1

80 11 0
                                    

Hari ini adalah hari yang aku tunggu-tunggu, ya hari ini adalah hari anniversary ku dengan Minjae yang ketiga tahun.

Ia menjemput ku pukul 6 sore. Setelah berpamitan kepada kedua orang tua ku, kami pun pergi meninggalkan rumah.

Selama perjalanan di antara kami berdua tidak ada yang mengobrol. Hingga kami berdua sampai di sebuah taman.

Taman nya terlihat sepi, ya seperti nya hanya kami berdua yang ada disini. Aku turun dari motor nya, lalu berjalan mendahului Minjae ke dalam taman.

Aku duduk di sebuah kursi yang berada tepat di bawah pohon yang lumayan besar dan rindang, Minjae pun ikut duduk di samping ku.

"Kencan anniv kita gini aja Jun?"

"Ya iya lah, gini aja. Jangan terlalu ribet"

Minjae bergumam kecil, ia mengeluarkan sebungkus coklat dari dalam saku jaket nya.

"Nih buat kamu, ya itung-itung buat ngeganjel perut" ucap nya seraya menyodorkan sebungkus coklat itu.

Aku menerima nya, dan membuka coklat yang ia berikan.

"Mau dikit" pinta nya seraya menyodorkan tangan nya ke hadapan ku.

Aku menghela nafas malas. "Gak boleh tar borok sikutan"

"Ish bagi, dikit aja" ia memasang tampang melas.

Karena kasihan aku pun memotek satu buah bar coklat, lalu kuberikan kepada nya. "Nih"

Ia menerima satu bar coklat itu dengan antusias.

Aku pun ikut memakan bagian coklat milik ku.

"Coklat nya manis ya" ucap Minjae seraya mengelap tangan nya yang terdapat sedikit noda coklat menggunakan sapu tangan nya.

"Hm" gumam ku.

"Tapi manis nya coklat gak bisa ngalahin manis nya kamu sih Jun" sambung nya.

Mendengar perkataan nya itu membuat wajah ku agak panas, yah aku yakin bahwa sekarang wajah ku telah memerah akibat gombalan receh nya.

"Bisa aje si malih" kata ku seraya memukul pelan bahu Minjae.

Sedang orang yang tadi ku pukul hanya tertawa melihat reaksi yang ku berikan.

Aku mendengus kecil.

Ia berhenti tertawa lalu tersenyum seraya menatap ke arah langit malam yang di penuhi dengan banyak bintang. Sekarang sudah masuk musim panas, jadi wajar langit malam ini cerah.

"Bintang nya banyak ya jun" kata nya dengan mata yang masih tetap menatap bintang.

Aku sedikit bergumam, lalu ku taruh kepala ku di atas bahu nya.

"Kalau misalkan aku jadi astronot aku mau deh ngambilin salah satu bintang buat kamu" sambung nya.

"Bintang itu ukuran nya besar Jae, gak bakalan muat di kapal angkasa nya" balas ku.

Minjae kembali terkekeh. "Tapi serius deh Jun, aku mau ngambilin salah satu bintang di atas itu buat kamu"

"Aku gak butuh bintang di langit, lagipula kamu aja udah jadi bintang buat aku" kata ku.

Ia tidak menjawab, Minjae tetap asyik menatap bintang yang ada di langit.

"Jae, kira-kira di masa depan nanti kita bisa terus kaya gini gak?" tanya ku.

"Iya Jun kita bisa tetep kaya gini, apabila takdir mengizinkan kita untuk terus bersama"





TBC



Bentar

Numpang bacot dulu bentar

Kaya nya gua bakalan oleng :')

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kaya nya gua bakalan oleng :')

Hehehe sekian bacot nya

Jangan lupa vote and comment

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

takdir|huijun and minjaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang