMA ini

Dia memergoki ku yang tidak mempersiapkan pelajaran fisikanya.

" anak yang di belakang berdua itu , ngapain? " kata Bu Jin Hye
" nggak bu, kami hanya.. "
" nanti pulang sekolah bersihin kelas ini sebagai hukumannya. Kamu ini hari pertama masuk sudah membuat ulah saja, kapan tobatnya? "

sial , aku dihukum lagi.. Ehh tapi bersama Ha Joon ya?

" tapi bu, saya kan nggak salah" kata Ha Joon
" nggak usah mencela, kalau salah ya salah " kata Bu Jin Hye

kini Ha Joon melihatku dengan sinis dan menghela nafas . Dia sangat marah kepadaku, namun aku tidak merasa bersalah. Bahkan aku senang bisa melihat wajahnya yang dingin itu.

**
Jam pulang tiba, murid di kelas sudah pergi. Kecuali Ha Joon dan ketiga sahabatku

" kita tunggu di depan kelas aja ya " kata A-Yeong
" kamu lagi, kapan tobat sih? " kata Chun Hei
" maaf gais, ini terakhir oke? Terakhir untuk hari ini ehhehee" jawabku

Mereka menunggu di depan kelas, sedangkan Ha Joon sudah mulai membereskan kelas dengan cepat, aku ikut membereskan kelas juga

" eh , halo? Makasih ya tadi udah mbantuin " kataku kepada Ha Joon
" ya , lain kali. Jangan mbikin aku ikut berurusan sama kamu lagi, ganggu tau nggak? " jawabnya

Memang bukan hanya wajahnya saja , tapi kata - katanya juga dingin

" hehe, iya aku janji kok " kataku.

Kami sudah menyelesaikan tugas, dan Ha Joon langsung pergi tanpa mengucapkan satu kata apapun. Dia meninggalkan ku bergitu saja

Aku mengambil tas dan mengikuti langkahnya, di depan kelas sudah ada ketiga sahabatku yang menunggu. Aku mengaggeti i mereka dari belakang

"dorrr " teriakku, anehnya mereka keget semua.
" nggak lucu sumpah" kata Ae-Ri
" ih jangan marahh dong sensi amat hehe, jadi ini kita mau kemana?" tanyaku

" ke kedai burger aja , lagi pingin makan burger" kata A- Yeong
" yaudah, skuy hari ini aku traktir" kataku

Kami pergi menuju kedai burger di dekat sekolah dengan lomba lari

Aku tiba di kedai terlebih dahulu. Dan aku langsung memesan paket 1 yang berisi burger keju , kentang dan soda

" kalian pesen apa? " tanyaku
" sama aja deh " kata Chun Hei, dan teman lain mengangguk

" yaudah kak,  paket 1nya empat ya" kataku kepada pelayan
- aku membayar dan teman ku sudah memilih tempat duduk, kami duduk bersama dan juga main truth or dare

***
Tak lama kemudian pelayan datang membawa pesanan kami. Lalu kami makan dengan lahap

"ternyata sangat melekahkan ya hari ini" kataku
" kamu ceroboh sih, kalo bukan kita. Nggak ada yang mau jadi temenmu lagi" kata Chun Hei
" hehehe makasih ya kalian emang terbaik" kataku, dan menepuk pundak Chun Hei dan A- Yeong

Dari kejauhan aku mendengar suara  " eh, itu anak yang tadi cari masalah sama kita kan?"
Aku melihat ke arah mereka, dan ternyata itu anak ips yang mengganggu ku tadi.

Mereka berjalan ke meja kami, dan meminum soda ku .

" punya sopan santun nggak? " tanya ku
" ngomong yang sopan bisa?" kata Jin Cha dengan nada tinggi

- aku berdiri dari tempat duduk, dan berkata " siapa yang mulai duluan? Mikir dong, jangan se enaknya gitu "

Chun mei menarik ku untuk duduk lagi dan mengatakan sesuatu di telingaku " mau cari mati kamu? Jangan ladenin "

Aku hanya bisa mengangguk dan lanjut makan.

Lagi - lagi... Sae- Mi mengguyurkan soda itu ke wajahku sehingga seragamku juga kotor.

" jangan cari masalah , ikutin aja kata kita berdua. Oiya satu lagi, kalian ber empat jadi sasaran kita jangan macem- macem." kata Sae-Mi

Mereka pergi, keluar dari kedai ini. Dan aku meneteskan satu air mata.

" udah, makan aja dulu . Kita pasti bisa kok , kita selalu ada buat kamu Soo Jin .. " kata A-Yeong

" makasih ya, kalian.. terbaik "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RepairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang